Internasional
AS Ancam Jatuhkan Sanksi Baru, Turki Nyatakan Siap Membalas
Rehia Sebayang, ²©²ÊÍøÕ¾
17 August 2018 20:28

Istanbul, ²©²ÊÍøÕ¾ - Turki pada Jumat (17/8/2018) mengancam akan membalas jika Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi tambahan karena menahan seorang pendeta Amerika yang telah memicu kebuntuan diplomatik dan menyebabkan runtuhnya mata uang Turki.
Pemerintah Turki sedang berusaha untuk meyakinkan pasar setelah krisis lira terjadi tetapi Washington malah mengatakan sanksi tambahan bisa saja dijatuhkan.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada hari Kamis memperingatkan bahwa Amerika Serikat akan mengenakan lebih banyak sanksi kecuali pendeta Andrew Brunson, yang disebut oleh Presiden AS Donald Trump sebagai 'sandera', dibebaskan.
Menteri Perdagangan Turki Ruhsar Pekcan menanggapi ancaman baru itu pada hari Jumat.
[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]
"Kami sudah menanggapi berdasarkan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/ WTO) dan akan terus melakukannya," kata Pekcan seperti dikutip oleh kantor berita Anadolu yang dikelola negara, melansir AFP.
Penahanan Brunson sejak Oktober 2016 atas tuduhan terkait kudeta terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengeruhkan hubungan antara kedua sekutu NATO dan membuat lira anjlok.
Lira, yang awal pekan ini diperdagangkan di lebih dari tujuh dolar, telah rebound sedikit selama tiga hari terakhir tetapi pada hari Jumat nilainya kembali turun hampir 5% dari dan diperdagangkan sebesar 6,1 lira per dolar AS.
Trump pada Kamis memposting di akun Twitter-nya dan mengatakan, "Turki telah mengambil keuntungan dari Amerika Serikat selama bertahun-tahun. Mereka sekarang menahan Pendeta Kristen kita yang luar biasa, yang sekarang harus saya sebut untuk mewakili Negara kita sebagai sandera patriot yang hebat."
"Kami tidak akan membayar apa pun untuk membebaskan orang yang tidak bersalah, tetapi kami memusuhi Turki!" tambahnya.
Pemerintah Turki sedang berusaha untuk meyakinkan pasar setelah krisis lira terjadi tetapi Washington malah mengatakan sanksi tambahan bisa saja dijatuhkan.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada hari Kamis memperingatkan bahwa Amerika Serikat akan mengenakan lebih banyak sanksi kecuali pendeta Andrew Brunson, yang disebut oleh Presiden AS Donald Trump sebagai 'sandera', dibebaskan.
[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]
"Kami sudah menanggapi berdasarkan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/ WTO) dan akan terus melakukannya," kata Pekcan seperti dikutip oleh kantor berita Anadolu yang dikelola negara, melansir AFP.
Penahanan Brunson sejak Oktober 2016 atas tuduhan terkait kudeta terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengeruhkan hubungan antara kedua sekutu NATO dan membuat lira anjlok.
Lira, yang awal pekan ini diperdagangkan di lebih dari tujuh dolar, telah rebound sedikit selama tiga hari terakhir tetapi pada hari Jumat nilainya kembali turun hampir 5% dari dan diperdagangkan sebesar 6,1 lira per dolar AS.
Trump pada Kamis memposting di akun Twitter-nya dan mengatakan, "Turki telah mengambil keuntungan dari Amerika Serikat selama bertahun-tahun. Mereka sekarang menahan Pendeta Kristen kita yang luar biasa, yang sekarang harus saya sebut untuk mewakili Negara kita sebagai sandera patriot yang hebat."
"Kami tidak akan membayar apa pun untuk membebaskan orang yang tidak bersalah, tetapi kami memusuhi Turki!" tambahnya.
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular