²©²ÊÍøÕ¾

Harga Kedelai Turun, Saham CPIN dan JPFA Diburu Asing

Houtmand P Saragih, ²©²ÊÍøÕ¾
06 September 2018 11:31
Saham-saham dari sub sektor pakan ternak jadi salah satu bidikan para pemodal asing pada perdagangan hari ini.
Foto: ²©²ÊÍøÕ¾/Monica Ramadhona
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi dalam pada perdagangan kemarin, investor mulai memilih melakukan akumulasi beli saham. Saham-saham dari sub sektor pakan ternak jadi salah satu bidikan para pemodal asing pada perdagangan hari ini.

Ada dua saham yang diborong investor asing pada perdagangan hari ini, yaitu saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk (JPFA). Nilai beli bersih (net buy) investor pada saham CPIN mencapai Rp 25,24 miliar.

Net buy investor asing tersebut membuat harga saham CPIN naik 5,01% ke level harga Rp 4.820/saham. Volume perdagagan saham CPIN mencapai 7,13 juta saham dari frekuensi 2.565 kali dengan nilai Rp 34,19 miliar.

Sementara itu, net buy saham JPFA mencapai Rp 395,06 juta. Volume perdagangan saham mencapai 3,26 juta saham dari frekuensi 1.527 kali dengan total nilai transaksi Rp 6,65 miliar.

Analis RHB Sekuritas Michael W Setjoadi menambahkan bobot (overweight) untuk saham dari subsektor pakan ternak. Target harga saham untuk CPIN menjadi Rp 5.500 dari Rp 5.000/saham dengan rekomendasi beli.

Alasannya: tingkat marjin meningkat karena karena penurunan harga kedelai meskipun nilai tukar rupiah terhadap dolar sedang melemah, tetapi harga jagung lokal bisa lebih di semester II-2018.

Lalu, lanjut Michael, harga jual Day Old Chick (DOC) dan ayam broiler yang lebih tinggi dari perkiraan per kuartal yang mengarah pada peningkatan pendapatan sepanjang 2018. Terakhir alasannya adalah, situasi kurang suplai di pasar ayam broiler.

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia masih memiliki konsumsi daging unggas terendah per kapita hanya 10,1 kg dibandingkan Malaysia yang mencapai 47,5kg dan Thailand sebanyak 16kg. Daging unggas merupakan sumber protein utama karena daging babi, sumber protein termurah kedua, tidak halal.

Harga kedelai global yang rendah jadi sentimen positif untuk sektor ini, karena pembelian bungkil kedelai merupakan komponen sebesar 25% dari total biaya produksi.

Prospek harga kedelai akan terus melemah karena perang perdagangan AS-Cina, dimana China tak lagi membeli keledai AS sementara sedang terjadi panen kedelai dai ini membantu meringankan tekanan biaya meskipun nilai tukar rupiah sedang merosot terhadap dolar AS.



(hps/roy) Next Article Mendag Naikkan Harga Ayam, Saham MAIN, CPIN dan JPFA Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular