
Waspada! 6 Saham Masuk Radar BEI Karena Bergerak Tak Wajar

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat dalam sebulan terakhir terdapat enam emiten yang masuk dalam pengawasan karena sahamnya bergerak di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA). Investor diminta untuk memperhatikan keterbukaan informasi dan aksi korporasi sebelum mengambil keputusan investasi.
Mengacu data BEI hingga Selasa ini (10/9/2019), enam emiten tersebut yakni PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV), PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB), PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL), PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO), PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL), dan PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS).
Tanggal UMA | Emiten | Tanggal Listing |
5 Sept 2019 | MNC Vision Networks/IPTV | 8 Juli 2019 |
29 Ags 2019 | Northcliff Citranusa/SKYB | 7 Juli 2010 |
28 Ags 2019 | Dwi Guna Laksana/DWGL | 13 Des 2017 |
15 Ags 2019 | Pollux Properti/POLL | 11 Juli 2018 |
15 Ags 2019 | PT Bank Artos/ARTO | 12 Jan 2016 |
13 Ags 2019 | Borneo Olah Sarana/BOSS | 15 Jan 2018 |
Sumber: BEI
Emiten yang belum lama ini masuk UMA yakni IPTV, perusahaan layanan televisi berbayar milik Grup MNC. Penguatan signifikan saham IPTV ini membuat BEI memasukkan saham perusahaan dalam kategori pengawasan khusus karena bergerak di luar kebiasaan.
"Kami menginformasikan telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham IPTV di luar kebiasaan," kata Lidia M Panjaitan, Kadiv Pengawasan Transaksi BEI dan Irvan Susandy, Kadiv Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, dalam pengumuman di situs bursa.
"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundangan di pasar modal. Investor diminta memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasi dan mengkaji kembali rencana aksi korporasi, sebelum mengambil keputusan investasi," tegas mereka.
Saham IPTVÂ yang baru tercatat pada 8 Juli 2019 ini sudah melesat 125% dalam 30 hari perdagangan terakhir.
Adapun saham SKYBÂ dalam 30 hari perdagangan terakhir amblas 60% dan secara tahun berjalan anjlok 68%.
Saham DWGLÂ sejak awal tahun hingga saat ini sudah memberikan gain hingga 222%, POLL sebesar 130%, dan BOSS minus 68%.
Di sisi lain, khusus Bank Artos saat ini sahamnya sudah masuk suspensi (penghentian sementara) terkait dengan rencana rights issue atau penerbitan saham baru perusahaan dalam rangka akuisisi saham perusahaan oleh investor baru, yakni Jerry Ng dan Patrick Walujo. Suspensi dilakukan sejak 22 Agustus lalu.
Kristian Sihar Manulang, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, mengatakan baik UMA maupun suspensi diterapkan untuk memberi waktu bagi investor untuk mencari informasi lebih dalam dan mempertimbangkan dengan cermat keputusan investasi.
"Bursa akan selalu memantau aktivitas, pergerakan harga dan pola transaksi dari tiap saham yang diperdagangkan di bursa dan melakukan tindakan yang diperlukan sesuai dengan kewenangan Bursa," kata Kristian, kepada reporter ²©²ÊÍøÕ¾, Senin (22/7/2019).
UMA dan suspensi juga menjadi instrumen BEI untuk menjaga pasar modal tetap teratur, wajar dan efisien, serta diterapkan guna mempertimbangkan kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum mengambil keputusan investasi atas emiten terkait.
UMA adalah instrumen pengawasan yang hanya diberikan oleh tim Divisi Pengawasan dan Transaksi BEI. Adapun tim dari Divisi Penilaian Perusahaan BEI tidak akan melalui UMA tetapi langsung melakukan suspensi atas saham tertentu.
(hps) Next Article Ini 20 Daftar Saham yang Terkena Sanksi Suspensi