²©²ÊÍøÕ¾

Jaminkan Rute Haji, Garuda Terbitkan KIK-EBA Rp 4 T

Irvin Avriano, ²©²ÊÍøÕ¾
02 July 2018 14:51
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memasarkan Kontrak Investasi Kolektif - Efek Beragun Aset (KIK-EBA) dengan nilai indikatif Rp 4 triliun.
Foto: REUTERS/Beawiharta
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mulai memasarkan produk Kontrak Investasi Kolektif - Efek Beragun Aset (KIK-EBA) dengan nilai indikatif maksimal Rp 4 triliun.Ìý

Dalam penawarannya kepada calon investor, efek bertitel EBA Mandiri GIAA01 tersebut menjadikan pendapatan tiket rute penerbangan Jeddah dan Madinah sebagai aset dasar (agunan).ÌýRute itu merupakan jalur penerbangan haji dan umroh bagi umat muslim.

Investor akan menerima tawaran kupon bunga 8,75%-9% per tahun dengan pembayaran kupon per tahun.ÌýTenor EBA yang ditawarkan adalah maksimal 5 tahun dan diprediksi bisa resmi diterbitkan pada 10 Juli.

EBA merupakan produk investasi alternatif yang menyasar investor berpengalaman (advanced) karena skemanya lebih rumit dibandingkan dengan produk pasar modal generik seperti saham, obligasi, dan reksa dana.
Ìý

Efek yang ditawarkan kepada investor tersebut telah mengantongi peringkat idAA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).Secara bersamaan, PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) bertindak sebagai kustodian produk investasi alternatif tersebut.Ìý

Produk tersebut dipasarkan kepada nasabah enam sekuritas, yaitu PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT CGS-CIMB Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.Ìý

Produk tersebut bersifat utang dan memiliki agunan. EBA GIAA01 menggunakan jasa anak usaha PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yaitu PT Mandiri Manajemen Investasi sebagai manajer investasi.

Per akhir 2017, GIAA mencatatkan pendapatan US$4,18 miliar, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization/ EBITDA) US$1.130 juta, dan rugi bersih US$213,39 juta. Ìý

Perseroan mengoperasikan 202 pesawat dengan tingkat utilisasi pesawat sebesar 9:36 jam. Hingga Maret 2018, pangsa pasar penerbangan domestik GIAA di Indonesia mencapai 26,6% dan 25,4% untuk penerbangan internasional.ÌýÌý

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA

(ags/ags) Next Article Terbitkan KIK-EBA, Garuda Refinancing Utang Jatuh Tempo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular