²©²ÊÍøÕ¾

Penyebab Kanker Payudara saat Usia Muda, Ladies Wajib Tahu

Linda Hasibuan, ²©²ÊÍøÕ¾
19 May 2023 15:55
Ilustrasi payudara (Freepik)
Foto: Ilustrasi payudara (Freepik)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Dari seluruh jenis penyakit kanker, hingga kini kanker payudara menjadi penyebab kematian tertinggi pada perempuan. Bukan hanya usia lanjut, remaja pun juga bisa mengalaminya.

Menurut riset Global Cancer Incidence Mortality and Prevalence (Globocan) pada 2020, kejadian baru kanker payudara di seluruh dunia menempati urutan pertama golongan kanker dengan 2,3 juta kasus dan 680.000 kematian.

"Dulu kanker payudara itu sering ditemukan pada perempuan yang berusia 50 atau 60 tahun, atau pada usia-usia setelah menopause. Saat ini, kanker payudara banyak ditemukan pada perempuan yang berusia di bawah 50 bahkan 40 tahun," ujar dr Khoo Kei Siong, Konsultan Senior Onkologi Medis Parkway Cancer Centre, dalam siaran pers yang diterima ²©²ÊÍøÕ¾, Jumat 19 Mei 2023.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa hal ini bisa terjadi karena adanya perubahan gaya hidup, misal sering mengonsumsi makanan instan.

Ada pula beberapa penyebab lain kanker payudara, salah satu yang terbesar adalah faktor genetik. Seseorang yang keluarganya memiliki kanker payudara biasanya memiliki risiko lebih besar menderita penyakit serupa karena berisiko memiliki mutasi gen BRCA.

Namun demikian, sebagian besar kasus kanker payudara tidak memiliki faktor risiko yang diketahui. Bahkan, mutasi gen BRCA ditemukan pada kurang dari 10% pasien kanker payudara.

"Tidak hanya pada wanita, pria (yang membawa mutasi gen BRCA pun) memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker payudara meskipun jumlahnya masih sangat kecil," ujarnya.

Seseorang yang memiliki faktor genetis tersebut juga berisiko mengalami kanker payudara di usia muda. Bahkan kebanyakan kanker hasil mutasi gen BRCA ini adalah kanker triple negative yang terbilang lebih agresif dan mudah menyebar.

Pengobatan kanker payudara

Seseorang yang memiliki faktor genetik atau keluarga yang terinfeksi kanker payudara perlu melakukan deteksi dini melalui screening atau dengan melakukan tes gen BRCA.

Jika di dalam tubuhnya terdeteksi adanya gen pembawa kanker maka dapat segera melakukan pencegahan untuk menurunkan risiko kanker payudara melalui kemoprevensi yakni melakukan terapi dengan mengonsumsi obat.

"Cara ini dapat menurunkan risiko kanker hingga setengahnya," ujar Dr. Khoo.

Jika ingin menurunkan risiko kanker hingga mendekati 0 persen maka pasien dapat melakukan proses pengangkatan payudara atau bilateral mastektomi.

Namun, bagi wanita setelah memiliki keluarga yang utuh seperti telah menikah dan telah punya anak, mereka dapat mempertimbangkan untuk melakukan mastektomi bilateral rekonstruksi.


(hsy/hsy) Next Article Jumlah Anak Muda Kena Kanker Naik 80%, Perhatikan 7 Tanda Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular