²©²ÊÍøÕ¾

Muamalat Rights Issue, IDB Ikhlas Sahamnya Terdilusi

Cantika Adinda Putri, ²©²ÊÍøÕ¾
16 December 2019 15:18
RUPSLB Bank Muamalat setujui rencana penawaran umum terbatas IV atau rights issue.
Foto: ²©²ÊÍøÕ¾/ Andrean Kristianto

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemegang saham PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menyetujui rencana penawaran umum terbatas IV atau rights issue senilai Rp 3,29 triliun dan penerbitan sukuk Rp 6 triliun untuk menambah permodalan perseroan.

Atas rencana ini, Direktur Utama BMI Achmad Kusna Permana, menegaskan Islamic Development Bank (IDB) siap untuk terdilusi kepemilikan sahamnya dalam penerbitan saham baru ini.

Dia menyebutkan IDB tidak bisa lagi menjadi pemegang saham pengendali karena adanya kebijakan internal yang membatasi kepemilikan saham di sebuah institusi maksimal 20%. 
Dengan aturan ini, IDB tidak bisa menambah kepemilikan saham.

Saat ini IDB memiliki 32,74% saham Bank Muamalat, Bank Boubyan 22%, Atwill Holdings Limited 17,91%, National Bank of Kuwait 8,45%, IDF Investment Fondation 3,48% dan pemegang saham lainnya.

"IDB sudah sampaikan, maksimum kepemilikan mereka itu dalam satu korporasi 20 persen dan sekarang 32 persen, sehingga dia tidak bisa menambahkan. [Jadi] mereka welcome untuk masuk siapa pun itu [investor baru], mereka [IDB] welcome untuk terdilusi, masuk pemegang saham baru, mereka sudah sampaikan sejak dulu seperti itu posisinya," tegasnya usai RUPSLB di Jakarta, Senin ini (16/12/2019).

Foto: Komisaris Utama PT Bank Muamalat, Ilham Habibie.(²©²ÊÍøÕ¾/Cantika Dinda)


Dalam RUPSLB, pemegang saham setuju dengan tiga agenda perusahaan yakni rights issue Rp 3,29 triliun dan penerbitan sukuk Rp 6 triliun.

"Jadi kita barusan mengadakan RUPSLB untuk membahas dan menyetujui 3 hal. Pertama, rencana penawaran umum terbatas atau rights issue Rp 6 triliun dilanjutkan dan alhamdulillah disetujui secara musyawarah dan mufakat," kata Komisaris Utama BMI Ilham Habibie usai RUPSLB.


Kedua, lanjut Ilham, pemegang saham BMI menyetujui penerbitan sukuk Rp 6 triliun. Ketiga, penetapan susunan baru Dewan Pengawas Syariah, setelah Ma'ruf Amin mengundurkan diri karena telah menjadi Wakil Presiden Indonesia.

Ilham menjelaskan, bahwa rights issue yang dilaksanakan ke depan merupakan proses kelanjutan dari rencana rights issue yang beberapa kali direncanakan.

"Kita mau tetap berupaya melakukan hal yang sama yaitu rights issue dan kita juga dalam hubungan memperkuat Bank Mualamat. Kita memang sudah pernah mengajukan permohonan untuk diperbolehkan menerbitkan sukuk rupiah senilai Rp 6 triliun itu kita lakukan lagi, karena kita masih memperjuangkan itu, masih dalam proses," kata Ilham.

Beberapa waktu lalu, BMI dalam keterbukaan informasi menyampaikan Bank Muamalat berencana menerbitkan 32,96 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100.

Bila harga exercise sama dengan nilai nominal, maka bank syariah pertama di Indonesia ini akan meraih sekitar Rp 3,29 triliun, beda dengan rencana sebelumnya yang mengincar Rp 2,2 triliun


[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]


(tas/tas) Next Article Terungkap! Ini Penyebab Masalah Kronis di Bank Muamalat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular