²©²ÊÍøÕ¾

S&P Upgrade Rating, BI: Prospek Ekonomi Indonesia Terpercaya

Prima Wirayani, ²©²ÊÍøÕ¾
31 May 2019 15:48
Gubernur BI Perry Warjiyo angkat bicara terkait keputusan lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor's (S&P) yang menaikkan peringkat utang Indonesia.
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo (²©²ÊÍøÕ¾/Lidya Julita S)
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo angkat bicara terkait keputusan lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor's (S&P) yang menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi BBB dari BBB-, Jumat (31/5/2019).

Menurutnya, keputusan itu menyiratkan kepercayaan lembaga pemeringkat yang tinggi terhadap perekonomian Indonesia.

"Indonesia menyambut baik hasil asesmen S&P yang positif," ujarnya dalam pernyataan resmi, Jumat.

"Hal ini menunjukkan bahwa lembaga-lembaga rating tersebut memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap prospek perekonomian Indonesia, didukung oleh sinergi kebijakan moneter, sektor keuangan, dan fiskal yang diarahkan untuk menjaga stabilitas makroekonomi, dengan tetap mendorong momentum pertumbuhan ekonomi," tambahnya.


Mengutip laporan S&P tertanggal 31 Mei 2019, peringkat 'BBB' itu diberikan karena Indonesia mampu menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang kokoh didukung oleh kebijakan fiskal yang pruden.

Lembaga pemeringkat yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS), itu memproyeksi kondisi tersebut akan terus berlanjut dengan terpilihnya kembali Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden Indonesia untuk periode 2019-2022.

"Ke depan, Bank Indonesia dan Pemerintah tetap berkomitmen untuk melanjutkan reformasi struktural untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, berimbang, dan inklusif," tegas Perry.

S&P Upgrade Rating, BI: Prospek Ekonomi Indonesia TerpercayaFoto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo (²©²ÊÍøÕ¾/Lidya Julita S)

Dalam laporannya itu, S&P juga menulis bahwa Bank Indonesia memiliki peran yang sangat penting untuk mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi.

Ini karena bank sentral semakin mengedepankan mekanisme pasar dalam kebijakan moneter. Salah satu kebijakan yang memprioritaskan mekanisme pasar terlihat dari kebijakan nilai tukar yang fleksibel, seperti dengan menaikkan suku bunga sampai 175 bps tahun lalu.
(dob) Next Article Diam-diam, S&P Berniat Jadi Pemegang Saham Pefindo

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular