
Fokus Investor
Laba BRPT Turun 60,93%, GIAA Terbitkan KIK-EBA Rp 4 T
Monica Wareza, ²©²ÊÍøÕ¾
03 July 2018 07:58

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Beberapa aksi korporasi mewarnai kegiatan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari Senin (2/7/2018) kemarin.
PT Panca Global Kapital Tbk (PEGE) akan melakukan penambahan modal melalui penerbitan saham baru (rights issue) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mencatatkan penurunan laba bersih signifikan sepanjang kuartal-I 2018 menjadi sebesar US$19,12 juta (Rp 274,12 miliar) atau turun 60,93% dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$48,96 juta atau Rp 701,63 miliar. Sedangkan pendapatan bersih perseroan naik 9,76% menjadi US$697,54 juta atau Rp 9,9 triliun dibandingkan dengan kuartal-I 2017 sebesar US$635,53 juta.
PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) berencana untuk melakukan restrukturisasi utang perseroan yang saat ini mencapai lebih dari US$400 juta atau Rp 5,41 triliun (1 US$ = 13.548). Restrukturisasi utang tersebut berasal dari utang perbankan, perbankan pensiunan hingga surat utang MTN (medium-term notes).
Maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mulai memasarkan produk Kontrak Investasi Kolektif - Efek Beragun Aset (KIK-EBA) dengan nilai indikatif maksimal Rp 4 triliun dengan kupon 8,75%-9% sepanjang lima tahun.
PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), perusahaan pemilik Hypermart, berencana untuk melakukan penawaran umum terbatas (PUT) V atau rights issue dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dengan menawarkan sebanyak 2,15 miliar saham baru.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) melalui anak usahanya PT Waskita Karya Realty (WKR) melakukan peningkatan modal disetor dan ditempatkan kepada PT Waskita Modern Realti (WMR). Dengan peningkatan modal tersebut, perseroan saat ini tetap menguasai 240,76 juta saham atau 60% saham WMR dengan nilai Rp 240,76 miliar.
PT Intikeramik Alam sari Industri Tbk (IKAI) berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) untuk saham seri A dan seri B dengan rasio satu saham lama menjadi dua saham baru (1:2).
(prm) Next Article Panca Global Siapkan Rp 200 M Akuisisi Perusahaan Manufaktur
Berikut adalah rangkuman peristiwa yang terjadi di bursa saham dalam negeri kemarin yang dirangkum ²©²ÊÍøÕ¾.
1. Panca Global Kapital Rights Issue, Target Dana Rp 212 M
1. Panca Global Kapital Rights Issue, Target Dana Rp 212 M
PT Panca Global Kapital Tbk (PEGE) akan melakukan penambahan modal melalui penerbitan saham baru (rights issue) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Perusahaan akan melepas saham baru dengan nilai nominal dan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp 100/saham. Dengan dmeikian, dana segar yang berpotensi dihimpun perseroan sebesar Rp 212,5 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja termasuk untuk menjamin ketersediaan dana dalam rangka memenuhi kebutuhan permodalan entitas anak usaha bila sewaktu-waktu diperlukan.
2. Baru Beli Star Energy, Laba BRPT Kuartal-I Malah Turun 60,93%
2. Baru Beli Star Energy, Laba BRPT Kuartal-I Malah Turun 60,93%
PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mencatatkan penurunan laba bersih signifikan sepanjang kuartal-I 2018 menjadi sebesar US$19,12 juta (Rp 274,12 miliar) atau turun 60,93% dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$48,96 juta atau Rp 701,63 miliar. Sedangkan pendapatan bersih perseroan naik 9,76% menjadi US$697,54 juta atau Rp 9,9 triliun dibandingkan dengan kuartal-I 2017 sebesar US$635,53 juta.
Kenaikan pendapatan tertinggi berasal dari pendapatan bersih lokal petrokimia yang naik 21,81% menjadi US$514,86 juta.
3. Masih Rugi, Arpeni Pratama Restrukturisasi Utang Rp 5,4 T
3. Masih Rugi, Arpeni Pratama Restrukturisasi Utang Rp 5,4 T
PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) berencana untuk melakukan restrukturisasi utang perseroan yang saat ini mencapai lebih dari US$400 juta atau Rp 5,41 triliun (1 US$ = 13.548). Restrukturisasi utang tersebut berasal dari utang perbankan, perbankan pensiunan hingga surat utang MTN (medium-term notes).
Rencananya, perseroan menargetkan utang tersebut dapat direstrukturisasi hingga akhir tahun ini.
4. Jaminkan Rute Haji, Garuda Terbitkan KIK-EBA Rp 4 T
4. Jaminkan Rute Haji, Garuda Terbitkan KIK-EBA Rp 4 T
Maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mulai memasarkan produk Kontrak Investasi Kolektif - Efek Beragun Aset (KIK-EBA) dengan nilai indikatif maksimal Rp 4 triliun dengan kupon 8,75%-9% sepanjang lima tahun.
Dalam penawarannya kepada calon investor, efek bertitel EBA Mandiri GIAA01 tersebut menjadikan pendapatan tiket rute penerbangan Jeddah dan Madinah sebagai aset dasar (agunan).
5. Pemilik Hypermart Rights Issue, Incar Dana Rp 806,6 M
5. Pemilik Hypermart Rights Issue, Incar Dana Rp 806,6 M
PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), perusahaan pemilik Hypermart, berencana untuk melakukan penawaran umum terbatas (PUT) V atau rights issue dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dengan menawarkan sebanyak 2,15 miliar saham baru.
Nilai nominal dari setiap saham sebesar Rp 50/saham dan harga pelaksanaan Rp 375 per saham. Target dana yang diperoleh sebesar Rp 806,69 miliar.
6. WSKT Tingkatkan Modal Waskita Modern Jadi Rp 240 M
6. WSKT Tingkatkan Modal Waskita Modern Jadi Rp 240 M
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) melalui anak usahanya PT Waskita Karya Realty (WKR) melakukan peningkatan modal disetor dan ditempatkan kepada PT Waskita Modern Realti (WMR). Dengan peningkatan modal tersebut, perseroan saat ini tetap menguasai 240,76 juta saham atau 60% saham WMR dengan nilai Rp 240,76 miliar.
Peningkatan modal perseroan dilakukan seiring dengan aksi WMR yang melakukan peningkatan modal dasar semula dari sebelumnya Rp 400 juta menjadi Rp 500 miliar.
7. Berharap Saham Likuid, Intikeramik Stock Split 1:2
7. Berharap Saham Likuid, Intikeramik Stock Split 1:2
PT Intikeramik Alam sari Industri Tbk (IKAI) berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) untuk saham seri A dan seri B dengan rasio satu saham lama menjadi dua saham baru (1:2).
Nantinya stock split saham seri A perseroan dari sebelumnya senilai Rp 500 menjadi Rp 250 per lembar saham, sedangkan harga saham seri B yang sebelumnya senilai Rp 100 menjadi Rp 50/saham.
(prm) Next Article Panca Global Siapkan Rp 200 M Akuisisi Perusahaan Manufaktur
Most Popular