
Update Daftar Boikot Produk Israel: Starbucks Hilang, McD Bertahan

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi Indonesia (Gerakan BDS Indonesia) resmi memperbarui daftar terbaru target boikot dalam upaya mengecam serangan Israel terhadap Palestina pada Kamis (16/7/2024) kemarin.
Daftar terbaru ini pun menjadi sorotan setelah Starbucks menghilang dari daftar target boikot dan munculnya unggahan salah satu figur publik global yang mengunggah foto produk sasaran boikot.
Berikut daftar terbaru merek yang masuk ke dalam target boikot menurut Gerakan BDS berdasarkan setiap kategori.
"Super Jahat"
hp
Intel
AXA.
"Tinggalkan"
McDonald's
Pizza Hut
Burger King
Domino's Pizza.
"Gausah Beli Dulu, deh"
PUMA
"Update lists patch Juli 2024. Tetap semangat boikotnya, teman-teman, Palestina masih menghadapi kezaliman penjajah," tulis Gerakan BDS Indonesia melalui X (@GerakanBDS_ID), dikutip Rabu (19/7/2024).
Saat ini, masih tidak sedikit warganet yang secara spesifik mempertanyakan alasan Starbucks "menghilang" dari daftar target boikot dan McDonald's yang masih bertahan dalam kategori "tinggalkan". Terlebih, masih banyak warganet yang menilai bahwa waralaba kedua merek di Indonesia tidak terlibat dalam dukungan terhadap Israel dan merupakan favorit warga RI.
Lantas apa alasan Starbucks cabut dari daftar boikot dan McDonalds masih bertahan?
Sebelumnya, penting untuk mengetahui bahwa ada alasan mengapa Gerakan BDS Indonesia membuat daftar target boikot menjadi lebih sedikit. Gerakan BDS Indonesia menjelaskan bahwa daftar target boikot yang dipublikasikan adalah hasil kajian tim riset internal terhadap merek yang berasal dan/atau diduga mendukung Israel.
Dalam kajiannya, tim riset menelusuri dampak yang diberikan oleh merek dalam mendukung sektor ekonomi Israel alias "si penjajah". Adapun, merek-merek yang masuk ke dalam daftar adalah pihak yang berkontribusi sangat besar dalam mendukung perekonomian Israel.
"Tim riset kami menetapkan target dengan mengkaji lebih dalam impact atau efek brand yang memiliki investasi di Israel dalam mendukung sektor ekonomi penjajah," tulis Gerakan BDS Indonesia.
"List yang kami buat berisi brand target yang memiliki kontribusi yang besar dalam memajukan perekonomian penjajah. Kami selalu mempertimbangkan beberapa aspek lainnya juga sehingga brand yang masuk list lebih mudah untuk diboikot masyarakat luas," lanjut penjelasan yang sama.
Alasan Starbucks Dihapus dari Daftar Boikot
Sebelumnya, Starbucks menjadi target boikot setelah pihak manajemen menggugat serikat pekerja, Starbucks Workers United pada awal Oktober 2023 lalu. Gugatan tersebut muncul setelah organisasi tersebut menyatakan solidaritas terhadap warga Palestina.
Menurut keterangan resmi Starbucks, gugatan tersebut dilayangkan karena Starbucks Workers United dianggap menyalahgunakan nama, logo, dan kekayaan intelektual perusahaan.
Kini, Starbucks menghilang dari daftar boikot karena menurut Gerakan BDS Indonesia, Starbucks telah mengalami "pukulan telak" dari gerakan boikot dan telah masuk kategori boikot organik masyarakat sehingga masih tetap akan diboikot meskipun tidak diarahkan oleh Gerakan BDS.
"[Kemudian], ada beberapa brand lain yang memiliki keterlibatan lebih besar dalam mendukung penjajah dan lebih urgen untuk diboikot. Hal itu membutuhkan perhatian dan fokus lebih lanjut dari tim riset kami," tegas Gerakan BDS Indonesia.
Meskipun Starbucks telah "hengkang" dari daftar target boikot, Gerakan BDS Indonesia menegaskan bahwa pihaknya tetap mendukung masyarakat untuk terus melakukan boikot organik terhadap merek gerai kopi tersebut.
Alasan McDonald's Masih Bertahan di Daftar Boikot
Gerakan BDS Indonesia menegaskan bahwa McDonald's tetap masuk dalam daftar target karena masih terdapat bukti yang kuat bahwa merek makanan cepat saji itu terlibat secara eksplisit dalam mendukung Israel sebagai penjajah.
Menurut penjelasan Gerakan BDS Indonesia mengutip BDS Movement, McDonald's masih menjadi target boikot di Indonesia karena waralaba dari seluruh gerai di dunia wajib membayar royalty fee setiap tahun ke pusat.
"Nah, McDonald's pusat saat awal genosida malah membeli semua gerai dari para pemiliknya di Israel menggunakan uang hasil ROYALTI FEEÂ dan menjadikannya terlibat lebih jauh dalam mendukung genosida penjajah," tulis penjelasan BDS Movement.
"Adapun, 'sumbangan' yang dilakukan McDonald's cabang ke Palestina nilainya hanya secuil dari Royalti Fee yang harus dibayar. Hal itu hanyalah sekadar gimmick Public Relation untuk meredakan kemarahan publik," lanjut keterangan tersebut.
Sebelumnya, masyarakat Indonesia pendukung Palestina sepakat untuk mulai memboikot McDonald's setelah McDonald's Israel memberikan makanan gratis kepada Pasukan Pertahanan Israel atau Israel Defense Forces (IDF) saat periode awal serangan ke Palestina pada 2023 lalu.
(rns/rns) Next Article Daftar Terbaru Perusahaan Pro Israel Sasaran Boikot Versi BDS Movement
