²©²ÊÍøÕ¾

Thailand Legalkan Ganja, Ketahui Efek Ganja di Dalam Tubuh

Linda Hasibuan, ²©²ÊÍøÕ¾
21 June 2022 10:00
Thailand resmi menerapkan undang-undang yang melegalkan penggunaan ganja untuk keperluan medis dan kosmetik mulai hari ini, Kamis (9/6/2922). (Getty Images/Lauren DeCicca)
Foto: Thailand resmi menerapkan undang-undang yang melegalkan penggunaan ganja untuk keperluan medis dan kosmetik mulai hari ini, Kamis (9/6/2922). (Getty Images/Lauren DeCicca)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Belum lama ini, Thailand telah melegalkan penggunaan ganja secara terbatas. Bahkan, Negeri Gajah Putih itu menggelar pameran ganja di Sirkuit Internasional Chang, Provinsi Buri Ram, tak lama usai pelegalan ganja.

Bangkok Post melaporkan, dalam acara itu Kementerian Pertanian Thailand membagikan ganja gratis, sementara sektor swasta dan perusahaan masyarakat menjual tanamannya.

Menurut kantor kesehatan Provinsi Buri Ram, pameran itu menarik 66.888 pengunjung dan 218.790 penonton online. Selama acara, penjualan bibit ganja dan produk terkait mencapai hampir 10 juta baht atau sekitar Rp4,2 miliar.

Meski terbukti bermanfaat untuk kepentingan medis, ternyata ganja juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan yang perlu diwaspadai.

Lantas, apa saja dampak buruk penggunaan ganja bagi kesehatan?

Mengutip dari SehatQ, dampak buruk ganja bisa dirasakan dari penggunaan jangka pendek dan jangka panjang.

Efek ganja dalam jangka pendek untuk kesehatan

Efek ganja bisa timbul dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sebuah penelitian menyebutkan, beberapa kondisi ini bisa muncul sebagai efek ganja dalam jangka pendek.

1. Gangguan daya ingat. Hal ini yang membuat pengguna ganja mengalami kesulitan belajar dan menerima informasi.

2. Penurunan kemampuan motorik tubuh. Pengguna ganja akan kesulitan mengendarai kendaraan, dan berisiko lebih besar mengalami kecelakaan maupun cedera.

3. Pikiran menjadi kacau. Pengguna ganja berisiko lebih besar melakukan hubungan seksual berisiko tinggi, dan menyebabkan terjadinya penyakit menular seksual.

4. Gangguan mental. Pada dosis yang tinggi, ganja bisa menyebabkan timbulnya psikosis dan paranoia.

Efek ganja untuk kesehatan pada penggunaan jangka panjang

Jika ganja digunakan dalam jangka panjang, maka efek yang ditimbulkan pun akan berbeda dibanding pemakaian untuk jangka pendek. Kondisi-kondisi yang bisa timbul sebagai efek ganja jangka panjang seperti:


1. Menimbulkan masalah perkembangan otak

Salah satu efek ganja jangka panjang yang perlu diwaspadai adalah pengaruhnya terhadap kesehatan otak. Apabila seseorang mulai menggunakan ganja sejak remaja, maka zat yang di dalamnya bisa memengaruhi perkembangan otak, daya ingat, serta kemampuan belajar.

Salah satu penelitian bahkan menyebutkan, orang yang sejak remaja sudah menggunakan ganja dan bertahan hingga dewasa, nilai IQ-nya akan berkurang sebanyak 8 poin, pada usia 13-38 tahun.

2. Menyebabkan gangguan pernapasan

Umumnya, ganja digunakan dengan cara dihisap seperti rokok. Sehingga, penggunaan ganja juga bisa menimbullkan iritasi pada paru-paru. Orang yang sering merokok ganja, juga memiliki gangguan pernapasan yang sama, dengan perokok lainnya.

Gangguan yang bisa muncul antara lain batuk berdahak lebih sering mengalami gangguan yang berkaitan dengan paru-paru, dan risiko infeksi paru yang lebih tinggi.

3. Meningkatkan detak jantung

Salah satu efek ganja yang berbahaya adalah meningkatkan detak jantung, bahkan hingga tiga jam setelah penggunaannya. Peningkatan detak jantung akan membuat pengguna ganja lebih berisiko terkena serangan jantung.

4. Memengaruhi perkembangan janin dan bayi

Penggunaan ganja pada ibu hamil bisa membuat bayi lahir dengan berat badan rendah, dan meningkatkan risiko munculnya gangguan pada otak maupun perilaku anak.

5. Menyebabkan mual dan muntah-muntah

Penggunaan ganja secara rutin dalam jangka waktu panjang, bisa menyebabkan timbulnya cannabinoid hyperemesis syndrome (CHS). Kondisi ini akan membuat pengguna ganja sering muntah, dehidrasi, mual, hingga membutuhkan penanganan medis.

6. Menimbulkan gangguan mental

Efek ganja lainnya yang perlu diwaspadai adalah hubungannya dengan gangguan mental. Pengguna ganja dalam jangka panjang, bisa mengalami kondisi-kondisi mental seperti halusinasi sementara, paranoid, dan memperparah gejala skizofrenia.

7. Menimbulkan keracunan

Penggunaan ganja, tidak hanya diisap. Ada beberapa orang yang menggunakan ganja sebagai campuran untuk makanan maupun minuman. Penggunaan ganja dengan cara dimakan, akan meningkatkan risiko keracunan. Pasalnya, efek ganja tidak akan langsung muncul jika Anda mengonsumsinya. Butuh waktu sekitar beberapa jam, hingga efek muncul. Sehingga, tidak sedikit orang yang sudah terlanjur mengonsumsinya secara berlebihan.

8. Melemahkan sistem imun

Ganja dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh menjadi lebih lemah. Tak hanya itu, penelitian juga menunjukkan adanya kaitan terhadap penggunaan ganja dengan peningkatan risiko terkena penyakit yang melemahkan kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS.


(hsy/hsy) Next Article Pemerintah Thailand Bagikan Tanaman Ganja Gratis, Buat Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular