²©²ÊÍøÕ¾

Lepas Unit Bisnis, Laba MERK Q1-2019 Anjlok 41,37%

Syahrizal Sidik, ²©²ÊÍøÕ¾
02 May 2019 18:45
Beban pokok penjualan tercatat naik 27,03% menjadi Rp107,29 miliar dari tahun sebelumnya Rp 84,46 miliar.
Foto: REUTERS/Jon Nazca
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Emiten farmasi PT Merck Tbk (MERK) menyampaikan kinerja triwulan pertama tahun ini tertekan pasca divestasi unit usahanya di segmen consumer health.

Laporan keuangan MERK yang belum diaudit menyebutkan, laba usaha pada triwulan pertama 2019 tercatat turun sebesar 41,73% menjadi Rp 15,67 miliar dari capaian di tahun sebelumnya Rp 26,89 miliar.

Perusahaan dengan kode saham MERK itu mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 163,16 miliar, naik 15,41% dari tahun sebelumnya Rp 141,37 triliun. Beban pokok penjualan tercatat naik 27,03% menjadi Rp107,29 miliar dari tahun sebelumnya Rp 84,46 miliar.

Adapun, laba yang dikantongi turun sebesar 77,86% secara tahunan menjadi Rp11,56 miliar dari tahun sebelumnya Rp 52,21 miliar.

Bambang Nurcahyo, Direktur Keuangan Merck menjelaskan, laba yang tertekan pada triwulan pertama tahun ini disebabkan karena perseroan meluncurkan variasi produk (product mix), berbeda dari tahun sebelumnya.

Selanjutnya, kata Bambang, laba yang tertekan itu bersumber dari biaya-biaya yang dikeluarkan lebih cepat sebagai persiapan Ramadan yang jatuh pada kuartal II/2019 tahun ini.

"Secara umum di Q1 memang ada product mix berbeda dengan tahun lalu, kedua berasal dari biaya dikeluarkan lebih cepat dari tahun lalu untuk persiapan Ramadan," ujar Bambang, di kantor pusat MERK di Pasar Rebo, Jakarta, Kamis (2/5/2019).

Tak bisa dimungkiri, tahun lalu, perseroan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp1,15 triliun, turun 1% dari Rp1,16 triliun di 2017 yang disebabkan oleh divestasi segmen bisnis consumer health kepada perusahaan consumer goods asal Amerika Serikat, P&G. Keputusan divestasi itu merupakan kebijakan induk usaha Merk secara global, bukan hanya di Indonesia.

Karena itu, di 2019 perseroan memperkuat divisi biopharma, divisi bahan baku obat, dan divisi plant, untuk mendorong pendapatan. MERK akan membidik pasar ekspor produk biofarma ke negara di kawasan Asia Pasifik di luar Jepang, China dan India. Perusahaan dengan kode saham MERK itu membidik pasar Hong Kong dan Korea Selatan di tahun ini.

"Tujuan ekspor baru tahun ini Hong Kong, Korea Selatan dan negara lain tapi kita sampai saat ini tidak ada rencana ekspor ke Jepang, China dan India," kata Arryo, Kamis (2/5/2019).

Ia optimistis target pasar baru itu dapat terealisasi mengingat perusahaan baru saja menyelesaikan renovasi pabrik fase keempat. Dengan selesainya pabrik baru itu, kapasitas produksi MERK meningkat dari sebelumnnya hanya mampu memproduksi 600 juta tablet kapsul menjadi 1,6 miliar tablet kapsul.
(hps/hps) Next Article Bagi Dividen, Saham MERK Melesat Hingga 20%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular