
Saham Properti Dilepas Asing, IHSG Balik Arah ke Zona Merah
Anthony Kevin, ²©²ÊÍøÕ¾
23 November 2018 10:41

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Sempat menembus level 6.000 yakni ke level 6.017,46 (+0,44% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin, 22/11/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kini justru terjebak di zona merah.
Pada pukul 10:10 WIB, IHSG melemah 0,08% ke level 5.986,26. Posisi ini juga lebih rendah dibandingkan posisi pembukaan yakni di level 5.998,03 (+0,12%).
Aksi jual investor asing memotori lesunya kinerja IHSG. Sempat membukukan beli bersih sebesar Rp 9 miliar pada menit-menit awal perdagangan, kini investor asing justru membukukan jual bersih senilai Rp 16,1 miliar.
5 besar saham yang dilepas investor asing adalah: PT Bank Danamon Tbk/BDMNÂ (Rp 10,6 miliar), PT Semen Indonesia Tbk/SMGRÂ (Rp 6,8 miliar), PT Bumi Serpong Damai Tbk/BSDE (Rp 5,3 miliar), PT Adaro Energy Tbk/ADRO (Rp 3,9 miliar), dan PT Ciputra Development Tbk/CTRAÂ (Rp 3,7 miliar).
Jika dilihat, dari 5 besar saham yang dilepas investor asing, 2 diantaranya merupakan saham emiten properti yakni BSDE dan CTRA. Kemarin, harga saham BSDE melesat sebesar 6,45%, sementara CTRA naik 3,59%.
Kemarin, melesatnya harga kedua saham terjadi seiring dengan rencana pemerintah menebar insentif di sektor properti. Pada hari Rabu (21/11/2018), Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa saat ini sedang diselesaikan aturan terkait relaksasi pengenaan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) untuk rumah dan apartemen.
"Selama ini dapatkan kendala karena ada PPnBM yang sangat tinggi dengan menaikkan threshold (batas bawah)-nya dari yang tadinya Rp 20 miliar menjadi Rp 30 miliar" ucap Sri Mulyani dilansir dari situs Sekretariat Kabinet, Rabu (21/11/2018).
Terkait PPh Pasal 22 untuk rumah mewah, besaran tarif akan diturunkan dari 5% menjadi 1%. "Dengan demikian kita berharap sektor konstruksi akan menjadi meningkat dari segi kegiatan usahanya," tambah Sri Mulyani.
Lantaran sudah mendapatkan keuntungan yang besar, investor asing merealisasikannya pada hari ini dan menekan laju IHSG secara keseluruhan. Pada perdagangan hari ini, harga saham CTRA turun 0,99%, sementara BSDE masih flat di level Rp 1.320/saham.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(ank/roy) Next Article IHSG Merah, Diam-Diam Harga Saham Emiten Properti Malah Naik
Pada pukul 10:10 WIB, IHSG melemah 0,08% ke level 5.986,26. Posisi ini juga lebih rendah dibandingkan posisi pembukaan yakni di level 5.998,03 (+0,12%).
Aksi jual investor asing memotori lesunya kinerja IHSG. Sempat membukukan beli bersih sebesar Rp 9 miliar pada menit-menit awal perdagangan, kini investor asing justru membukukan jual bersih senilai Rp 16,1 miliar.
Jika dilihat, dari 5 besar saham yang dilepas investor asing, 2 diantaranya merupakan saham emiten properti yakni BSDE dan CTRA. Kemarin, harga saham BSDE melesat sebesar 6,45%, sementara CTRA naik 3,59%.
Kemarin, melesatnya harga kedua saham terjadi seiring dengan rencana pemerintah menebar insentif di sektor properti. Pada hari Rabu (21/11/2018), Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa saat ini sedang diselesaikan aturan terkait relaksasi pengenaan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) untuk rumah dan apartemen.
"Selama ini dapatkan kendala karena ada PPnBM yang sangat tinggi dengan menaikkan threshold (batas bawah)-nya dari yang tadinya Rp 20 miliar menjadi Rp 30 miliar" ucap Sri Mulyani dilansir dari situs Sekretariat Kabinet, Rabu (21/11/2018).
Terkait PPh Pasal 22 untuk rumah mewah, besaran tarif akan diturunkan dari 5% menjadi 1%. "Dengan demikian kita berharap sektor konstruksi akan menjadi meningkat dari segi kegiatan usahanya," tambah Sri Mulyani.
Lantaran sudah mendapatkan keuntungan yang besar, investor asing merealisasikannya pada hari ini dan menekan laju IHSG secara keseluruhan. Pada perdagangan hari ini, harga saham CTRA turun 0,99%, sementara BSDE masih flat di level Rp 1.320/saham.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(ank/roy) Next Article IHSG Merah, Diam-Diam Harga Saham Emiten Properti Malah Naik
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular