²©²ÊÍøÕ¾

APBN 2019: PDB Tumbuh 5,8%, Belanja Naik 7,3%

Arys Aditya, ²©²ÊÍøÕ¾
09 April 2018 18:42
Pemerintah telah memasang target dalam APBN 2019. Pertumbuhan ekonomi diproyeksi dalam range 5,4%-5,8%.
Foto: Muhammad Sabki
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintah telah memasang target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019. Pertumbuhan ekonomi diproyeksi dalam kisaran 5,4%-5,8%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan untuk 2019 total belanja pemerintah akan ada kenaikan hingga 8,3%.

"APBN pada defisit yang sekarang akan dilakukan kurang dari 2% dari PDB. Untuk PDB tahun depan karena nilainya akan meningkat cukup besar, yaitu di atas Rp 16.000 triliun maka kita harus hati-hati menetapkan target untuk pajak, yaitu tax ratio-nya maupun defisitnya," kata Sri Mulyani di Istana Negara, Senin (9/4/2018).

Pemerintah, sambung Sri Mulyani, akan berusaha menyusun APBN 2019 dengan tetap memberikan stimulus dan dukungan terhadap perekonomian dan perbaikan sosial. Namun, menurut Sri Mulyani, stimulus tersebut tetap dijaga sehingga tidak menciptakan beban yang terlalu besar sehingga menimbulkan pengaruh terhadap persepsi maupun kredibilitas dari APBN.

"Oleh karena itu untuk tahun 2019 total penerimaan negara akan ditargetkan meningkat antara 7,6% hingga 13%. Dari sisi belanja negara, untuk belanja pemerintah pusat akan naik sekitar 7,3% dan untuk belanja ke daerah termasuk untuk transfer dana desa akan didesain ada kenaikan sekitar 8,3%," kata dia.

"Itu semuanya masih di dalam hitungan pagu indikatif. Kita akan membelanjakan lebih dari Rp 823 triliun kalau tidak salah untuk Kementerian dan Lembaga tadi. Di mana program-program yang disebut oleh bapak Presiden, pendidikan, kesehatan, vokasi kemudian untuk sosial akan kita fokuskan," imbuhnya.

Sementara untuk ICP pada 2019, Sri Mulyani memproyeksikan harga minyak mentah Indonesia paling tinggi diasumsikan di US$58/barel.

"Jadi kita akan melihat perkembangan dari ICP, tapi kemungkinan akan di atas US$50 per barel, yaitu antara US$58 per barel hingga sampai US$65 per barel," kata dia.

Sementara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan range pertumbuhan ekonomi paling tinggi diasumsikan 5,8%.

"5,4%-5,8% untuk 2019 pertumbuhan ekonomi," tuturnya.

"Fokus infrastruktur tidak berganti. Tapi pemerintah mulai menyiapkan untuk pembangunan SDM. Saya ditugaskan untuk menuntaskan proyek-proyek yang belum selesai. Pokoknya proyek tidak boleh mangkrak," imbuh Basuki.


(dru/dru) Next Article Tok! DPR Setujui Pembahasan Awal APBN Tahun Politik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular