
Kubu Pro Demokrasi Menangkan Pemlilu, Hang Seng Jawara Asia
Dwi Ayuningtyas, ²©²ÊÍøÕ¾
25 November 2019 17:07

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bursa saham utama kawasan Asia mayoritas ditutup menguat pada perdagangan hari ini (25/11/2019), di mana indeks Hang Seng memimpin dengan kenaikan tertinggi dan indeks Straits Times berada di posisi bontot karena melemah sendirian.
Indeks Hang Seng melesat 1,5%, indeks Kospi menguat 1,02%, indeks Nikkei menguat 0,78%, dan indeks Shanghai naik 0,72%. Indeks Straits Times melemah 0,16%.
Indeks Straits Times yang awalnya dibuka menguat 0,5% pada penutupan perdagangan harus pasrah masuk zona merah karena ditekan sentimen rilis data ekonomi terbaru.
Inflasi Singapura di bulan Oktober dilaporkan tumbuh 0,4% year-on-year (YoY), melambat dari pertumbuhan bulan sebelumnya 0,5%. Bahkan jika dilihat secara bulanan atau month-on-month (MoM) mengalami deflasi 0,4% di bulan Oktober, dilansir Trading Economics.
Sedangkan, Indeks Hang Seng memimpin penguatan setelah hasil sementara pemilihan umum distrik memenangkan kandidat dari kubu pro demokrasi. Pemilu dilakukan hampir tanpa hambatan. Sekitar 3 juta orang dikabarkan mengikuti pemilu, atau hampir dua kali lipat dari pemilu sebelumnya.
"Ini adalah kekuatan demokrasi. Ini adalah tsunami yang demokratis," kata seorang mantan pemimpin demonstrasi Hong Kong yang memenangkan kursi di pemilu distrik, Tommy Cheung.
"Saya kira tidak seorang pun yang mengharapkan ini," ujar Fraser Howie, analis independen, di acara 'Street Signs', dilansir dari ²©²ÊÍøÕ¾ International. Howie menambahkan bahwa hasil tersebut menunjukkan seberapa tidak percaya dan frustasinya masyarakat Hong Kong terhadap pemerintah.
Di lain pihak, sentimen positif yang mendongkrak penguatan bursa saham acuan Benua Kuning lainnya adalah adalah perkembangan kesepakatan dagang interim antara Amerika Serikat (AS) dan China yang diperkirakan dapat ditekan dalam waktu dekat.
Presiden AS Donald Trump dalam wawancara dengan Fox News Channel baru-baru ini memberi sinyal bahwa kesepakatan dagang fase pertama sudah dekat.
"Kita akan segera memperoleh kesepakatan dengan China, mungkin sudah dekat," kata Trump dalam acara tersebut, seperti diberitakan Reuters.
Kemudian, salah satu media milik pemerintah Negeri Tiongkok, Global Times, hari ini menyampaikan bahwa kedua negara "sangat dekat" dengan kesepakatan fase pertama dan China berkomitmen melanjutkan kesepakatan dagang fase kedua atau bahkan ketiga, dilansir dari Reuters.
Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping mengatakan dirinya menginginkan adanya penandatanganan kesepakatan damai dagang dengan AS berdasar asas saling menghormati dan kesetaraan.
Untuk segera mencapai hal tersebut, pihak Negeri Tiongkok diketahui telah mengundang perwakilan dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin untuk bertandang ke Beijing dan mengadakan diskusi lanjutan, dilansir ²©²ÊÍøÕ¾ International.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(dwa/dwa) Next Article Gedung Putih Sebut Damai Dagang Positif, Bursa Asia Happy
Indeks Hang Seng melesat 1,5%, indeks Kospi menguat 1,02%, indeks Nikkei menguat 0,78%, dan indeks Shanghai naik 0,72%. Indeks Straits Times melemah 0,16%.
Indeks Straits Times yang awalnya dibuka menguat 0,5% pada penutupan perdagangan harus pasrah masuk zona merah karena ditekan sentimen rilis data ekonomi terbaru.
Sedangkan, Indeks Hang Seng memimpin penguatan setelah hasil sementara pemilihan umum distrik memenangkan kandidat dari kubu pro demokrasi. Pemilu dilakukan hampir tanpa hambatan. Sekitar 3 juta orang dikabarkan mengikuti pemilu, atau hampir dua kali lipat dari pemilu sebelumnya.
"Ini adalah kekuatan demokrasi. Ini adalah tsunami yang demokratis," kata seorang mantan pemimpin demonstrasi Hong Kong yang memenangkan kursi di pemilu distrik, Tommy Cheung.
"Saya kira tidak seorang pun yang mengharapkan ini," ujar Fraser Howie, analis independen, di acara 'Street Signs', dilansir dari ²©²ÊÍøÕ¾ International. Howie menambahkan bahwa hasil tersebut menunjukkan seberapa tidak percaya dan frustasinya masyarakat Hong Kong terhadap pemerintah.
Di lain pihak, sentimen positif yang mendongkrak penguatan bursa saham acuan Benua Kuning lainnya adalah adalah perkembangan kesepakatan dagang interim antara Amerika Serikat (AS) dan China yang diperkirakan dapat ditekan dalam waktu dekat.
Presiden AS Donald Trump dalam wawancara dengan Fox News Channel baru-baru ini memberi sinyal bahwa kesepakatan dagang fase pertama sudah dekat.
"Kita akan segera memperoleh kesepakatan dengan China, mungkin sudah dekat," kata Trump dalam acara tersebut, seperti diberitakan Reuters.
Kemudian, salah satu media milik pemerintah Negeri Tiongkok, Global Times, hari ini menyampaikan bahwa kedua negara "sangat dekat" dengan kesepakatan fase pertama dan China berkomitmen melanjutkan kesepakatan dagang fase kedua atau bahkan ketiga, dilansir dari Reuters.
Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping mengatakan dirinya menginginkan adanya penandatanganan kesepakatan damai dagang dengan AS berdasar asas saling menghormati dan kesetaraan.
Untuk segera mencapai hal tersebut, pihak Negeri Tiongkok diketahui telah mengundang perwakilan dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin untuk bertandang ke Beijing dan mengadakan diskusi lanjutan, dilansir ²©²ÊÍøÕ¾ International.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(dwa/dwa) Next Article Gedung Putih Sebut Damai Dagang Positif, Bursa Asia Happy
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular