Adhi Karya Kaji Terbitkan Obligasi Rp 2 Triliun Tahun Ini
Monica Wareza, 博彩网站
12 January 2018 15:46
Jakarta, 博彩网站 - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) tengah menerbitkan obligasi untuk menambah聽belanja modal (capital expenditure/capex) perusahaan di tahun ini. Saat ini perusahaan masih memiliki ruang untuk menerbitkan obligasi melalui skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Tahap II senilai Rp 2 triliun.
Direktur Keuangan Adhi Karya Haris Gunawan mengatakan rencana tersebut masih聽dikajii dengan mempertimbangkan kondisi pasar saat ini. Jika suku bunga turun, bisa saja rencana penerbitan obligasi ini diganti menjadi pinjaman.
"Apakah akan eksekusi PUB Tahap II kita liat kondisi pasar, kalau misal kondisi pasar lagi kurang baik kan tahun politik ya mungkin kita tidak akan eksekusi kita cari sumber pendanaan lain aja yang lebih murah," kata Haris di Stadion Gelora Bung Karno, Kamis (11/1).
Pada PUT I tahun lalu, Adhi Karya sudah menerbitkan obligasi senilai Rp 3 triliun.
Tahun ini perusahaan mengaangarkan belanja modal sebesar Rp 10 triliun yang akan digunakan untuk mendanai proyek yang akan digarap oleh perusahaan tahun ini. Menurut dia dana ini akan berasal dari internal kas dan suntikan dana eksternal, termasuk obligasi dan pinjaman langsung dari dalam dan luar negeri namun dengan bentuk rupiah.
"Tergantung penggunaan ya kalau itu untuk kepentingan investment kita tidak ambil dari luar, kita bisa dari struktur obligasi nanti cari pinjaman langsung dari luar dalam bentuk rupiah," jelas dia.
Menurut Haris saat ini perusahaan masih memiliki ruang untuk menambah jumlah utangnya mengingat saat ini kondisi debt equity ratio (DER) perusahaan masih mencapai 1,3 kali.
Meski tak merinci proyek mana saja yang akan dijalankan perusahaan tahun ini, Haris menyebutkan akan mengeksekusi proyek seperti pengairan, gedung dan penyelesaian pembangunan LRT. Selain itu perusahaan juga akan mengerjakan proyek bendungan dan pelabuhan.
(hps) Next Article Bayar Utang & Garap Proyek LRT, ADHI Rilis Obligasi Rp 600 M
Direktur Keuangan Adhi Karya Haris Gunawan mengatakan rencana tersebut masih聽dikajii dengan mempertimbangkan kondisi pasar saat ini. Jika suku bunga turun, bisa saja rencana penerbitan obligasi ini diganti menjadi pinjaman.
"Apakah akan eksekusi PUB Tahap II kita liat kondisi pasar, kalau misal kondisi pasar lagi kurang baik kan tahun politik ya mungkin kita tidak akan eksekusi kita cari sumber pendanaan lain aja yang lebih murah," kata Haris di Stadion Gelora Bung Karno, Kamis (11/1).
Tahun ini perusahaan mengaangarkan belanja modal sebesar Rp 10 triliun yang akan digunakan untuk mendanai proyek yang akan digarap oleh perusahaan tahun ini. Menurut dia dana ini akan berasal dari internal kas dan suntikan dana eksternal, termasuk obligasi dan pinjaman langsung dari dalam dan luar negeri namun dengan bentuk rupiah.
"Tergantung penggunaan ya kalau itu untuk kepentingan investment kita tidak ambil dari luar, kita bisa dari struktur obligasi nanti cari pinjaman langsung dari luar dalam bentuk rupiah," jelas dia.
Menurut Haris saat ini perusahaan masih memiliki ruang untuk menambah jumlah utangnya mengingat saat ini kondisi debt equity ratio (DER) perusahaan masih mencapai 1,3 kali.
Meski tak merinci proyek mana saja yang akan dijalankan perusahaan tahun ini, Haris menyebutkan akan mengeksekusi proyek seperti pengairan, gedung dan penyelesaian pembangunan LRT. Selain itu perusahaan juga akan mengerjakan proyek bendungan dan pelabuhan.
"Tidak bisa kita sebutin spesifik nama proyeknya kalau itu," kata dia.
(hps) Next Article Bayar Utang & Garap Proyek LRT, ADHI Rilis Obligasi Rp 600 M
Most Popular