²©²ÊÍøÕ¾

Good Bye Legend, Mengenang Maradona si 'Dewa' Bola

Lynda Hasibuan, ²©²ÊÍøÕ¾
26 November 2020 09:36
Diego Maradona

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona meninggal dunia Rabu (25/11/2020) malam WIB. Maradona mengembuskan napas terakhir akibat henti jantung di usia 60 tahun.

Berita duka ini membuat pemerintah Argentina menetapkan tiga hari berkabung nasional atas kepergiannya. Diego Maradona dianggap sebagai putra terbaik Argentina di lapangan hijau dan pernah membawa timnas Argentina meraih Piala Dunia 1986 di Meksiko.

Pada turnamen itu, Maradona mencetak lima gol dan menjadi top skor Argentina dan hanya kalah tajam dari penyerang Inggris Gary Lineker di kejuaraan. Sosok Maradona pun kian menyihir dunia ketika dia mencetak gol indah melewati lima pemain dan kiper Inggris pada turnamen yang sama.

Gelar Piala Dunia 1986 hingga kini adalah gelar Piala Dunia terakhir yang bisa dimenangi Argentina. Pria berjuluk si Tangan Tuhan ini masuk dalam deretan pemain sepak bola terbaik abad ini bersama dengan Pele, Johan Cruyff dan Christian Vieri.

Bagaimana sebenarnya kisah hidupnya?

Pria kelahiran tanggal 30 Oktober 1960 di Lanus, Argentina lahir dalam kemiskinan dan menghabiskan masa kecilnya di Villa Fiorito.

Maradona adalah satu dari delapan anak dalam keluarganya. Kini, Maradona berstatus duda dengan tiga anak perempuan Dalma, Giannina, dan Jana serta dua anak laki-laki Diego Sinagra dan Diego Fernando.

Bakat sepak Maradona telah terlihat saat ia usia 10 tahun. Pada usia ke-12, ia menjadi ballboy bagi klub Argentino Juniors dan menjadi penghibur dengan memamerkan skill olah bola pada jeda pertandingan.

Maradona memulai debutnya bersama Argentina pada usia 16 tahun melawan Hongaria pada 27 Februari 1977. Pada 1982, Diego Maradona mendarat di klub raksasa, Barcelona dengan rekor transfer 5 juta poundsterling, rekor pemain termahal dunia saat itu.

Pada 1982, Diego Maradona mendarat di klub raksasa, Barcelona dengan rekor transfer 5 juta poundsterling, rekor pemain termahal dunia saat itu. Bahkan pada laga El Clasico 26 Juni 1983, dia mencetak gol yang ikut membawa Barcelona membantai 3-0 Real Madrid di kandangnya Stadion Santioago Bernabeu kala itu.

Maradona juga kembali ditransfer untuk Napoli dengan nilai £ 6,9 juta. Diego Maradona pun diberi amanat sebagai kapten tim dan langsung menjadi idola dalam dan luar lapangan.

Selang dua musim, tepatnya pada 1986-1987 akhirnya Diego Maradona mampu membuka tirai sejarah Napoli untuk meraih scudetto pertama kali. Tidak selalu mulus, pada musim 1990-1991, kontraknya berakhir, nomor punggung 10 miliknya dipensiunkan dan dia terkena hukuman larangan bermain 15 bulan karena penggunaan kokain.

Setelah selesai menjalani hukuman, musim 1992-1993 dia memulai hidup kembali di Sevilla namun berlangsung sementara hingga akhirnya melanglang buana ke klub lain seperti Newell's Old Boys dan klub lamanya, Boca Juniors.

Sebelum meninggal, Maradona sebenarnya sempat dilarikan ke rumah sakit. Ia menjalani operasi otak.

Meski Maradona mengaku baik-baik saja, namun dokter menemukan dirinya sangat lemah saat diperiksa awal November lalu. "Saya akan mengoperasinya. Ini operasi rutin, dan dia sadar," kata dokter pribadinya Leopoldo Luque.

Spekulasi berkembang di sejumlah media lokal. Pria 60 tahun itu diduga mengalami luka di kepala karena pukulan.

Namun Luque mengatakan bahwa gaya hidup berkontribusi pada kondisi Maradona sekarang. Maradona memiliki riwayat penyalahgunaan narkoba dan alkohol.

Ia juga menderita dua serangan jantung di masa lalu. Bahkan sempat mengidap hepatitis.

Di 2005, Maradona pernah melakukan operasi bypass lambung untuk menurunkan berat badan hingga 50 kilogram (kg). Meski pulih dari narkoba, ia masih mengonsumsi obat penenang dan anxiolytics.

Sang dokter mengesampingkan potensi komplikasi akibat virus corona. Pekan lalu, Maradona diketahui mengisolasi diri untuk kedu kalinya setelah karyawannya menunjukkan gejala corona (Covid-19) meski kemudian dinyatakan negatif.

"Dia adalah pasien lanjut usia dengan banyak tekanan dalam hidupnya. Ini saat di mana kita harus membantunya. Sangat sulit menjadi Maradona," kata Luque lagi.

"Yang paling dia butuhkan adalah dukungan rakyat.


Next Page
Operasi Otak
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular