²©²ÊÍøÕ¾

Viral 300 Ribu Kucing Mati, Diduga karena Infeksi Corona

Thea Arbar, ²©²ÊÍøÕ¾
16 July 2023 18:30
Kucing berjalan di atas pemecah gelombang di Aoshima, Jepang, Kamis (27/9/2022). Pulau Aoshima telah dikenal karena jumlah kucingnya yang besar yang sekarang melebihi jumlah manusia sekitar sepuluh banding satu. (Photo by Carl Court/Getty Images)
Foto: Kucing (Photo by Carl Court/Getty Images)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - 'Pulau kucing' Mediterania dilaporkan tengah menghadapi bencana yang tak biasa. Bencana ini terjadi karena virus corona yang telah menelan korban ratusan ribu kucing sejak Januari 2023 dan menjadi wabah terbesar yang pernah ada.

Kucing liar adalah ciri khas dari banyak bagian Eropa Selatan dan Timur Tengah. Hewan berbulu ini kerap ditemukan bersantai di dinding, berjemur di bawah sinar matahari di jalan, dan duduk di meja luar ruangan. Di Siprus, diperkirakan jumlah kucing sebanyak jumlah manusia, dan terkadang disebut 'pulau kucing'. Dikatakan pula bahwa kucing dibawa ke pulau itu untuk berburu ular berbisa.

Namun, laporan media mengutip Dinos Ayiomamitis dari kelompok hak-hak hewan Cat Paws Cyprus dan Cyprus Voice for Animals, menyebut sekitar 300.000 kucing mati setelah terpapar wabah virus corona yang menyebabkan peritonitis menular kucing (FIP).

Menurut Universitas Cornell, gejala FIP termasuk demam, pembengkakan perut, dan keluar makanan, serta hampir selalu fatal tanpa pengobatan. Namun dikatakan penyakit itu tidak bisa menular ke manusia.

Hanya 107 kasus yang tercatat secara resmi, tetapi Ayiomamitis berpendapat bahwa jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi. Menurut Channel 4 FactCheck, perhitungannya didasarkan pada perkiraan tingkat kematian 20% hingga 30% di antara satu juta kucing Siprus, banyak dari mereka tersesat.

"Wabah dimulai di ibu kota Nicosia pada bulan Januari dan menyebar ke seluruh pulau dalam waktu tiga hingga empat bulan," kata Demetris Epaminondas, wakil presiden Asosiasi Dokter Hewan Pancyprian, kepada Daily Mail, seperti dikutip Business Insider.

Sementara Danielle Gunn-Moore, seorang spesialis pengobatan kucing di University of Edinburgh, kepada Telegraph mengatakan skala kematian kucing liar sebesar ini belum pernah terlihat dalam sejarah. "Ada peningkatan laporan tentang kucing mati di jalanan," katanya.

Gunn-Moore menambahkan bahwa fenomena tak lazim ini bisa berarti aliran FIP yang lebih kuat sedang beredar. Ia lalu menunjuk pada bukti anekdotal tentang wabah di Lebanon, Turki, dan berpotensi di Israel. Kucing peliharaan kini dirawat di klinik untuk menghindari infeksi.

Hubungan Siprus dengan kucing sudah terlihat sejak awal sejarah manusia. Tulang kucing peliharaan telah ditemukan di dekat kuburan manusia yang berasal dari 7.000 hingga 7.500 SM.

Bahkan sebuah biara di Siprus didedikasikan untuk St. Nicholas of the Cats pernah dikatakan memiliki dua lonceng; satu untuk orang azan dan yang kedua untuk memanggil kucing.


(hsy/hsy) Next Article 3 Orang Tertular Penyakit Langka dari Kucing, Begini Mulanya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular