
Penyanyi Israel Nyanyikan Lagu Seruan Musnahkan Palestina

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Penyanyi asal Israel, Narkis, mendapat kecaman dari warganet dunia setelah menyanyikan lagu yang menyerukan pemusnahan dan penjajahan di Gaza, Palestina, bersama tentara pendudukan Israel.
Melansir dari video yang diunggah Al-Jazeera, Narkis terlihat bernyanyi bersama puluhan tentara pendudukan Israel saat malam hari.
Dalam video tersebut, penyanyi berusia 42 tahun yang menggunakan pakaian putih, jaket jeans, dan rok hitam itu menyanyikan bait lagu dengan lirik seruan musnahkan Gaza.
"Kami akan menghabiskan Gaza. Kami akan kembali ke Gush Katif (permukiman Israel di Jalur Gaza). Kami adalah cahaya bagi orang-orang non-Yahudi," ujar Narkis dalam nyanyiannya, dikutip Selasa (7/11/2023).
"Ayayayayay ya, ya, ya," senandung Narkis dan para tentara Israel.
Cuplikan video yang menurut Al-Jazeera diambil dari akun Instagram pribadi narkis (@narkisofficial) itu pun langsung mengundang kritik dari warganet dunia. Berdasarkan penelusuran ²©²ÊÍøÕ¾, kritikan tersebut membanjiri akun Instagram Narkis di kolom komentar suatu unggahan.
"Sejarah akan mengingat dorongan dan keterlibatan Anda dalam genosida ini," tulis salah satu warganet.
"Bukankah Anda adalah orang yang melompat-lompat seperti orang gila yang menghasut genosida dan pembersihan etnis di depan penonton yang sama? Nona ayayayayay?" tulis warganet lainnya.
Kritikan tersebut muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran dunia dan masyarakat Palestina atas 'Nakba kedua' di Gaza.
Sebagai informasi, Nakba adalah istilah yang menggambarkan peristiwa penganiayaan dan penghancuran masyarakat dan tanah air Palestina pada 1948. Adapun, peristiwa ini mencakup pemindahan permanen warga sipil dari wilayah tersebut setelah Israel mendeklarasikan kemerdekaan.
Pada periode 1947 hingga 1949, sekitar 750 ribu warga Palestina diusir. Selain itu, Israel juga merebut 78 persen wilayah Palestina, menghancurkan sekitar 530 kota dan desa, dan membunuh sekitar 15 ribu warga Palestina.
Sebelumnya, sebuah laporan baru menyebutkan bahwa kementerian Pemerintah Israel telah menyusun proposal masa perang untuk memindahkan 2,3 juta penduduk Jalur Gaza ke semenanjung Sinai di Mesir.
Dokumen tersebut bertanggal 13 Oktober, enam hari setelah militan Hamas memulai serangan dan dilaporkan membunuh lebih dari 1.400 orang di Israel selatan dan menyandera lebih dari 240 orang. Rencana ini pertama kali diterbitkan oleh sebuah situs berita lokal, Sicha Mekomit.
Menurut laporan, dokumen tersebut mengusulkan pemindahan penduduk sipil Gaza ke kota-kota tenda di Sinai utara, kemudian membangun kota-kota permanen dan koridor kemanusiaan yang tidak ditentukan.
(hsy/hsy) Next Article Ini Sosok Penyanyi Israel yang Serukan Pemusnahan Palestina