²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Bukan Bola Kristal, Inverted Yield tak Selalu Ramalkan Resesi

Bernhart Farras, ²©²ÊÍøÕ¾
06 December 2018 16:02
Imbal hasil obligasi AS bertenor lima tahun turun menjadi lebih rendah dari bond bertenor dua tahun, Senin. Ini terjadi untuk kali pertama sejak 2007.
Foto: ²©²ÊÍøÕ¾
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) bertenor lima tahun turun menjadi lebih rendah dari bond bertenor dua tahun, Senin (4/12/2018). Ini terjadi untuk kali pertama sejak 2007.

Yield terbalik atau inverted yield ini menjadi penyebab anjloknya Wall Street hari Selasa karena investor cemas resesi ekonomi akan terjadi di Negeri Paman Sam.


Imbal hasil obligasi pemerintah secara umum memperkirakan posisi suku bunga bank sentral di masa depan. Jadi, ketika yield jangka panjang lebih rendah daripada hasil jangka pendek, biasanya mencerminkan ekspektasi perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Secara historis, inverted yield menjadi peringatan yang baik akan terjadinya resesi dalam beberapa bulan ke depan. Pembalikan yield-curve sebagian dijelaskan oleh permintaan dan penawaran obligasi.

Namun, tetap saja hasil ini tidak bisa dipercaya begitu saja, dilansir dari The Wall Street Journal, Kamis (6/12/2018).

Sebagai permulaan, pembalikan antara imbal hasil Treasury bertenor dua tahun dan enam tahun bisa jadi hanya sementara.

Pada 1998, spread-nya berubah negatif tanpa diikuti oleh kurva imbal hasil lainnya, dan tidak ada resesi yang terjadi. Ukuran kecuraman yield curve yang paling umum adalah perbedaan antara yield dua dan 10 tahun. Selisih keduanya juga mulai mendatar tetapi tetap positif.

Kurva yang mendatar itu sendiri tidak menunjukkan kekuatan prediktif.

Bahkan jika seluruh yield curve terbalik, investor tidak boleh bingung sebab kurva hasil yang terbalik tidak menyebabkan resesi, atau memberikan informasi baru tentang ekonomi. Mereka hanya mencerminkan asumsi pasar bahwa pertumbuhan akan melambat, berdasarkan pada berapa lama ekspansi telah berlangsung dan data apa yang tersedia.

Juga tidak ada alasan untuk percaya bahwa kurva imbal hasil tetap dapat diandalkan. Selama dekade terakhir, banyak hubungan tradisional antara pertumbuhan, inflasi, dan tingkat suku bunga telah melenceng dari biasanya.


Data Federal Reserve menunjukkan bahwa setidaknya sebagian dari inverted yield berkaitan dengan penawaran dan permintaan - investor menawar obligasi lima tahun lebih tinggi daripada ekspektasi dua tahun.

Apapun pandangan fundamental investor terhadap ekonomi Amerika Serikat (AS) sebelumnya, mereka harus tetap memegangnya dengan teguh tak peduli apakah kurva imbal hasil terbalik atau tidak.
(prm) Next Article Gawat! Tanda-tanda Resesi AS Kian Terlihat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular