
Kinerja Kurang Memuaskan, Saham Barang Konsumsi Rontok
Houtmand P Saragih, ²©²ÊÍøÕ¾
29 July 2019 13:47

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga saham-saham dari sektor barang konsumsi berjatuhan pada perdagangan sesi I. Investor tampaknya kurang puas dengan rilis kinerja pada semester I-2019.
Harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 2,9% ke level Rp 2.820/saham. Lalu saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun 3,09% ke level Rp 2.820/unit.
Demikian saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang turun 2,13% ke level Rp 10.350/unit dan saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
Unilever baru saja merilis laporan keuangan kuartal II-2019, di mana total pendapatan tercatat cenderung stagnan.
Pada enam bulan pertama tahun ini, Unilever mencatat pemasukan sebesar Rp 21,46 triliun atau naik 1,29% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 21,18 triliun.
Laba bersih pada semester I-2019 hanya naik 5,21% menjadi Rp 3,7 triliun.
Lalu HMSP juga baru meliris laporan keuangan, dimana hingga akhir Juni 2019, total pendapatan HMSP hanya tercatat tumbuh 3,18% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 50,72 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2018 yang sebesar Rp 49,16 triliun.
Ini membuat laba bersih perseroan naik 10,74% secara year on year (YoY) menjadi Rp 6,77 triliun dari Rp 6,11 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Penjualan yang naik tipis tersebut sepertinya juga akan dirasakan emiten-emiten barang konsumsi lainnya. Inilah yang menjadi salah satu penyebab penurunan harga saham emiten dari sektor tersebut.
(hps/tas) Next Article Harga Rokok Naik, Saham GGRM & HMSP Diborong Investor
Harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 2,9% ke level Rp 2.820/saham. Lalu saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun 3,09% ke level Rp 2.820/unit.
Demikian saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang turun 2,13% ke level Rp 10.350/unit dan saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
Unilever baru saja merilis laporan keuangan kuartal II-2019, di mana total pendapatan tercatat cenderung stagnan.
Pada enam bulan pertama tahun ini, Unilever mencatat pemasukan sebesar Rp 21,46 triliun atau naik 1,29% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 21,18 triliun.
Laba bersih pada semester I-2019 hanya naik 5,21% menjadi Rp 3,7 triliun.
Lalu HMSP juga baru meliris laporan keuangan, dimana hingga akhir Juni 2019, total pendapatan HMSP hanya tercatat tumbuh 3,18% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 50,72 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2018 yang sebesar Rp 49,16 triliun.
Ini membuat laba bersih perseroan naik 10,74% secara year on year (YoY) menjadi Rp 6,77 triliun dari Rp 6,11 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Penjualan yang naik tipis tersebut sepertinya juga akan dirasakan emiten-emiten barang konsumsi lainnya. Inilah yang menjadi salah satu penyebab penurunan harga saham emiten dari sektor tersebut.
(hps/tas) Next Article Harga Rokok Naik, Saham GGRM & HMSP Diborong Investor
Most Popular