²©²ÊÍøÕ¾

Cerita Pidato 1 Kali Jokowi & Misteri 'Raibnya' Sandiaga Uno

Bernhart Farras, ²©²ÊÍøÕ¾
18 April 2019 08:54
Calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) tidak terburu-buru dalam menyikapi hasil hitung cepat (quick count).
Foto: Quick Count Pilpres 2019/ Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) tidak terburu-buru dalam menyikapi hasil hitung cepat (quick count) beberapa lembaga survei yang sementara mengunggulkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dari pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Capres petahana itu meminta kepada para pendukungnya agar bersabar menunggu rekapitulasi resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Di sisi lain, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menggelar pidato sebanyak dua kali dengan menyatakan dirinya unggul dari Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.


Kubu Jokowi
"Dari indikasi exit poll dan quick count telah kita lihat semuanya, tapi kita harus bersabar dan menunggu perhitungan dari KPU secara resmi," kata Jokowi yang didamping Ma'ruf Amin dalam jumpa pers di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2019).

Dalam pidatonya, Jokowi mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu sebagai saudara sebangsa dan setanah air pascapemilu.

"Marilah kembali bersatu sebagai saudara sebangsa setanah air, setelah pileg [pemilihan legislatif] dan pilpres, merajut kerukunan kita sebagai saudara setanah air," tambahnya.

Pada jumpa pers Jokowi-Ma'ruf itu hadir beberapa ketua umum parpol (partai politik) yang menjadi pendukung koalisi pasangan calon (paslon) 01.

Mereka adalah Surya Paloh (Nasdem), Diaz Hendropriyono (PKPI), Oesman Sapta Odang (Hanura), Airlangga Hartarto (Golkar), Suharso Monoarfa (PPP), Muhaimin Iskandar (PKB), Grace Natalie (PSI), Yusril Ihza Mahendra (PBB), dan Hary Tanoesoedibjo (Perindo).


Pada Rabu 17 April kemarin, pemungutan suara Pemilu 2019 serentak dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Dalam Pemilu 2019, masyarakat Indonesia tidak hanya memilih capres dan cawapres tetapi juga para legislatif dan anggota dewan perwakilan daerah (DPD).

Ada lebih dari 192 juta orang terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT). Mereka yang berada di Indonesia, memilih di 810.329 TPS yang dijaga oleh 7,2 juta panitia pemilu.

Paslon 01 Jokowi-Ma'ruf untuk sementara dinyatakan unggul versi hitung cepat sejumlah lembaga survei pada pukul 16.50 WIB Rabu kemarin.

Berikut laporan lembaga survei per waktu yang hampir sama: Litbang Kompas (Jokowi-Ma'ruf 54,14%, Prabowo-Sandi 44,91%), LSI Denny JA (Jokowi-Ma'ruf 55,11%, dan Prabowo-Sandi 44,89%). Sementara itu, Median 53,78% untuk Jokowi dan Prabowo-Sandi 44,89%.

Kubu Prabowo
Berbeda dengan lawannya, Prabowo dua kali menggelar konferensi pers dan mengklaim kemenangan baik dari exit poll, quick count, dan real count internal. Namun sayangnya, cawapres Sandiaga Uno juga tak terlihat mendampingi Prabowo.

Dalam pidato pertama, Prabowo mengklaim unggul berdasarkan hasil exit poll dan quick count yang dilakukan pihak internal dan dia menolak hasil hitung cepat dari beberapa lembaga survei yang mengunggulkan lawannya.

"Tapi walaupun demikian, hasil exit poll kita di 5.000 TPS, kita menang. Dan berdasarkan hasil quick count 52,%2," kata Prabowo sekitar 17.00 WIB di halaman rumah di Kertanegara IV, Jakarta, Rabu (17/4/2019).

Prabowo hanya ditemani Dahnil Anzar Simanjuntak, Yusuf Muhammad Martak, Ferdinand Hutahaean, Rizal Ramli dan Rachmawati Soekarnoputri pada pidato pertama.

Anggota BPN Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean menyampaikan asalan Sandiaga yang tidak terlihat menemani Prabowo. Ia menjelaskan bahwa Sandiaga memang sengaja diam di dalam rumah prabowo dan tidak keluar menemani Prabowo berpidato.

"Pak Sandi ada di dalam (rumah). Lagi sedikit merumuskan pernyataan," tuturnya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu sore.

Ferdinand mengatakan Prabowo-Sandi tidak harus selalu tampil berdua. Terpenting capres Prabowo telah menyampaikan pidatonya dan Sandi akan segera menyampaikan pidatonya.

Ia mengatakan, masyarakat tak perlu berspekulasi atas ketidakhadiran Sandi karena "nanti akan ada waktunya (Sandi) keluar (berpidato). Tunggu saja," tambahnya.

Namun hingga pukul 20.30 WIB, Sandiaga masih belum juga berpidato. Prabowo kembali menyatakan kemenangannya yang lebih besar pada pidato kedua dan masih tidak didampingi oleh Sandiaga.

Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu hanya didampingi Ketua Dewan Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri.


"Berdasarkan hasil quick count, kita di angka 62% kita menang, ini adalah hasil real count lebih dari 320.000 TPS," kata Prabowo saat jumpa pers sekitar 20.35 WIB di Kertanegara, Kebayoran Baru, Rabu malam.

"Saya diyakinkan ahli statistik ini tidak akan berubah banyak, bisa naik 1%, bisa juga turun 1%. Tapi detik ini, hari ini kita berada 62%," tambahnya.

Prabowo menilai, dengan angka 62% berarti dirinya sudah di atas angin dan akan bertahan hingga hasil real count diresmikan.
"Jadi sekitar 40% saya yakin bahwa ini tidak akan berubah banyak, bisa naik 1% bisa turun 1%," jelasnya.


(tas) Next Article Jokowi Unggul di Quick Count, Ini Respons Moody's

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular