Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pekan lalu, penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di hari Jumat keramat mampu membalikkan koreksi yang terjadi hampir sepekan justru menjadi positif. Meskipun menguat, kenaikan indeks utama domestik itu belum mampu melampaui level psikologis 6.200.
Jumat kemarin, indeks acuan utama domestik itu naik 0,94% ke 6.197 setelah bergerak di rentang 6.167-6.197. Hasilnya, untuk sepekan, IHSG merangkak 0,18% dari posisi akhir pekan sebelumnya 6.186. Jika saja penguatan indeks tidak terjadi pada penghujung pekan itu, atau minimal sama dengan hari sebelumnya di 6.139, maka indeks tidak mampu melampaui posisi Jumat lalu.
Penguatan indeks diwarnai aktivitas transaksi yang semakin meningkat serta masuknya dana investasi investor asing ke pasar saham.
Masuknya investor asing ke pasar saham itu terutama dipicu oleh sentimen positif dari semakin terlihatnya perundingan dagang di depan mata sejak Jumat pagi, sehingga membuat pelaku pasar memunculkan euforia dan meminati lagi instrumen investasi yang lebih berisiko yakni pasar saham dan instrumen di negara berkembang, salah satunya Indonesia.Nilai transaksi saham pada Kamis dan Jumat pun cukup lumayan, yaitu Rp 9,16 triliun dan Rp 8,38 triliun, di atas rerata transaksi sejak awal bulan Rp 6,95 triliun/hari. Nilai transaksi 2 hari itu mampu mengangkat nilai rerata transaksi harian sepekan menjadi Rp 7,37 triliun/hari. Angka transaksi pekanan itu naik 8,14% dari rerata nilai transaksi pekan sebelumnya Rp 6,81 triliun/hari.
Kenaikan nilai transaksi sayangnya tidak dibarengi frekuensi transaksi harian yang justru turun 9,92% menjadi 474,22 transaksi dari 526,46 juta kali transaksi pada pekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian juga turun 14,76% menjadi 9,758 miliar unit saham dari 11,448 miliar unit saham pada pekan sebelumnya.
Berita baik lainnya adalah a
ktivitas keluarnya arus dana investor asing yang ternyata menurun pekan lalu. Investor asing mencatatkan jual bersih di pasar reguler (nett foreign sell) Rp 327,19 miliar pada 2-6 Desember, dan pada pekan lalu dana asing yang keluar dari pasar saham hanyalah Rp 13,67 miliar. Meredanya arus keluar itu terutama didukung oleh arus dana masuk investor asing pada Jumat pekan lalu yang mencapai Rp 451,59 miliar.
Dari pasar obligasi, tercatat pasar obligasi justru terkoreksi sepanjang pekan lalu. Seakan tidak perduli sentimen positif maupun negatif yang sedang menyelimuti pasar, harga obligasi masih terkoreksi beruntun sejak akhir pekan sebelumnya.
Koreksi ditunjukkan oleh kenaikan tingkat imbal hasil (yield) surat utang negara (SUN) seri FR0078 yang bertenor 10 tahun. Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya.
Yield yang menjadi acuan hasil investasi yang didapat investor juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.
Seri acuan 10 tersebut mengalami kenaikan yield 12 basis poin (bps) selama sepekan menjadi 7,22% dari pekan sebelumnya 7,1%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Sebaliknya, harga obligasi Amerika Serikat (US Treasury) seri 10 tahun justru menguat sepanjang pekan lalu, seiring dengan pelemahan dolar AS yakni yang diperlihatkan indeks dolar (Index Dollar) menjadi 97,17 dari akhir pekan sebelumnya 97,7. Kenaikan harga yang terjadi menekan yield US Treasury 10 tahun 2 bps menjadi 1,82% dari 1,84% pada periode yang sama.
Kemarin, berita baik muncul di akhir pekan dan dapat menjadi bekal bagi perdagangan pagi ini di seluruh dunia. Setelah diinformasikan bahwa dialog antara delegasi Amerika Serikat (AS)-China semakin konstruktif pada Kamis, Presiden AS Donald Trump melalui akun twit pribadinya mengatakan pokok bahasan nota kesepakatan fase pertama sudah disepakati kedua negara.
Karena itu, lanjutnya, penaikan tarif impor tambahan senilai US$ 160 miliar yang dijadwalkan berlaku pada barang-barang China pada 15 Desember akan dibatalkan.
"Mereka setuju terhadap banyak perubahan struktural dan pembelian produk pertanian, produk energi dan manufaktur yang masif, serta masih banyak lagi," ujarnya. Dia melanjutkan bahwa tarif impor 25% yang sudah berlaku akan tetap berlaku, tetapi tarif penalti yang dijadwalkan berlaku pada 15 Desember tidak akan diberlakukan karena kesepakatan sudah terjadi.
Berita ini pun sempat membawa Wall Street heboh dan menghijau begitu informasi merebak, meskipun akhirnya mereda hingga sempat terkoreksi. Indeks itu pun menguat tipis hingga penutupan pasar.
Indeks Dow Jones Industrial Avg dan S&P 500 sama-sama merangkak naik dengan kenaikan 0,01%. Dow Jones naik hingga 28.135, sedangkan S&P 500 naik ke 3.168. Hasilnya, penguatan itu membuat Indeks Dow Jones naik 0,43% selama sepekan dari posisi pekan lalu 28.015 dan Indeks S&P 500 naik 0,74% dari 3.145.
Pada kesempatan lain,
Reuters melaporkan bahwa Beijing setuju menambah pembelian hasil pertanian AS senilai US$ 32 miliar dalam 2 tahun ke depan, berdasarkan keterangan Robert Emmet Lighthizer, wali dagang pemerintahan AS.
Menurut dia, China setuju membeli produk pertanian Negeri Paman Sam senilai US$ 16 miliar per tahun untuk 2 tahun ke depan. Angka itu dihitung dari hitungan dasar US$ 24 miliar barang-barang yang sudah dibeli China pada 2017, sebelum perang dagang mengemuka. Selain itu, penandatanganan kesepakatan diprediksi akan dilakukan pada pekan pertama tahun depan oleh negosiator utama.
Menanggapi perkembangan tersebut, pejabat China yaitu Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen dan Komisi Nasional Reformasi dan Pengembangan Ning Jizhe mengiyakan akan mengimpor lebih banyak gandum, jagung, dan beras dari AS setelah kesepakatan. Namun, detailnya belum dijelaskan dan baru akan diumumkan segera mengingat dokumen perjanjian masih dalam kajian kedua pihak.
Selama ini, Negeri Tirai Bambu bukanlah pembeli utama ketiga produk pertanian AS tersebut. China masih menjadi pembeli terbesar kelima untuk jagung AS pada medio 2011-2014, tetapi sejak itu sudah tidak lagi.
Keengganan menyebutkan detail oleh pejabat itulah yang sempat membuat pasar gamang. Namun, seberapapun belum jelasnya negosiasi itu, mari fokus pada yang pasti-pasti dulu yakni kemampuan sisa-sisa sentimen positif damai dagang yang masih dapat mengguyur pasar keuangan global pagi ini.
Pertama, disepakatinya poin-poin damai dagang fase pertama pada Jumat malam oleh AS-China dapat menjalar ke pasar Asia dan Indonesia pada khususnya. Pasalnya, satu kekhawatiran yakni penaikan tarif impor China tambahan bukanlah menjadi penantian pasar
lagi.Kedua, agenda pasar domestik akan diwarnai beberapa aksi korporasi yang mencatatkan sahamnya di bursa, terutama dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Meskipun merupakan sentimen personal terhadap masing-masing emiten, tetapi jangan lupa bahwa BBCA dan UNVR memiliki poin yang cukup berpengaruh terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG).Ketiga, agenda pasar juga menunjukkan pekan ini akan menjadi momentum pengumuman serangkaian data perkembangan ekonomi terutama dari tingkat global. Beberapa bank sentral diketahui akan mengumumkan kebijakan moneternya terutama kebijakan suku bunga acuannya, yaitu Inggris Raya, Jepang, dan
China.Keempat, data-data lain yang juga akan keluar pekan ini adalah data manufaktur Jerman, Inggris Raya, dan AS, inflasi Inggris Raya dan Uni Eropa, inflasi Jepang, serta indeks keyakinan konsumen domestik.
Kelima, data penjualan ritel China serta neraca perdagangan Indonesia akan membuka kinerja pasar keuangan pada awal pekan ini. Survei pelaku pasar yang digelar Tim Riset ²©²ÊÍøÕ¾ memprediksi neraca dagang masih akan defisit meskipun tipis-tipis US$ 132 juta. Jika realisasinya akan defisit yang lebih dalam atau masih defisit, maka kontraksi neraca dagang sudah berjalan selama lebih dari 1 tahun, tepatnya 13 bulan berturut-turut.
Namun, mari tetap berharap bahwa aura liburan belum terlalu kental di pasar keuangan sehingga mampu mendorong aktivitas transaksi bursa saham dan obligasi hingga merealisasikan harap-harap cemas dari pelaku pasar terhadap datangnya Santa Claus Rally di akhir perdagangan bulan ini.
Senin (16/12/19)
Penjualan ritel, China, 09.00.
Neraca perdagangan, Indonesia, 11.00.
Manufaktur PMI, Jerman, 15.30.
Manufaktur PMI, Inggris, 16.30.
Manufaktur PMI, Amerika Serikat, 20.45.
Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
Jatuh tempo obligasi berkelanjutan I/tahap II/2014/B PT Danareksa (Persero).
Cum dividen PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR).
RUPS PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Public expose PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).
Public expose PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN).
Public expose PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC).
Selasa (17/12/19)
Data pengangguran, Inggris, 16.30.
Neraca perdagangan, Uni Eropa, 17.00.
RUPS, public expose PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN).
RUPS PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC).
RUPS PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS).
RUPS PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MFMI).
RUPS PT NFC Indonesia Tbk (NFCX).
Public expose PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk (CCSI).
Public expose PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK).
Public expose PT Dyandra Media International Tbk (DYAN).
Public expose PT Enseval Putra Megatrading Tbk (EPMT).
Public expose PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI).
Public expose PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU).
Public expose PT Pan Brothers Tbk (PBRX).
Rabu (18/12/19)
Data persediaan minyak mentah API, Amerika Serikat, 04.30.
Neraca perdagangan, Jepang, 06.50.
Inflasi, Inggris Raya, 16.30.
Inflasi, Uni Eropa, 17.00.
Pencatatan saham PT Putra Mandiri Jembar Tbk (PMJS).
Hari terakhir perdagangan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights) PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP).
Pembayaran dividen interim tunai PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS).
Pembayaran dividen interim tunai PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
RUPS PT Merck Tbk (MERK).
RUPS, public expose PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS).
Public expose PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII).
Public expose PT MD Pictures Tbk (FILM).
Public expose PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS).
Public expose PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO).
Kamis (19/12/19)
Suku bunga acuan, Jepang, 10.00.
Suku bunga acuan 7DRRR, Indonesia, 14.30.
Penjualan ritel, Inggris Raya, 16.30.
Suku bunga acuan, Inggris Raya, 17.00.
Pembayaran dividen interim tunai PT Indo Kordsa Tbk (BRAM).
Mulai pelaksanaan waran PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI).
RUPS PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
RUPS PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA).
RUPS PT Perdana Bangun Perkasa Tbk (KONI).
RUPS PT Triwira Insanlestari Tbk (TRIL).
RUPS, public expose PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI).
RUPS, public expose PT Indah Perkasa Sentosa Tbk (INPS).
Public expose PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX).
Public expose PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN).
Public expose PT Cipta Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP).
Public expose PT First Indo American Leasing Tbk (FINN).
Public expose PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO).
Public expose PT Modernland Internasional Tbk (MDRN).
Public expose PT Natura City Developments Tbk (CITY).
Public expose PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN).
Public expose PT Ultra Jaya Industry & Trading Company Tbk (ULTJ).
Jumat (20/12/19)
Inflasi, Jepang, 06.30.
Indeks keyakinan konsumen, Inggris Raya, 07.00.
Suku bunga pinjaman utama 1 tahun (acuan), China, 08.30.
Penjualan motor, Indonesia, 17.00.
Data pertumbuhan kredit, Indonesia, 17.00.
Neraca berjalan, pertumbuan PDB (ekonomi), Inggris Raya, 16.30.
Pertumbuan PDB (ekonomi), Amerika Serikat, 20.30.
Pencatatan saham PT Uni-Charm indonesia Tbk (UCID).
Pembayaran dividen interim tunai PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Pembayaran dividen interim tunai PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Pembayaran dividen interim tunai PT Jasa Angkasa Semesta Tbk (JASS).
RUPS, public expose PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS).
RUPS, public expose PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM).
RUPS, public expose PT Electronic City Tbk (ECII).
RUPS, public expose PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP).
RUPS PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME).
Public expose PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP).
Public expose PT Argha Karya Prima Industry Tbk (AKPI)
Public expose PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU).
Public expose PT Leo Investments Tbk (ITTG)
Public expose PT Lautan Luas Tbk (LTLS).
Public expose PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI).
Public expose PT Paninvest Tbk (PNIN).
Public expose PT Panin Financial Tbk (PNLF).
Public expose PT Millenium Pharmacon International Tbk (SDPC)
Public expose PT Siantar Top Tbk (STTP).
Sabtu (21/12/19)
PT Bima Finance Tbk (BIMF) jatuh tempo obligasi berkelanjutan II/tahap I/2016/seri C.
Berikut indikator perekonomian nasional:
Indikator | Tingkat |
Pertumbuhan ekonomi (3Q-2019 YoY) | 5,02% |
Inflasi (November 2019 YoY) | 3% |
BI 7-Day Reverse Repo Rate (November 2019) | 5% |
Defisit anggaran (APBN 2019) | -1,84% PDB |
Transaksi berjalan (3Q-2019) | -3% PDB |
Neraca pembayaran (3Q-2019) | -US$ 46 juta |
Cadangan devisa (November 2019) | US$ 126,6 miliar |
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA