վ

Tinggalkan Saham, Investor Buru Obligasi dan Mineral

Hidayat Setiaji, վ
06 February 2018 11:50
Di tengah kejatuhan bursa saham, setidaknya ada dua instrumen yang menjadi pilihan investor.
Foto: Dok Freepik
Jakarta, վ – Di tengah kejatuhan bursa saham, setidaknya ada dua instrumen yang menjadi pilihan investor. Dua komoditas tersebut adalah obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) dan komoditas pertambangan mineral.

Sejak akhir pekan lalu, bursa saham dunia berguguran. Indeks Dow Jones selama Februari 2018 saja sudah terpangkas 6,9%. Sementara S&P 500 sudah terkoreksi 6,2% dan Nasdaq berkurang 6,53%.

Tidak hanya Wall Street, bursa Asia pun terjerembab cukup dalam. Nikkei 225 secara month to date (MtD) terkoreksi 1,8%, Hang Seng minus 6,18%, CSI 300 turun 2,33%, dan Strait Times berkurang 4,83%.

Tinggalkan Saham, Investor Buru Obligasi dan MineralReuters

Bursa saham ramai-ramai ditinggalkan oleh investor. Paling mudah terlihat adalah dana-dana investor beralih ke pasar obligasi pemerintah AS.

Imbal hasil (yield) obligasi negara AS sedang tinggi dan menarik minat investor. Tadi malam, yield obligasi negara AS tenor 10 tahun mencapai 2,88%, tertinggi sejak Januari 2014.

Tinggalkan Saham, Investor Buru Obligasi dan MineralReuters

Yield surat utang pemerintah AS naik karena dorongan pemulihan ekonomi global. Tanda-tanda kebangkitan ekonomi di Eropa dan Jepang semakin terlihat, sehingga kenaikan suku bunga acuan sepertinya sudah menjadi sebuah keniscayaan.

Kala suku bunga global cenderung naik, maka AS bukan lagi satu-satunya tempat tujuan investasi yang memberikan kentungan menarik. Ini mendorong kenaikan yield obligasi negara AS.

Selain ke pasar obligasi, investor juga memilih bursa komoditas. Namun tidak ke minyak, terlihat dari koreksi harga si emas hitam yang agak searah dengan pelemahan bursa saham.

Melimpahnya pasokan membuat secara fundamental tidak ada pendukung bagi kenaikan harga minyak. Produksi minyak AS naik hampir 18% sejak pertengahan 2016 ke level 10 juta barel/hari. Angka ini melampaui produksi minyak Arab Saudi.

Meskipun para anggota Asosiasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) patuh dalam melaksanakan keputusan pengurangan produksi, pasokan minyak dunia masih sangat memadai. Saat ini, produksi minyak negara-negara OPEC berada di 32,4 juta barel/hari.

Tinggalkan Saham, Investor Buru Obligasi dan MineralReuters

Aliran dana investor sepertinya mengarah ke instrumen safe haven lainnya yaitu emas. Logam mulia memang merupakan salah satu instrumen lindung nilai yang paling aman.

Kala pasar keuangan bergejolak, emas kerap kali menjadi pilihan investor untuk mengamankan dananya. Pola ini kembali terlihat saat bursa saham terkoreksi dalam kali ini, di mana hargaemas cenderung naik.

Tinggalkan Saham, Investor Buru Obligasi dan MineralReuters

Tidak hanya emas, ternyata investor juga meminati komoditas mineral lainnya seperti timah dan tembaga. Menurut kajian Bank Dunia, harga komoditas mineral diperkirakan naik pada tahun ini seiring penurunan pasokan global.

Tinggalkan Saham, Investor Buru Obligasi dan MineralReuters
Tinggalkan Saham, Investor Buru Obligasi dan MineralFoto: Reuters

“Kebijakan China merupakan faktor penting yang menyebabkan pasokan global berkurang. Pemerintah China menerapkan kebijakan pengurangan pasokan dalam negeri dengan menargetkan tambang-tambang tua dan ilegal. Kebijakan ini juga bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan di 28 kota di bagian utara,” papar kajian Bank Dunia yang berjudul Commodity Markets Outlook 2018.


(aji/aji) Next Article Digitalisasi Picu Investor Ritel Domestik Bursa RI 'Meledak'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular