
Jual Emas Hartadinata Raup Omset Rp 736 M Kuartal I
Anastasia Arvirianty, ²©²ÊÍøÕ¾
03 May 2018 17:00

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Guna meningkatkan portofolio penjualannya, produsen dan penyedia perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk akan semakin gencar menambah toko ritelnya, sampai dengan 200 toko dalam kurun waktu dua tahun.
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto mengatakan, hal tersebut merupakan salah satu dari rencana strategis perusahaan untuk bisa meningkatkan penetrasi dan pengembangan pasar yang lebih luas dan dalam di 2018 dan seterusnya.
"Berbagai strategi akan kami lakukan untuk membuat perusahaan menjadi market leader, apalagi di tengah pergantian karakteristik pembeli kami, yang saat ini sudah banyak anak mudanya," ujar Sandra kepada media ketika dijumpai dalam acara paparan publik perusahaan, di Jakarta, Kamis (3/5).
Sampai dengan kuartal I 2018, perusahaan dengan kode emiten HRTA ini telah membukukan peningkatan pendapatan sebesar 22,4% menjadi Rp 736 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dan membukukan pertumbuhan laba sebesar 28,8% menjadi Rp 38 miliar, dibandingkan pada kuartal I 2017 yang sebesar Rp 29,5 miliar.
Untuk itu, pada tahun ini perusahaan telah menganggarkan belanja modal sebesar Rp 100 miliar, dan Rp 200 miliar guna mendukung aksi penambahan toko ritel tersebut. Sehingga, untuk 2018 ini perusahaan memiliki Rp 300 miliar sebagai anggaran investasi yang sumbernya berasal dari kas internal dan juga eksternal.
Produsen Perhiasan Emas, Hartadinata, Bagi Dividen Rp 27,63 Miliar
Bagi Dividen
Hartadinata Abadi juga membagikan dividen tunai senilai Rp27,63 miliar atau sekitar 24,5% dari laba bersih yang dibukukan pada 2017, yang sebesar Rp 112, 43 miliar.
Selain membagi dividen, perusahaan produsen dan penyedia perhiasan emas terintegrasi Indonesia ini akan menggunakan laba yang diperoleh pada akhir 2017 tersebut untuk dua hal lainnya, yakni untuk cicilan dana cadangan sesuai anggaran dasar perseroan, dengan jumlah yang akan dipakai sebesar Rp 22,48 miliar, dan sebesar Rp 62,31 miliar akan digunakan untuk modal kerja perseroan dan dicatatkan sebagai laba ditahan.
Adapun, pembayaran dividen tunai akan dilakukan mulai 6 Juni 2018 dengan cara mengirimkan cek dividen atau transfer.
Sandar menjelaskan, pada 2017, perusahaan mampu menangkap peluang pasar dengan baik. Ia mengklaim, berbagai inisiatif strategis juga telah dan akan dilakukan guna mencapai tujuan perusahaan untuk menjadi sebuah perusahaan yang berwawasan nasional, memiliki reputasi baik, dan berkontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Ke depannya, perusahaan akan terus memperkuat penetrasi pasar nasional melalui perluasan jaringan ritel maupun wholesaler," ujar Sandra kepada media saat dijumpai dalam paparan publik perusahaan, di Jakarta, Kamis (3/5).
(hps) Next Article Archi Indonesia Resmi IPO
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto mengatakan, hal tersebut merupakan salah satu dari rencana strategis perusahaan untuk bisa meningkatkan penetrasi dan pengembangan pasar yang lebih luas dan dalam di 2018 dan seterusnya.
"Berbagai strategi akan kami lakukan untuk membuat perusahaan menjadi market leader, apalagi di tengah pergantian karakteristik pembeli kami, yang saat ini sudah banyak anak mudanya," ujar Sandra kepada media ketika dijumpai dalam acara paparan publik perusahaan, di Jakarta, Kamis (3/5).
Untuk itu, pada tahun ini perusahaan telah menganggarkan belanja modal sebesar Rp 100 miliar, dan Rp 200 miliar guna mendukung aksi penambahan toko ritel tersebut. Sehingga, untuk 2018 ini perusahaan memiliki Rp 300 miliar sebagai anggaran investasi yang sumbernya berasal dari kas internal dan juga eksternal.
Produsen Perhiasan Emas, Hartadinata, Bagi Dividen Rp 27,63 Miliar
Bagi Dividen
Hartadinata Abadi juga membagikan dividen tunai senilai Rp27,63 miliar atau sekitar 24,5% dari laba bersih yang dibukukan pada 2017, yang sebesar Rp 112, 43 miliar.
Selain membagi dividen, perusahaan produsen dan penyedia perhiasan emas terintegrasi Indonesia ini akan menggunakan laba yang diperoleh pada akhir 2017 tersebut untuk dua hal lainnya, yakni untuk cicilan dana cadangan sesuai anggaran dasar perseroan, dengan jumlah yang akan dipakai sebesar Rp 22,48 miliar, dan sebesar Rp 62,31 miliar akan digunakan untuk modal kerja perseroan dan dicatatkan sebagai laba ditahan.
Adapun, pembayaran dividen tunai akan dilakukan mulai 6 Juni 2018 dengan cara mengirimkan cek dividen atau transfer.
Sandar menjelaskan, pada 2017, perusahaan mampu menangkap peluang pasar dengan baik. Ia mengklaim, berbagai inisiatif strategis juga telah dan akan dilakukan guna mencapai tujuan perusahaan untuk menjadi sebuah perusahaan yang berwawasan nasional, memiliki reputasi baik, dan berkontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Ke depannya, perusahaan akan terus memperkuat penetrasi pasar nasional melalui perluasan jaringan ritel maupun wholesaler," ujar Sandra kepada media saat dijumpai dalam paparan publik perusahaan, di Jakarta, Kamis (3/5).
(hps) Next Article Archi Indonesia Resmi IPO
Most Popular