²©²ÊÍøÕ¾

Analisis Teknikal

Tenang, Rupiah Masih di Jalur Penguatan Secara Teknikal

Yazid Muamar, ²©²ÊÍøÕ¾
09 January 2019 11:21
Secara teknikal rupiah digambarkan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terhadap dolar Amerika Serikat.
Foto: Petugas penukaran uang lama melayani nasabah di kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Kamis, (27/12/2018). Bank Indonesia (BI) memberikan waktu kepada masyarakat untuk menukarkan empat pecahan uang kertas tahun emisi 1998 dan 1999 hingga 30 Desember 2018. (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Nilai tukar rupiah secara teknikal digambarkan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini terlihat dari posisinya yang bergerak di atas rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).

Hingga pukul 10:00 WIB hari ini, Rabu (9/1/2018). Rupiah menguat 0,18% dibandingkan dengan posisi penutupan kemarin, dengan dibanderol Rp 14.115 per satu US$.

±Ê±ð²Ô²µ³Ü²¹³Ù²¹²ÔÌýrupiah sudah terjadi sejak akhir Oktober 2018 ketika berada di level Rp 15.200 per dolar AS. Level tersebut sekaligus menjadi titik penghalang penguatan dolar dalam jangka waktu menengah.

Tenang, Rupiah Masih di Jalur Penguatan Secara TeknikalFoto: Thomson Reuters
Dalam jangka pendek, potensi penguatan rupiah sebenarnya cenderung terbatas, mengingat posisi rupiah sudah berada di level jenuh belinya (overbought), mengacu pada indikator teknikal yaitu stochastic slow.

Secara psikologis pergerakan rupiah, level penahan penguatan (resistance) rupiah berada di Rp 14.000 per dolar AS. Sedangkan jika terjadi pelemahan dalam waktu dekat, level penahan pelemahan (support) berada di Rp 14.235 per dolar.

Indikasi penguatan rupiah mulai terlihat pada pagi tadi. Hingga pukul 09:03 WIB, Rabu (9/1/2018), dollar Index (yang mencerminkan posisi dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia) melemah 0,15%.

Data-data ekonomi AS yang kurang meyakinkan menjadi sebab investor global meninggalkan mata uang save haven tersebut. Data Purchasing Managers Index (PMI) non-manufaktur AS versi ISM periode Desember 2018 berada di angka 57,6, turun jauh dibandingkan level sebelumnya 60,7. Angka tersebut sekaligus menjadi yang terendah dalam 5 bulan terakhir.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA

µþ²¹³¦²¹:ÌýDolar AS Merana, Rupiah Perkasa, Tapi Jangan Terlena

(yam/tas) Next Article Asing Keluar Hampir Satu Triliun, IHSG Anjlok 1,16%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular