²©²ÊÍøÕ¾

Jika (Sekali Lagi, Jika) Liverpool Juara Inggris, Dapat Apa?

Hidayat Setiaji, ²©²ÊÍøÕ¾
27 December 2019 10:46
Jika (Sekali Lagi, Jika) Liverpool Juara Inggris, Dapat Apa?
Penyerang Liverpool Mohamed Salah (Twitter)
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - This year will be our year. Kalimat itu selalu didengungkan oleh penggemar klub sepakbola asal Inggris, Liverpool. Namun selama 30 tahun, Si Merah tidak pernah jadi juara Liga Inggris.

Bahkan di era Liga Primer sejak 1992, Liverpool tidak pernah jadi yang terbaik. Seluruh 18 gelar juara didapat dari kompetisi Liga Inggris format lama, First Division.

Namun kemungkinan (kemungkinannya lumayan besar) penantian selama tiga dekade tersebut akan berakhir tahun ini. Memasuki 2020, sepertinya Liverpudlians sudah boleh membisikkan kalimat this year will be our year.

Bisik-bisik saja, jangan terlalu keras. Soalnya kalau gagal lagi pasti malu bukan main...

Jalan menuju kampiun Inggris terbuka lebar bagi penghuni Stadion Anflied. Dini hari tadi waktu Indonesia, Liverpool menghancurkan Leicester City di Stadion King Power dengan skor telak 0-4. Roberto Firmino membuat dua gol, kemudian James Milner membikin satu dari titik penalti dan gol Trent Alexander-Arnold menggenapi kemenangan Liverpool.


Leicester bukan tim kaleng-kaleng. Si Rubah adalah pesaing terdekat Liverpool di klasemen Liga Primer. Sebelum dilumat Liverpool, Jamie Vardy dan sejawat belum pernah kalah di kandang sepanjang musim 2019/2020.


Akan tetapi penampilan Liverpool yang begitu matang dan garang membuat Leicester seolah tanpa perlawanan. Skor 0-4 tidak cukup untuk mewakili jarak yang begitu lebar antara kedua tim.

Pada babak I, Leicester sama sekali tidak mencatatkan tembakan ke arah gawang Liverpool yang dijaga Alisson Becker, baik tepat sasaran (on target) maupun melenceng (off target). Ini menjadi kali kedua Leicester gagal membukukan tembakan ke gawang, kali pertama adalah saat menghadapi Liverpool di Anfield pada Oktober lalu.

Pada babak II, Leicester berhasil melakukan tiga shot on goal tetapi semuanya off target. Alisson bak makan gaji buta, padahal gajinya disebut-sebut mencapai GBP 90.000 (Rp 1,63 miliar dengan kurs saat ini) per pekan.

Sementara Liverpool membuat tujuh kali shot on goal. Dari jumlah tersebut, enam di antaranya tepat mengarah ke gawang Kasper Schmeichel. Jadi kalau tidak apes, maka Liverpool bisa saja menang dengan setengah lusin gol.

"Kami tidak bermain dengan kualitas yang cukup, dan membuang begitu banyak penguasaan bola. Ketika kami membangun momentum, kami dihukum penalti dan kondisi menjadi sulit. Mereka (Liverpool) menunjukkan kekuatan dan kualitasnya," kata Brendan Rodger, eks manajer Liverpool yang kini menukangi Leicester, dalam konferensi pers usai pertandingan, seperti dikutip dari situs klub.


Liverpool kini sudah memainkan 18 pertandingan, masih ada 20 laga tersisa sampai akhir musim. Namun dengan selisih poin yang begitu jauh, sepertinya langkah Liverpool untuk menjadi juara Liga Primer sulit dibendung.

Selain mendapat trofi dan gengsi, Liverpool akan dapat hadiah tambahan jika benar-benar jadi yang terbaik di Negeri John Bull. Mengutip Silly Season, uang hak siar yang didistribusikan kembali kepada klub untuk musim 2019/2020 adalah GBP 2,6 miliar (Rp 46,98 triliun). Namun ada bagian khusus bagi klub yang terdegradasi sehingga total uang dari hak siar adalah sekitar GBP 2,5 miliar (Rp 45,18 triliun).

Dari jumlah tersebut, 50% akan dibagi rata untuk 20 klub Liga Primer. Jadi GBP 1,25 miliar (Rp 22,68 triliun) bakal dibagi rata, sehingga setiap klub akan menerima bagian GBP 62,5 juta (Rp 1,13 triliun).

Kemudian 25% untuk pos hadiah berdasarkan performa (merit) dan 25% untuk pos fasilitas (semakin banyak pertandingan disiarkan, uang yang didapat kian banyak). Untuk pos merit, juara liga akan mendapatkan hadiah sekitar GBP 24 juta (Rp 435,29 miliar) dan berkurang hingga ke sekitar GBP 2 juta (Rp 36,27 miliar) untuk penghuni dasar klasemen. Lalu untuk pos fasilitas, kalau mengacu ke musim 2018/2019, pertandingan Liverpool disiarkan secara langsung 29 kali dan menerima hadiah GBP 33,46 juta (Rp 606,91 miliar).


Jadi kalau Liverpool jadi juara Liga Primer, mereka akan mendapat GBP 62,5 juta dari ditribusi pro rata, GBP 24 juta dari pos merit, dan GBP 33,46 juta dari pos fasilitas (dengan asumsi sama seperti musim lalu). Total hadiahnya adalah GBP 119,96 juta (Rp 2,18 triliun).

Tambahan pemasukan dari uang hadiah tersebut tentu positif bagi keuangan Liverpool. Uang itu bisa digunakan untuk membiayai perluasan Anflied, modernisasi fasilitas, atau membeli pemain baru agar skuat menjadi lebih kuat menghadapi musim 2020/2021.

Namun uang itu mungkin tidak ada artinya bagi fans. Sebab buat mereka, mengakhiri penantian juara selama 30 tahun adalah sesuatu yang tidak bisa dibayar dengan uang. Mewujudkan kalimat this year will be our year adalah sebuah kenikmatan dan kepuasan yang hakiki...



TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾Â INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular