²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kementerian Kesehatan telah menerbitkan 1.225.853 STR Seumur Hidup bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan hingga 30 Juni 2024. Hal ini merupakan bagian dari transformasi kesehatan usai diterbitkannya UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

Baca: Kata Menkes Soal Bantuan Medis Zhang Zhi Jie yang Dinilai Lambat

Demikian terungkap dari paparan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR di ruang rapat Komisi IX DPR, Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2024).

"Ini juga ada beberapa karena kaitannya dengan transformasi kesehatan, semua izin-izin kita simplifikasi. STR ini selalu tiap tahun mesti diperpanjang, ada biayanya, biayanya sampai triliunan, sesudah kita hitung akhirnya kita kasih seumur hidup aja kayak ijazah," ujarnya.

STR berlaku menjadi seumur hidup dan berbiaya 0 rupiah dengan kemudahan persyaratan melalui platform SATUSEHAT SDMK. Menurut BGS, semua proses berlangsung secara daring.

"Begitu lulus dapat langsung kita kirim digitalnya, ada QR code-nya, mereka bisa simpan dan masuk di SATU SEHAT," kata BGS.

Dia mengatakan, hal serupa juga berlaku untuk Surat Izin Praktik (SIP). Setiap tahun dokter harus mengikuti pelatihan (continuous medical education) untuk memperoleh Satuan Kredit Profesi (SKP).

"Kayak kredit belajar gitu setiap tahunnya ini ditentukan oleh kolegium dan organisasi profesi itu kita pertahankan cuma SKP-nya sudah enggak manual lagi. Semuanya udah otomatis kayak kita punya Garuda Miles setiap kita naik Garuda, miles-nya langsung keluar," ujar BGS.

"Kalau dulu tuh dia mesti simpan selama 5 tahun. Nanti begitu dia mau perpanjang SIP dikumpulkan fotocopy-fotocopy legalisasi masih bayar lagi sana-sini untuk bisa menjustifikasi dia sudah penuh kreditnya. Sekarang ini elektronik sama seperti Garuda Miles, setiap kali dia ikut seminar, setiap kali dia ikut simposium langsung masuk kreditnya dan kita bisa lihat setiap hari atau setiap minggu pergerakannya seperti apa," lanjutnya.

(miq/miq) Next Article BGS Ungkap Hitung-hitungan RI Kekurangan 29 Ribu Dokter Spesialis