Likuiditas Melemah, Saham Lippo Karawaci Anjlok 4,44%
Houtmand P Saragih, ²©²ÊÍøÕ¾
21 September 2018 11:09

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga saham PT Lippo karawaci Tbk (LPKR) tertekan pada perdagangan pagi ini. Investor tampaknya merespons negatif penurunan peringkat utang Lippo Karawaci oleh Moody's Investors Service (Moody's).
Harga saham LPKR setelah hampir dua jam perdagangan tercatat turun 4,44% ke level harga Rp 344/saham. Sejak awal tahun hingga hari ini harga saham LPKR terkoreksi 29,51%, sejalan dengan koreksi yang dialami sektor properti yang mencapai 14,85%.
Sentimen negatif yang menambah tekanan terhadap saham LPKR adalah keputusan Moody's menurunkan peringkat LPKR dari B2 menjadi B3 dengan outlook negatif. Moody's juga menurunkan peringkat obligasi senior tanpa jaminan yang diterbitkan oleh Theta Capital Pte. Ltd., yang merupakan anak usaha LPKR dengan rating yang sama.
Wakil Presiden dan Analis Senior Moody Jacintha Poh mengatakan penurunan rating ini dilakukan dengan mempertimbangkan kemungkinan pelemahan arus kas perusahaan dalam 12-18 bulan ke depan. Hal tersebut akan berdampak pada kemampuan perusahaan untuk membayarkan utang-utangnya.
"Penurunan peringkat mencerminkan ekspektasi kami bahwa arus kas operasi Lippo Karawaci di level perusahaan induk akan melemah lebih lanjut dalam 12-18 bulan ke depan, sehingga kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya akan bergantung pada kemampuan penjualannya," tulis Jacintha dalam risetnya, Rabu (19/9).
Lembaga rating internasional ini memperkirakan bahwa likuiditas perusahaan milik Mochtar Riady ini, hanya cukup untuk menutupi kebutuhan kasnya hingga September 2019, mengingat pengeluaran perusahaan akan sangat tinggi pada 2018 mencapai Rp 1,1 triliun dan Rp 1,3 triliun pada 2019.
Peringkat dapat diturunkan lebih lanjut jika arus kas operasional terus memburuk di tingkat perusahaan induk dan mengakibatkan melemahnya likuiditas Lippo Karawaci. Situasi ini bisa timbul jika perusahaan gagal untuk mengeksekusi penjualan aset lebih lanjut setidaknya Rp 2 triliun selama enam bulan ke depan.
(hps/ray) Next Article Tersandung Kasus Meikarta, KPK akan Panggil James Riady
Harga saham LPKR setelah hampir dua jam perdagangan tercatat turun 4,44% ke level harga Rp 344/saham. Sejak awal tahun hingga hari ini harga saham LPKR terkoreksi 29,51%, sejalan dengan koreksi yang dialami sektor properti yang mencapai 14,85%.
Sentimen negatif yang menambah tekanan terhadap saham LPKR adalah keputusan Moody's menurunkan peringkat LPKR dari B2 menjadi B3 dengan outlook negatif. Moody's juga menurunkan peringkat obligasi senior tanpa jaminan yang diterbitkan oleh Theta Capital Pte. Ltd., yang merupakan anak usaha LPKR dengan rating yang sama.
"Penurunan peringkat mencerminkan ekspektasi kami bahwa arus kas operasi Lippo Karawaci di level perusahaan induk akan melemah lebih lanjut dalam 12-18 bulan ke depan, sehingga kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya akan bergantung pada kemampuan penjualannya," tulis Jacintha dalam risetnya, Rabu (19/9).
Lembaga rating internasional ini memperkirakan bahwa likuiditas perusahaan milik Mochtar Riady ini, hanya cukup untuk menutupi kebutuhan kasnya hingga September 2019, mengingat pengeluaran perusahaan akan sangat tinggi pada 2018 mencapai Rp 1,1 triliun dan Rp 1,3 triliun pada 2019.
Peringkat dapat diturunkan lebih lanjut jika arus kas operasional terus memburuk di tingkat perusahaan induk dan mengakibatkan melemahnya likuiditas Lippo Karawaci. Situasi ini bisa timbul jika perusahaan gagal untuk mengeksekusi penjualan aset lebih lanjut setidaknya Rp 2 triliun selama enam bulan ke depan.
(hps/ray) Next Article Tersandung Kasus Meikarta, KPK akan Panggil James Riady
Most Popular