
Ini Alasan Bursa Suspensi Perdagangan Saham AIMS
Monica Wareza, ²©²ÊÍøÕ¾
31 October 2018 15:44

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan penghentian perdagangan PT Akbar Indo Makmur Tbk (AIMS) lantaran perusahaan tak memiliki pendapatan yang artinya going concern perusahaan mengalami masalah.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGD N Yetna Setia mengatakan sebagai regulator pasar modal merasa perlu untuk memastikan kelanjutan usaha perusahaan dalam rangka memberikan awareness kepada publik yang sudah dan menjadi investor perusahaan.
"Mesti ditinjau lagi persepsi mereka terkait going concern perseroan. Karena pada periode ini pendapatan mereka nol. sementara kami akan mencari tahu bagaimana upaya dia, internal tentunya penyebabnya kenapa pendaptannya nol, kedua apa hal-hal yang dilakukan oleh perseroan kedepan," kata Yetna di Gedung BEI, Rabu (31/10).
Adapun bursa menjatuhkan sanksi penghentian perdagangan di seluruh pasar ini kepada AIMSÂ sejak perdagagan sesi I hari kemarin, Selasa (30/10). Suspensi ini akan diterapkan hingga waktu yang belum ditentukan.
Menurut Yetna, bursa akan terus memantau perkembangan perusahaan hingga akhir periode kuartal empat tahun ini.
"Setelah nanti periode triwulan, kan triwulan ada 4, nanti kita lihat mereka ada perubahan atau tidak terkait dengan going concern mereka. Jadi kita fokus itu ke revenuenya," tutup dia.

Adapun perusahaan ini sudah tak lagi membukukan pendapatan sejak awal 2018. Padahal berdasarkan laporan keuangan tahunannya hingga akhir 2017 perusahaan masih mengantongi pendapatan sampai Rp 2,61 miliar.
(roy) Next Article Lapkeu Bermasalah, Bursa Suspensi Saham AIMS
Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGD N Yetna Setia mengatakan sebagai regulator pasar modal merasa perlu untuk memastikan kelanjutan usaha perusahaan dalam rangka memberikan awareness kepada publik yang sudah dan menjadi investor perusahaan.
Menurut Yetna, bursa akan terus memantau perkembangan perusahaan hingga akhir periode kuartal empat tahun ini.
"Setelah nanti periode triwulan, kan triwulan ada 4, nanti kita lihat mereka ada perubahan atau tidak terkait dengan going concern mereka. Jadi kita fokus itu ke revenuenya," tutup dia.

Adapun perusahaan ini sudah tak lagi membukukan pendapatan sejak awal 2018. Padahal berdasarkan laporan keuangan tahunannya hingga akhir 2017 perusahaan masih mengantongi pendapatan sampai Rp 2,61 miliar.
(roy) Next Article Lapkeu Bermasalah, Bursa Suspensi Saham AIMS
Most Popular