
Gara-gara IMF & Perang Dagang, Bursa Hong Kong Nge-Drop
Houtmand P Saragih, ²©²ÊÍøÕ¾
10 April 2019 12:17

Hong Kong, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bursa saham Hong Kong terkoreksi pada jeda perdagangan siang karena investor khawatir dengan kemungkinan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Eropa.
Pada perdagangan Rabu ini (10/4/2019), indeks Hang Seng turun 0,42% ke level 30.031,55 poin saat jeda. Koreksi ini juga bersamaan dengan turunnya mayoritas bursa utama di Asia, seperti indeks Shanghai minus 0,33% dan Nikkei 225 turun 0,557%.
Selain karena faktor perang dagang AS-UE, investor juga tampaknya khawatir dengan perlambatan ekonomi dunia.
Dalam publikasi terbarunya, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi global tumbuh 3,3% pada tahun ini, menandai laju terlemah sejak 2016. Proyeksi tersebut lebih rendah ketimbang proyeksi pada bulan Januari yang sebesar 3,5%.
Negara-negara kawasan Asia pun tak lepas dari sasaran proyeksi IMF. Managing Director IMF Christine Lagarde dan koleganya mematok perekonomian China tumbuh sebesar 6,3% pada tahun ini, mengimplikasikan kenaikan dari proyeksi pada bulan Januari yang sebesar 6,2%.
Namun, target pertumbuhan ekonomi untuk tahun depan dipangkas menjadi 6,1%, dari yang sebelumnya 6,2%.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Hong Kong pada tahun ini ditargetkan di level 2,7%, lebih rendah dibandingkan proyeksi pada Oktober 2018 yang sebesar 2,9%.
Simak ulasan proyeksi IMFÂ atas ekonomi dunia dan negara-negara Asia.
[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]
(hps/tas) Next Article Bursa Hong Kong Ambruk Imbas Evergrande, Bakal Menular ke RI?
Pada perdagangan Rabu ini (10/4/2019), indeks Hang Seng turun 0,42% ke level 30.031,55 poin saat jeda. Koreksi ini juga bersamaan dengan turunnya mayoritas bursa utama di Asia, seperti indeks Shanghai minus 0,33% dan Nikkei 225 turun 0,557%.
Selain karena faktor perang dagang AS-UE, investor juga tampaknya khawatir dengan perlambatan ekonomi dunia.
Dalam publikasi terbarunya, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi global tumbuh 3,3% pada tahun ini, menandai laju terlemah sejak 2016. Proyeksi tersebut lebih rendah ketimbang proyeksi pada bulan Januari yang sebesar 3,5%.
Negara-negara kawasan Asia pun tak lepas dari sasaran proyeksi IMF. Managing Director IMF Christine Lagarde dan koleganya mematok perekonomian China tumbuh sebesar 6,3% pada tahun ini, mengimplikasikan kenaikan dari proyeksi pada bulan Januari yang sebesar 6,2%.
Namun, target pertumbuhan ekonomi untuk tahun depan dipangkas menjadi 6,1%, dari yang sebelumnya 6,2%.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Hong Kong pada tahun ini ditargetkan di level 2,7%, lebih rendah dibandingkan proyeksi pada Oktober 2018 yang sebesar 2,9%.
Simak ulasan proyeksi IMFÂ atas ekonomi dunia dan negara-negara Asia.
[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]
(hps/tas) Next Article Bursa Hong Kong Ambruk Imbas Evergrande, Bakal Menular ke RI?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular