²©²ÊÍøÕ¾

Rahasia Anak Sukses Bukan Sekolah Mahal, Tapi Skill Ini

Tim Redaksi, ²©²ÊÍøÕ¾
07 September 2023 10:00
anak kecil main laptop
Foto: Freepik

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Faktor penentu kesuksesan seorang anak di masa depan tidak selalu karena sekolah yang mahal. Kenyataannya, ada banyak faktor lain yang dapat menentukan kesuksesan anak di masa depan.

Psikolog anak dan ahli parenting Michele Borba mengatakan bahwa ketekunan adalah kemampuan utama yang bisa mendukung keberhasilan anak di masa depan.

"Saya menemukan bahwa ketekunan adalah
soft skill nomor satu yang membedakan anak-anak yang memiliki motivasi tinggi dengan mereka yang mudah menyerah," kata Borba.

Menurutnya, anak-anak dengan ketekunan dan kegigihan memiliki kepercayaan diri yang tinggi sebab mereka yakin usahanya akan membuahkan hasil baik. Dengan demikian, anak tetap termotivasi untuk bekerja keras dan menyelesaikan apa yang mereka mulai, walaupun ada banyak kendala dalam prosesnya.

Agar anak dapat memiliki kemampuan tersebut, orang tua bertugas mendorong anak mengembangkan sifat-sifat yang akan membantu mereka menjadi sukses.

Adapun berikut lima cara yang bisa dilakukan ayah dan bunda, menurut Borba, untuk membantu si kecil mengembangkan ketekunannya.

1. Latih Anak untuk Mandiri


Borba menyarankan orang tua agar tidak terlalu sering membantu anak untuk melakukan hal yang bisa mereka lakukan sendiri. Ajarkan anak untuk mandiri sejak dini.

Penulis buku "Thrivers: The Surprising Reasons Why Some Kids Struggle and Others Shine" ini menyebutkan, setiap kali orang tua melakukan sesuatu untuk anak, mereka akan semakin bergantung pada orang tua dan tidak terbiasa untuk mandiri.

2. Latih Anak agar Tak Mudah Menyerah

Langkah kedua yang harus dilakukan orang tua untuk mengembangkan sifat tekun anak adalah menjauhkan mereka dari faktor yang bisa membuat mereka mudah putus asa dan ogah untuk tekun.

Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan orang tua. Misalnya tidak memberikan tekanan kepada anak untuk selalu berhasil, selalu mengapresiasi usaha yang dilakukan anak (bukan hasil), beri anak pemahaman bahwa kesuksesan hanya bersifat sementara, dan selalu pahami tingkat kemampuan anak.

3. Validasi Perasaan Anak

Ketika anak mulai terlihat menyerah, itu mungkin karena mereka tidak dapat menemukan jalan keluar dari sebuah masalah. Bila itu terjadi, usahakan untuk validasi perasaan anak dengan mengatakan bahwa itu adalah perasaan yang normal. Ajaklah mereka untuk istirahat agar perasaannya dapat lebih tenang.

Setelah itu, bantu mereka mengetahui kesalahan yang menghalangi mereka ketika melakukan sesuatu. Bila masalahnya telah ditemukan, bantulah anak untuk fokus mengatasinya.

4. Jangan cepat memuji anak


Salah satu Psikolog dari Stanford, Carol Dweck menemukan bahwa kecerdasan anak cenderung tidak bertahan ketika kepintaran mereka dipuji sebab anak akan merasa cepat puas. Namun, anak akan merasa lebih termotivasi dan terus berusaha keras ketika dipuji atas usaha dan kerja kerasnya, bukan hasilnya.

Menurut Carol, memuji usaha anak, bukan hasil yang diperoleh mampu mengembangkan ketekunan mereka. Selain itu, bila usahanya dipuji, anak akan terdorong untuk sukses tanpa mengharapkan imbalan, seperti hadiah.

5. Bantu anak mengatur waktu dan fokus


Bila terlihat ingin menyerah dan lelah ketika sedang mengerjakan sesuatu, mintalah anak untuk membagi waktu antara istirahat dan melakukan aktivitas. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah meletakkan timer untuk mengatur berapa lama mereka dapat beraktivitas.

Cara ini dilakukan agar anak bisa memahami bahwa mengerjakan sesuatu hingga kelelahan adalah hal yang tidak baik.

Jelaskan pada anak bahwa mereka hanya perlu melakukan aktivitas sampai waktu telah habis.

Setelah itu, mintalah mereka untuk beristirahat sebelum mengatur kembali timer untuk beraktivitas. Dengan demikian, fokus anak akan semakin mudah terbagi.


(Linda Hasibuan/hsy) Next Article Rahasia No 1 yang Bikin Anak Sukses, Bukan Sekolah Mahal!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular