
Andai Jiwasraya Tak Jual Saham Perusahaan Erick, Cuan Berapa?
tahir saleh, ²©²ÊÍøÕ¾
27 December 2019 17:59

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga saham PT Mahaka Media Tbk (ABBA), perusahaan media yang dibangun oleh Menteri BUMN saat ini Erick Thohir, saat ini masih diperdagangkan di level Rp 108/saham pada perdagangan Jumat ini (27/12/2019). Secara year to date atau tahun berjalan, saham ABBA ini naik 11,46%.
Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), dalam setahun terakhir, saham ABBA menguat 13,83%, 3 tahun terakhir melesat 114% dan 5 tahun terakhir naik 51% dengan kapitalisasi pasar Rp 294,80 miliar.
Saham ABBA sebetulnya cukup bergerak flat pada periode 2016-2018, baru mulai menggeliat dan ramai pada 2019 ketika sentimen Pilpres 2019 membuat saham ABBA dilirik investor. Ini mengingat Erick Thohir, sang pendiri dan pemilik, adalah Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.
Dalam setahun terakhir, saham ABBA mencapai level tertinggi Rp 218/saham pada 21 November 2019, sementara terendah Rp 88/saham pada 4 April 2019.
Seperti diketahui Mahaka Media merupakan perusahaan media yang didirikan oleh Erick Thohir. Erick memimpin Mahaka Media sebagai Direktur Utama hingga tahun 2008, kemudian menjabat sebagai Komisaris Mahaka Media sejak Juni 2010, serta menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), anak usaha Mahaka, sejak tahun 2015.
Erick sudah mengundurkan diri setelah terpilih menjadi Menteri BUMN. Pengunduran diri efektif pada 22 Oktober silam, bersamaan dengan pengunduran diri sebagai Direktur Utama PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), induk usaha dari PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV).
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) memang pernah memasukkan saham ABBA dalam portofolio sahamnya. Namun pembelian saham ABBA ini justru memberikan keuntungan bagi Jiwasraya setelah dilepas pada 2014.
Jiwasraya mengeluarkan modal pembelian saham ABBA sebesar Rp 14,9 miliar, dan mampu menjualnya di angka Rp 17,8 miliar atau hampir Rp 18 miliar. Dengan demikian keuntungan yang diperoleh dari penjualan saham itu mencapai sekitar Rp 2,8 miliar, tak sampai setahun.
Arya menerangkan awalnya Jiwasraya membeli saham ABBA di tanggal 23 Januari 2014. Nilai pembelian sebesar Rp 14,9 miliar untuk 157,5 juta saham dengan harga per saham Rp 95.
"Nah kemudian dijual tanggal 17 Desember 2014, belum setahun. Dua kali terjadi penjualan pada hari itu. Saat itu nilai per saham Rp 114 itu sebanyak 103 juta saham dan satu lagi harganya Rp 112 per saham, dengan jumlah saham 54,5 juta saham. Jadi total [penjualan] sekitar hampir Rp 17,8 miliar. Keuntungan Jiwasraya Rp 2,8 miliar atau 18% lebih selama hampir 1 tahun," sebut Arya di kantor Kementerian BUMN, Jumat (27/12/2019).
Pernyataan Arya ini sama dengan apa yang dijelaskan oleh Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Jumat pagi ini.
Jiwasraya mampu meraih keuntungan dalam investasi di saham ABBA yang sudah dilepas ke investor lainnya, melalui mekanisme penjualan di pasar modal. Besaran keuntungan mencapai Rp 2,8 miliar.
"ABBA enggak ada [lagi], BJBR [PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.] masih, " katanya.
Hexana, yang juga mantan Senior Executive Vice President Direktorat Treasury & Global Services PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ini mengatakan saham ABBA dimiliki hanya sekali, dengan satu kali transaksi jual beli dalam jumlah kecil yakni pada tahun 2014 Rp 14 miliar
"...dan untung Rp 2,8 miliar. Ini sudah saya teliti murni trading-nya trader. Ini tidak ada window dressing [aksi mempercantik laporan keuangan jelang akhir tahun]," jelas Hexana. "Sudah dijual lama [saham ABBA]," tegasnya.
Jika berandai-andai, Jiwaraya tak melepas saham ABBA hingga Jumat hari ini, maka keuntungan yang diperoleh hanya 13,68% (dari harga beli Rp 95/saham, kini Rp 108/saham).Â
Sementara jika Jiwasraya melepas saham ABBA pada saat perusahaan mencatatkan rekor harga Rp 218/saham, maka keuntungan mencapai 129% (dari Rp 95/saham menjadi Rp 2018/saham). Dengan kepemilikan 157,5 juta saham kala itu, dan bila dilepas pada harga rekor tersebut (5 tahun investasi), duit Jiwasraya mencapai Rp 34,35 miliar atau bertambah Rp 19,45 miliar.Â
Andai......faktanya, Jiwasraya sudah melepas saham itu pada 17 Desember 2014.
(tas/dob) Next Article Jelimetnya Skandal Jiwasraya, Begini Strategi KemenBUMN
Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), dalam setahun terakhir, saham ABBA menguat 13,83%, 3 tahun terakhir melesat 114% dan 5 tahun terakhir naik 51% dengan kapitalisasi pasar Rp 294,80 miliar.
Saham ABBA sebetulnya cukup bergerak flat pada periode 2016-2018, baru mulai menggeliat dan ramai pada 2019 ketika sentimen Pilpres 2019 membuat saham ABBA dilirik investor. Ini mengingat Erick Thohir, sang pendiri dan pemilik, adalah Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.
Dalam setahun terakhir, saham ABBA mencapai level tertinggi Rp 218/saham pada 21 November 2019, sementara terendah Rp 88/saham pada 4 April 2019.
Seperti diketahui Mahaka Media merupakan perusahaan media yang didirikan oleh Erick Thohir. Erick memimpin Mahaka Media sebagai Direktur Utama hingga tahun 2008, kemudian menjabat sebagai Komisaris Mahaka Media sejak Juni 2010, serta menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), anak usaha Mahaka, sejak tahun 2015.
Erick sudah mengundurkan diri setelah terpilih menjadi Menteri BUMN. Pengunduran diri efektif pada 22 Oktober silam, bersamaan dengan pengunduran diri sebagai Direktur Utama PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), induk usaha dari PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV).
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) memang pernah memasukkan saham ABBA dalam portofolio sahamnya. Namun pembelian saham ABBA ini justru memberikan keuntungan bagi Jiwasraya setelah dilepas pada 2014.
Jiwasraya mengeluarkan modal pembelian saham ABBA sebesar Rp 14,9 miliar, dan mampu menjualnya di angka Rp 17,8 miliar atau hampir Rp 18 miliar. Dengan demikian keuntungan yang diperoleh dari penjualan saham itu mencapai sekitar Rp 2,8 miliar, tak sampai setahun.
Arya menerangkan awalnya Jiwasraya membeli saham ABBA di tanggal 23 Januari 2014. Nilai pembelian sebesar Rp 14,9 miliar untuk 157,5 juta saham dengan harga per saham Rp 95.
"Nah kemudian dijual tanggal 17 Desember 2014, belum setahun. Dua kali terjadi penjualan pada hari itu. Saat itu nilai per saham Rp 114 itu sebanyak 103 juta saham dan satu lagi harganya Rp 112 per saham, dengan jumlah saham 54,5 juta saham. Jadi total [penjualan] sekitar hampir Rp 17,8 miliar. Keuntungan Jiwasraya Rp 2,8 miliar atau 18% lebih selama hampir 1 tahun," sebut Arya di kantor Kementerian BUMN, Jumat (27/12/2019).
Pernyataan Arya ini sama dengan apa yang dijelaskan oleh Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Jumat pagi ini.
Jiwasraya mampu meraih keuntungan dalam investasi di saham ABBA yang sudah dilepas ke investor lainnya, melalui mekanisme penjualan di pasar modal. Besaran keuntungan mencapai Rp 2,8 miliar.
"ABBA enggak ada [lagi], BJBR [PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.] masih, " katanya.
Hexana, yang juga mantan Senior Executive Vice President Direktorat Treasury & Global Services PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ini mengatakan saham ABBA dimiliki hanya sekali, dengan satu kali transaksi jual beli dalam jumlah kecil yakni pada tahun 2014 Rp 14 miliar
"...dan untung Rp 2,8 miliar. Ini sudah saya teliti murni trading-nya trader. Ini tidak ada window dressing [aksi mempercantik laporan keuangan jelang akhir tahun]," jelas Hexana. "Sudah dijual lama [saham ABBA]," tegasnya.
Jika berandai-andai, Jiwaraya tak melepas saham ABBA hingga Jumat hari ini, maka keuntungan yang diperoleh hanya 13,68% (dari harga beli Rp 95/saham, kini Rp 108/saham).Â
Sementara jika Jiwasraya melepas saham ABBA pada saat perusahaan mencatatkan rekor harga Rp 218/saham, maka keuntungan mencapai 129% (dari Rp 95/saham menjadi Rp 2018/saham). Dengan kepemilikan 157,5 juta saham kala itu, dan bila dilepas pada harga rekor tersebut (5 tahun investasi), duit Jiwasraya mencapai Rp 34,35 miliar atau bertambah Rp 19,45 miliar.Â
Andai......faktanya, Jiwasraya sudah melepas saham itu pada 17 Desember 2014.
(tas/dob) Next Article Jelimetnya Skandal Jiwasraya, Begini Strategi KemenBUMN
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular