
Anak Kecil Juga Bisa Stress & Anxiety, Begini Tanda-Tandanya

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Stress dan gangguan kecemasan bukan hanya bisa menyerang orang dewasa. Anak-anak pun bisa mengalaminya karena si kecil belum mengerti bagaimana cara efektif untuk menyelesaikan masalah.
Tanda-tanda stres dan kecemasan pada anak-anak sering muncul sebagai perubahan fisik atau perilaku.Â
Umumnya, anak-anak merespons stres secara berbeda tergantung pada usia, kepribadian individu, dan keterampilan mengatasinya. Namun sayangnya, kebanyakan orangtua umumnya tidak menyadari munculnya ciri-ciri stres pada anak. Ini bisa jadi disebabkan oleh pemahaman keliru bahwa hanya orang dewasa yang bisa stres.
Berikut Beberapa tanda perilaku umum dari stres dan gangguan kecemasan (anxiety) pada anak, meliputi:
Perubahan perilaku
- Murung, agresif, temperamen pendek, atau mudah ngambek
- Gugup, seperti menggigit kuku
- Sulit berkonsentrasi
- Ketakutan (seperti takut akan kegelapan, sendirian, atau orang asing)
- Membuat masalah di sekolah
- Menimbun barang-barang yang tampaknya tidak penting
- Menolak pergi ke sekolah
- Menarik diri dari keluarga atau
Perubahan fisik
- Mengompol
- Keluhan sakit perut
- Nafsu makan berkurang atau meningkat
- Masalah tidur atau mimpi buruk
Sebaiknya perhatikan apakah tanda-tanda ini biasanya muncul sebelum atau setelah aktivitas tertentu, dan apakah ada gejala fisik, seperti nyeri, demam, ruam, atau diare, yang menandakan masalah medis.
Penyebab Umum Stres Anak
Sumber kecemasan dan stres pada anak bisa berasal dari luar, seperti masalah di sekolah, perubahan dalam keluarga, atau konflik dengan teman.
Perasaan cemas juga bisa disebabkan oleh perasaan dan tekanan internal anak, seperti ingin berprestasi di sekolah atau menyesuaikan diri dengan teman sebaya.
Beberapa penyebab umum stres pada anak antara lain:
1. Tekanan akademik
Banyak anak mengalami kecemasan karena ingin berprestasi di sekolah. Tekanan akademik terutama umum terjadi pada anak-anak yang takut melakukan kesalahan atau takut tidak pandai dalam sesuatu.
2. Perubahan besar dalam keluarga
Perubahan besar dalam hidup seperti perceraian, kematian anggota keluarga, pindah rumah, atau penambahan saudara baru dapat menyebabkan kebingungan dan kecemasan.
Misalnya, memiliki adik baru dapat membuat seorang anak merasa terancam dan cemburu.Â
3. Penindasan atau bullying
Penindasan adalah masalah serius bagi banyak anak. Bentuk penindasan bisa tidak kentara, atau jelas, dan dapat mengakibatkan cedera fisik. Anak-anak yang diintimidasi sering merasa malu menjadi sasaran, dan mereka mungkin menyembunyikan intimidasi dari orang tua atau guru karena takut menarik perhatian pada kelemahan yang mereka rasakan.
(hsy/hsy) Next Article Ayah Bunda Jangan Abai! Ini 3 Tanda Anak Alami Anxiety