
Harga CPO Dunia Menguat, Saham Emiten Sawit Melaju
Arif Gunawan, ²©²ÊÍøÕ¾
15 March 2018 11:51

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) terus menguat pada perdagangan Kamis pagi (15/3), melanjutkan pembalikan ke atas (rebound) dari posisi terendahnya pada 9 Maret. Penguatan ini memicu kenaikan mayoritas harga saham emiten sawit di Indonesia.
Di bursa Malaysia, harga acuan CPO menguat 0,2% ke 2.445 ringgit, melanjutkan penguatan selama empat hari berturut-turut setelah pada Jumat pekan lalu terbenam di level 2.377. Secara kumulatif, harga sawit telah berbalik naik sebesar 2,86% dalam empat hari.
Penguatan ini terjadi setelah Amspec Agri, perusahaan inspeksi berbasis di Amerika Serikat (AS), mengumumkan penurunan pengiriman CPO dari Malaysia sebesar 2,1%, dari 608.447 ton menjadi 595.670 ton dalam dua pekan tertama Februari.
Turunnya pasokan Malaysia yang berujung pada kenaikan harga CPO dunia itu membagikan sentimen positif bagi emiten-emiten sawit di Indonesia. Saham PT London Sumatera Plantation Tbk (LSIP) menguat 0,38% ke Rp 9.715 per unit.
PT Panin Sekuritas merekomendasikan beli saham tersebut dengan target harga Rp1.550 untuk 12 bulan ke depan, dengan rasio harga terhadap laba per saham (price to earning/ PE ratio) sebesar 10,1 kali. "Saham LSIP terdiskon 20,8% dari industri," tutur broker saham tersebut dalam laporan risetnya.
Lima saham sawit lainnya di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mencatatkan penguatan pada pagi ini. Saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menguat 0,18% ke Rp 13.775 per unit, diikuti PT Bakrie Plantation Tbk (UNSP) sebesar 6,2% ke Rp 278. Saham PT Provident Agro Tbk (PALM) naik 2,67% menjadi Rp 208, saham PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) menguat 2,56% ke Rp 200, diikuti saham PT Gozco Plantion Tbk (GZCO) sebesar 1,49% menjadi Rp 68 per unit.
(ags/ags) Next Article Telisik Harga CPO di Tengah Aksi India Boikot Sawit Malaysia
Di bursa Malaysia, harga acuan CPO menguat 0,2% ke 2.445 ringgit, melanjutkan penguatan selama empat hari berturut-turut setelah pada Jumat pekan lalu terbenam di level 2.377. Secara kumulatif, harga sawit telah berbalik naik sebesar 2,86% dalam empat hari.
Penguatan ini terjadi setelah Amspec Agri, perusahaan inspeksi berbasis di Amerika Serikat (AS), mengumumkan penurunan pengiriman CPO dari Malaysia sebesar 2,1%, dari 608.447 ton menjadi 595.670 ton dalam dua pekan tertama Februari.
PT Panin Sekuritas merekomendasikan beli saham tersebut dengan target harga Rp1.550 untuk 12 bulan ke depan, dengan rasio harga terhadap laba per saham (price to earning/ PE ratio) sebesar 10,1 kali. "Saham LSIP terdiskon 20,8% dari industri," tutur broker saham tersebut dalam laporan risetnya.
Lima saham sawit lainnya di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mencatatkan penguatan pada pagi ini. Saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menguat 0,18% ke Rp 13.775 per unit, diikuti PT Bakrie Plantation Tbk (UNSP) sebesar 6,2% ke Rp 278. Saham PT Provident Agro Tbk (PALM) naik 2,67% menjadi Rp 208, saham PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) menguat 2,56% ke Rp 200, diikuti saham PT Gozco Plantion Tbk (GZCO) sebesar 1,49% menjadi Rp 68 per unit.
(ags/ags) Next Article Telisik Harga CPO di Tengah Aksi India Boikot Sawit Malaysia
Most Popular