²©²ÊÍøÕ¾

Bos Jiwasraya: Cut Loss Saham Bisa, Asal...

Syahrizal Sidik, ²©²ÊÍøÕ¾
27 December 2019 18:26
Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hexana Tri Sasongko mengungkapkan akan melakukan pengurangan portofolio saham.
Foto: Paparan Hexana Dirut Jiwasraya, di pertemuan terbatas media, Kemang. (²©²ÊÍøÕ¾/Syahrizal Sidiq)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hexana Tri Sasongko mengungkapkan akan melakukan pengurangan portofolio investasi di saham dari saat ini lebih dari 50% menjadi hanya 20% dan akan mempertahankan saham-saham blue chips alias unggulan.

Strategi ini dilakukan karena terkait dengan volatilitas harga terutama instrumen saham dalam 5 tahun ke depan. Selanjutnya, masing-masing sebesar 30% dari total investasi akan diinvestasikan ke aset obligasi korporasi BUMN dan SBN (Surat Berharga Negara).

Adapun, portofolio saham-saham yang menjadi aset investasi Jiwasraya dengan nilai yang sudah ³Ü²Ô»å±ð°ù±¹²¹±ô³Ü±ð»åÌý(rendah di bawah harga wajar) akan dilepas.


Selain itu, Hexana juga menegaskan terbuka untuk melakukan cut loss atau melakukan penjualan saham yang dimiliki untuk menghindari kerugian yang lebih besar, yang disebabkan oleh pergerakan harga berlawanan dengan yang diperkirakan. Namun cut loss ini akan dilakukan dengan dua catatan.

"Diupayakan dilepas semoga akan yang laku. Cut loss boleh sepanjang ada kebijakan internal, kedua, tidak ada indikasi fraud [penyalahgunaan atau kecurangan]," tukasnya, dalam pertemuan dengan jurnalis di Kemang, Jakarta, Jumat (27/12/2019).

Hexana menegaskan saat ini 
portofolio di aset saham tinggal sekitar Rp 1,4 triliun per 26 Desember 2019, sedangkan di reksa dana saham tersisa sebesar Rp 4 triliun.


Sebagai perbandingan, mengacu laporan keuangan Desember 2017, nilai investasi saham mencapai Rp 6,63 triliun, kemudian nilainya turun drastis di Desember 2018 menjadi Rp 3,77 triliun. 
Berdasarkan laporan keuangan, nilai saham yang dimiliki Jiwasraya ambles lagi menjadi di Rp 2,48 triliun di pencatatan September 2019.

Selain saham, penurunan lebih parah terjadi pada reksa dana. Pada Desember 2017 nilai reksa dana mencapai Rp 19,17 triliun, kemudian turun di Desember 2018 menjadi Rp 16,32 triliun serta penurunan paling tajam terjadi di pencatatan September 2019 menjadi Rp 6,64 triliun.

Laporan keuangan Jiwasraya

Ikhtisar

DES 2017 (RP T)

DES 2018 (RP T)

SEPT 2019 (RP T)

ASET

45,68

36,23

25,68

-SAHAM

6,63

3,77

2,48

-DEPOSITO

4,33

1,22

0,800

-REKSA DANA

19,17

16,32

6,64

-OBLIGASI KORP.

1,80

1,41

1,40

-TANAH & BANG

8,68

8,68

8,68

- ASET LAIN

1,95

1,72

2,47

-SUN

3,09

3,11

3,19

EKUITAS

5,57

-10.20

-23,92

Sumber: Jiwasraya



Dalam kesempatan terpisah, Staf khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga berharap saham yang dimiliki Jiwasraya bisa terkerek naik hingga dua kali lipat lebih.

"[Diharapkan] saham
undervalued itu suatu saat bisa naik, ini kita akan jual dengan total Rp 5,6 triliun setelah naik ya," katanya di Kantor Kementerian BUMN, Jumat (27/12/2019).

Hal ini sekaligus menjawab langkah Jiwasraya terhadap aset saham gorengan yang dimiliki. Opsi menjual saham saat ini bukan langkah baik yang bisa diambil. "[Jadi] bukan dijual saat dia harga rendah [bukan
cut loss]," lanjut Arya.

Langkah ini merupakan salah satu cara yang bisa diproyeksi agar bisa membayar klaim polis nasabah. Selain menunggu naiknya harga saham, Arya juga mengungkapkan dua langkah lainnya.

"
Holding asuransi bisa hasilkan dana uang-uang di nasabah Jiwasraya, kedua penjualan saham dari Jiwasraya Putera [anak usaha Jiwasraya]," sebut eks Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin itu.


(tas/tas) Next Article Skandal Jiwasraya: 98% Dana Dikelola Manajer Investasi Buruk!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular