²©²ÊÍøÕ¾

Bank 'Mati Segan Hidup Tak Mau', OJK Dorong Merger-Akuisisi

Wahyu Daniel, ²©²ÊÍøÕ¾
04 November 2019 12:25
Bank 'Mati Segan Hidup Tak Mau', OJK Dorong Merger-Akuisisi
Foto: ²©²ÊÍøÕ¾/ Andrean Kristianto
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Tantangan dan kondisi perekonomian saat ini lumayan berat. Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China menjadi salah satu penyebabnya, belum lagi perkembangan teknologi yang pesat. Perbankan harus siap menghadapi ketidakpastian ekonomi yang terjadi.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan sekaligus Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Heru Kristiyana, mengatakan aset perbankan nasional saat ini sudah mencapai sekitar Rp 9.000 triliun.

"Tantangan perbankan cukup besar, kenapa? Pertama persaingan di industri ini cukup ketat, terutama dengan perkembangan teknologi yang cepat," kata Heru akhir pekan lalu.

Dia mengatakan, perkembangan teknologi ini mendisrupsi bisnis perbankan. Terutama dengan kemunculan perusahaan-perusahaan fintech yang bisa bergerak cepat karena tidak dibebani aturan yang banyak seperti bank.

Perbankan nasional harus kuat agar tidak digilas perlambatan ekonomi dan kemunculan teknologi.

OJK terus mendorong bank melakukan konsolidasi baik itu melalui merger atau akuisisi. Jumlah bank di Indonesia memang cukup banyak dan mayoritas dari bank ini adalah berskala kecil.

Indonesia memiliki sekitar 1.800 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang skalanya kecil. Kemudian ada 113 bank BUKU I-IV.

Bank BUKU I memiliki modal inti di bawah Rp 1 triliun, BUKU II modal inti Rp 1 triliun-Rp 5 triliun. BUKU 3 dengan modal inti Rp 5 triliun- Rp 30 triliun. Kemudian BUKU IV dengan modal inti di atas Rp 30 triliun.

Dalam data OJK, ada 6 bank BUKU IV, 26 bank BUKU III, 59 bank BUKU II, dan 21 bank BUKU I.

Bank 'Mati Segan Hidup Tak Mau', OJK Dorong Merger-AkuisisiFoto: Dok. OJK

Petugas pengawas bank OJK banyak terkuras untuk mengawasi bank-bank kecil yang jumlahnya banyak ini. Pengawasan menjadi tidak efisien, dan OJK berharap bank-bank kecil ini bisa berkonsolidasi agar makin kuat.

Heru mengatakan, sulit berharap bank akan berkonsolidasi sendiri tanpa ada 'paksaan' dari OJK. Karena itu OJK terus mendorong konsolidasi.

Jangan sampai bank-bank kecil yang 'mati segan hidup tak mau' ini menjadi beban bagi ekonomi Indonesia.

[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]



Salah satu yang terjadi saat ini adalah merger besar-besaran BPR. Pada akhir Oktober 2019 lalu, pemerintah Kabupaten Cirebon memutuskan memerger 19 BPR. Merger ini sebagai strategi untuk memperkuat permodalan, SDM, teknologi informasi, produk, dan layanan serta persaingan dengan lembaga jasa keuangan lainnya.

Kemudian, Kepala OJK Jawa Tengah dan Yogyakarta, Aman Sentosa, mengatakan bakal ada 29 Bank Kredit Kecamatan (BKK) yang akan bergabung menjadi BPR terbesar di Jawa Tengah dengan aset Rp 2,3 triliun.

"Saya juga sudah meneken merger BPR di daerah-daerah lain. Ini bagus untuk memperkuat diri menghadapi persaingan," jelas Heru.

Bank 'Mati Segan Hidup Tak Mau', OJK Dorong Merger-AkuisisiFoto: Dok. OJK


Selain BPR, Heru juga mengatakan mendorong penguatan bank BUKU I dan II, agar kontribusinya bagi ekonomi meningkat dan efisiensi usahanya tumbuh.

Dalam data OJK, rasio kredit bermasalah (NPL) bank BUKU I dan II cenderung meningkat, demikian juga dengan rasio BOPO (beban operasional terhadap pendapatan operasional) yang naik dan menandakan efisiensi rendah.

Bank 'Mati Segan Hidup Tak Mau', OJK Dorong Merger-AkuisisiFoto: Dok. OJK


Pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) bank BUKU I dan II juga cenderung rendah.

Per September 2019, kredit perbankan secara keseluruhan tumbuh 7,89%. Pertumbuhan kredit terendah terjadi pada bank BUKU I (4,87%) dan bank BUKU III (4,83%).

Bank 'Mati Segan Hidup Tak Mau', OJK Dorong Merger-AkuisisiFoto: Dok. OJK




Heru berharap bank-bank BUKU I yang ada di Indonesia bisa berubah menjadi bank digital. Agar bisa bersaing dengan fintech yang mulai tumbuh saat ini.

Perubahan bank BUKU I menjadi digital sudah mulai terjadi, seperti pada Bank Royal yang baru saja diakuisisi oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Bank Royal diarahkan menjadi bank digital.

Bank 'Mati Segan Hidup Tak Mau', OJK Dorong Merger-AkuisisiFoto: Dok. OJK


Demikian juga PT Bank Artos Tbk yang baru saja diakuisisi, dan disebut akan diubah bank digital oleh sebuah perusahaan digital besar di Indonesia. Kabarnya Bank Artos akan menjadi bank untuk Gojek.

Kita tunggu aksi konsolidasi perbankan yang akan terjadi ke depan.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular