²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Drama Galau Brexit: Inggris Jadi Cerai dari Eropa Nggak Sih?

Rehia Sebayang, ²©²ÊÍøÕ¾
21 October 2019 07:15
Drama Galau Brexit: Inggris Jadi Cerai dari Eropa Nggak Sih?
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemungutan suara (voting) untuk menentukan bagaimana cara Inggris akhirnya akan keluar dari Uni Eropa (UE) atau Brexit pada Sabtu (19/10/19) kemarin diputuskan ditunda.

Padahal, pemungutan suara atas RUU Perjanjian Penarikan yang diusulkan Perdana Menteri Boris Johnson yang seharusnya dilakukan di House of Commons tersebut telah dinanti-nantikan. Sebab, tanggal Brexit dilakukan sudah semakin dekat, yaitu pada 31 Oktober 2019.


Menanggapi hal tersebut, pemerintah Inggris dikabarkan telah kembali meminta perpanjangan batas waktu Brexit. Sebelumnya Brexit telah ditunda sebanyak dua kali pada masa pemerintahan PM Theresa May.

Jadi, apa yang akan terjadi jika Brexit benar-benar ditunda kembali? Mengutip laporan ²©²ÊÍøÕ¾ International, berikut beberapa hal yang mungkin terjadi.




Apa yang bakal terjadi?


Pada Sabtu malam, Johnson dengan enggan meminta perpanjangan tenggat waktu Brexit dari 31 Oktober. Sebelumnya pada Sabtu kemarin, Johnson mengatakan dia akan menolak meminta Uni Eropa menunda batas waktu Brexit setelah kalah tipis di Parlemen.

Namun, banyak pihak telah mengusulkan perpanjangan waktu. Daripada harus meninggalkan UE tanpa kesepakatan (no-deal Brexit), yang bisa menyebabkan ekonomi kacau.

Brussels sendiri masih mungkin memberikan perpanjangan waktu secara teknis untuk beberapa minggu, dengan harapan dapat menyepakati perjanjian yang baru-baru ini mereka bicarakan dengan Johnson. Atau mungkin mengabulkan usulan Johnson untuk memperpanjang Brexit hingga 31 Januari. Hal ini bisa memberi waktu bagi pemerintah untuk melakukan negosiasi ulang atau mencetuskan referendum kedua.

Brexit juga mungkin untuk ditunda hingga Juni 2020, saat periode anggaran UE selanjutnya dimulai. Sayangnya hal ini bisa mencemari citra Brexit yang sudah dianggap gagal di seluruh UE.

Saat ini, para pemimpin Uni Eropa diperkirakan akan kembali melakukan diskusi dan memberikan komentar. Namun belum diketahui kapan akan dilakukan.

Kapan pemungutan suara diadakan kembali?

Pemerintah Inggris ingin melakukan pemungutan suara yang bisa menghasilkan Brexit pada hari Senin, tetapi keinginan ini dapat ditolak oleh ketua parlemen. Sebab, hal ini telah kerap kali dilakukan.

Sebagai gantinya, pemerintah dapat mengajukan RUU Perjanjian Penarikan penuh awal minggu ini, dan harus menarik persetujuan dari House of Commons dan House of Lords. Sayangnya, hal ini mungkin akan membutuhkan banyak waktu untuk dilakukan perdebatan, hingga berminggu-minggu. Ini sedikit tidak mungkin dilakukan karena sisa waktu Brexit hanya tinggal 10 hari.

BERLANJUT KE HAL 2 >>>>
Jawabannya, iya. Pemungutan suara yang diupayakan pada hari Sabtu ditujukan untuk mengurangi kemungkinan no-deal Brexit, tetapi hal ini masih bisa dijadikan pilihan. Apalagi jika UE menolak memperpanjang Brexit.

Mungkinkah masih ada referendum kedua?

Mungkin. Beberapa anggota parlemen kemungkinan akan mencoba untuk mengubah RUU minggu ini untuk memastikan ada referendum yang jelas. Jika perpanjangan waktu diberikan oleh UE, maka kecil kemungkinan referendum kedua dilahirkan. Beberapa partai oposisi kemungkinan akan berkampanye untuk memungkinkan diadakan pemungutan suara "People's Vote" dalam pemilihan umum atau memilih untuk membatalkan Brexit.

Apa kata para pakar?

Capital Economics menyebut pemungutan suara Sabtu sebagai hal yang benar untuk ekonomi dan pound, karena bisa mengikis kemungkinan Brexit no-deal pada 31 Oktober.

"(Tetapi) hal itu memperpanjang ketidakpastian yang telah menghambat pertumbuhan menjadi sedikit lebih lama." katanya.

Sementara itu analis di Deutsche Bank mengatakan prospek resolusi Brexit tetap konstruktif. Ia menjelaskan bahwa susunan pemilihan pada hari Sabtu sebenarnya berarti bahwa Johnson dapat menerima dukungan yang cukup untuk kesepakatannya di kemudian hari.


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular