
Perang Dagang Bayangi IHSG, Ini Saham Pilihan Broker
Tito Bosnia, ²©²ÊÍøÕ¾
19 September 2018 08:14

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,21% ke posisi 5.811,79 poin pada perdagangan kemarin, Selasa (18/9/18). Sentimen perang dagang antara negara Amerika Serikat (AS) dan Cina masih menjadi sentimen utama yang mendorong pelemahan bursa saham domestik.
Nilai perdagangan tercatat sebesar Rp 6,67 triliun dengan memperdagangkan 5,52 miliar saham dari frekuensi perdagangan sebanyak 409.208 kali.
Tujuh sektor saham mengalami koreksi pada perdagangan dua sesi hari ini. Paling dalam dialami oleh sektor properti yang terkoreksi sebesar 1,48% diikuti sektor konsumer yang melemah 1,22% dan sektor agri sebesar 0,89%.
Saham-saham yang berkontribusi pada pelemahan indeks hari ini antara lain HMSP (-1,84%), BMRI (-1,16%), WSKT (-1,45%) dan MEDC (-1,88%). Ditambah dengan melemahnya PTPP (-2,96%), SMGR (-3,13%) dan INDF (-2,87).
Lantas, dalam perdagangan hari ini, berikut saham-saham yang layak untuk diperhatikan rekomendasi dari para broker.
Kiwoom SekuritasAnalis dari Kiwoom Sekuritas mengatakan sentimen global masih menjadi fokus perhatian pelaku pasar saat ini.
Dari dalam mengeri, perubahan kurs dalam asumsi makro APBN dari sebelumnya Rp 14.400 menjadi Rp 14.500/US$ menjadi realitas yang cukup baik bagi pemerintah.
"Namun disisi yang lain kami menilai bahwa, apakah pemerintah tidak cukup yakin dalam menjaga nilai rupiah. Secara teknikal, indeks IHSG hari ini memiliki potensi untuk melemah dengan support dan resistance di level 5.780-5.844," ungkap Maximilianus Nico.
Sedangkan saham-saham yang patut menjadi perhatian di antaranya:
1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
BBCA memastikan kinerja kredit perseroan akan tumbuh dua digit atau sekitar 12%. Hal itu merivisi asumsi awal tahun perseroan yang hanya berkisar 8% sampai dengan 9%
Secara jangka pendek, rekomendasi beli memiliki probabilitas 75% dengan target di level Rp 24.450 dan exit di level harga Rp 22.700. Sedangkan rekomendasi beli secara jangka panjang memiliki probabilitas 48% di target Rp 26.550 dan exit Rp 23.600, sedangkan support area berada di level Rp 23.615 dan resistance di level harga Rp 24.100.
2. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR)
SMBR mencatatkan pertumbuhan penjualan semen domestik 72,2% secara tahunan pada Agustus 2018 ditopang penetrasi di sejumlah pasar baru perseroan. Semen Baturaja mencatatkan volume penjualan 218,74 ribu ton pada Agustus 2018. Pencapaian itu naik 72,2% dari periode yang sama tahun lalu 127,04 ribu ton.
Strategi jual (sell) secara jangka pendek memiliki probabilitas 39% dengan target di Rp 2.550 dan exit di level Rp 2.650. Strategi beli untuk investasi memiliki probabilitas 70% dengan target di level harga Rp 2.700 dan exit di level Rp 2.150/saham. Area support berada di level Rp 2.425 dan resistance di level Rp 2.640.
Nilai perdagangan tercatat sebesar Rp 6,67 triliun dengan memperdagangkan 5,52 miliar saham dari frekuensi perdagangan sebanyak 409.208 kali.
Tujuh sektor saham mengalami koreksi pada perdagangan dua sesi hari ini. Paling dalam dialami oleh sektor properti yang terkoreksi sebesar 1,48% diikuti sektor konsumer yang melemah 1,22% dan sektor agri sebesar 0,89%.
Lantas, dalam perdagangan hari ini, berikut saham-saham yang layak untuk diperhatikan rekomendasi dari para broker.
Kiwoom Sekuritas
Dari dalam mengeri, perubahan kurs dalam asumsi makro APBN dari sebelumnya Rp 14.400 menjadi Rp 14.500/US$ menjadi realitas yang cukup baik bagi pemerintah.
"Namun disisi yang lain kami menilai bahwa, apakah pemerintah tidak cukup yakin dalam menjaga nilai rupiah. Secara teknikal, indeks IHSG hari ini memiliki potensi untuk melemah dengan support dan resistance di level 5.780-5.844," ungkap Maximilianus Nico.
Sedangkan saham-saham yang patut menjadi perhatian di antaranya:
1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
BBCA memastikan kinerja kredit perseroan akan tumbuh dua digit atau sekitar 12%. Hal itu merivisi asumsi awal tahun perseroan yang hanya berkisar 8% sampai dengan 9%
Secara jangka pendek, rekomendasi beli memiliki probabilitas 75% dengan target di level Rp 24.450 dan exit di level harga Rp 22.700. Sedangkan rekomendasi beli secara jangka panjang memiliki probabilitas 48% di target Rp 26.550 dan exit Rp 23.600, sedangkan support area berada di level Rp 23.615 dan resistance di level harga Rp 24.100.
2. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR)
SMBR mencatatkan pertumbuhan penjualan semen domestik 72,2% secara tahunan pada Agustus 2018 ditopang penetrasi di sejumlah pasar baru perseroan. Semen Baturaja mencatatkan volume penjualan 218,74 ribu ton pada Agustus 2018. Pencapaian itu naik 72,2% dari periode yang sama tahun lalu 127,04 ribu ton.
Strategi jual (sell) secara jangka pendek memiliki probabilitas 39% dengan target di Rp 2.550 dan exit di level Rp 2.650. Strategi beli untuk investasi memiliki probabilitas 70% dengan target di level harga Rp 2.700 dan exit di level Rp 2.150/saham. Area support berada di level Rp 2.425 dan resistance di level Rp 2.640.
Next Page
Binaartha Sekuritas
Pages
Most Popular