
NPL Bengkak karena Duniatex, Ini Upaya Manajemen EximBank
Monica Wareza, ²©²ÊÍøÕ¾
30 July 2019 14:20

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor (LPEI) atau Indonesia Eximbank bakal melakukan konsolidasi dengan bank-bank yang tergabung dalam konsorsium kreditur Grup Duniatex untuk menindaklanjuti gagal bayar kupon obligasi yang saat ini dialami Duniatex.
Corporate Secretary LPEI Emalia Tisnamisastra mengatakan LPEI juga bakal melakukan konsultasi dengan konsultan independen untuk melakukan langkah penyelamatan. Termasuk proses restrukturisasi atas pinjaman kepada debitur tersebut.
"Terhadap masalah debitur ini LPEI melakukan konsoliasi dengan kreditor-kreditor lain terutama bank-bank yang tergantung dengan Himbara. Juga menunjuk konsultan independen untuk membangtu LPEI dalam menetapkan langkah-langkah penyelamatan," kata Emalia kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Senin (29/7/2019) malam.
Menurut dia, rencana restrukturisasi pinjaman tetap harus melalui hasil kesepakatan antara LPEI dengan bank-bank yang terlibat dalam konsolidasi. Namun demikian, dia enggan menyebutkan sudah sejauh mana proses tersebut dilaksanakan.
Dia menjelaskan, gagal bayar Grup Duniatex atas global bond yang diterbitkan anaknya meningkatkan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) LPEI sebesar 0,06% di akhir Juni lalu.
Rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia EximBank meningkat terdampak gagal bayar kupon global bond Duniatex.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan LPEI kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), total pembiayaan yang diberikan kepada perusahaan Grup Duniatex mencapai Rp 3,04 triliun.
Pembiayan tersebut disalurkan LPEI kepada PT Delta Dunia Textile (DDT) senilai Rp 1,2 triliun. Lalu kepada PT Delta Merlin Sandang Tekstil (DMST) senilai Rp 1,5 triliun, PT Delta Merlin Dunia Tekstil (DMDT) senilai Rp 54 miliar dan PT Delta Dunia Sandang Tekstil (DDST) senilai Rp 289 miliar.
Dalam surat yang ditandatanganiEmalia dijelaskan, karena dampak gagal bayar kupon global bond Duniatex angka NPL dapat naik menjadi 14,52% dari sebelumya 14,46 per akhir Juni 2019.
(hps/hps) Next Article Perbankan Ketar-Ketir! Tunggu Putusan PKPU Duniatex
Corporate Secretary LPEI Emalia Tisnamisastra mengatakan LPEI juga bakal melakukan konsultasi dengan konsultan independen untuk melakukan langkah penyelamatan. Termasuk proses restrukturisasi atas pinjaman kepada debitur tersebut.
"Terhadap masalah debitur ini LPEI melakukan konsoliasi dengan kreditor-kreditor lain terutama bank-bank yang tergantung dengan Himbara. Juga menunjuk konsultan independen untuk membangtu LPEI dalam menetapkan langkah-langkah penyelamatan," kata Emalia kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Senin (29/7/2019) malam.
Menurut dia, rencana restrukturisasi pinjaman tetap harus melalui hasil kesepakatan antara LPEI dengan bank-bank yang terlibat dalam konsolidasi. Namun demikian, dia enggan menyebutkan sudah sejauh mana proses tersebut dilaksanakan.
Dia menjelaskan, gagal bayar Grup Duniatex atas global bond yang diterbitkan anaknya meningkatkan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) LPEI sebesar 0,06% di akhir Juni lalu.
Rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia EximBank meningkat terdampak gagal bayar kupon global bond Duniatex.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan LPEI kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), total pembiayaan yang diberikan kepada perusahaan Grup Duniatex mencapai Rp 3,04 triliun.
Pembiayan tersebut disalurkan LPEI kepada PT Delta Dunia Textile (DDT) senilai Rp 1,2 triliun. Lalu kepada PT Delta Merlin Sandang Tekstil (DMST) senilai Rp 1,5 triliun, PT Delta Merlin Dunia Tekstil (DMDT) senilai Rp 54 miliar dan PT Delta Dunia Sandang Tekstil (DDST) senilai Rp 289 miliar.
Dalam surat yang ditandatanganiEmalia dijelaskan, karena dampak gagal bayar kupon global bond Duniatex angka NPL dapat naik menjadi 14,52% dari sebelumya 14,46 per akhir Juni 2019.
(hps/hps) Next Article Perbankan Ketar-Ketir! Tunggu Putusan PKPU Duniatex
Most Popular