
Mengejutkan! Bank Sentral Malaysia Pangkas Bunga Acuan 25 Bps
Wangi Sinintya, ²©²ÊÍøÕ¾
23 January 2020 14:21

Kuala Lumpur, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bank Negara Malaysia (BNM) membuat keputusan mengejutkan pada Rabu (22/1/2020). Bank sentral Malaysia itu memutuskan memangkas suku bunga kebijakan (overnight policy rate/OPR) sebesar 25 basis poin menjadi 2,75% pada pertemuan pertama dari rencana enam pertemuan tahun ini.
BNM terakhir kali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Mei 2019. Pemangkasan itu dilakukan ketika pertumbuhan ekonomi di Malaysia mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan karena ketegangan perdagangan yang berkepanjangan antara dua mitra dagang utama, yaitu AS dan China.
Nikkei Asian Review menulis, keputusan itu dilakukan di saat inflasi sedang 'jinak'. Keputusan itu juga diambil untuk menopang perekonomian dalam menghadapi ancaman ketegangan perdagangan dagang antara AS-China dan risiko geopolitik lainnya.
"Penyesuaian OPR adalah langkah pre-emptive untuk mengamankan pertumbuhan yang membaik di tengah stabilitas harga. Pada tingkat OPR saat ini, MPC menganggap bahwa sikap kebijakan moneter sesuai dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi dengan stabilitas harga," tulis BNM.
Menurut analis, keputusan BNM didorong oleh ekspektasi bahwa inflasi kemungkinan akan tetap 'jinak' dalam beberapa bulan mendatang. Apalagi BNM tampak lebih optimistis terkait prospek pertumbuhan.
"Kami pikir kemungkinan akan ada penurunan suku bunga lagi, mungkin pada paruh kedua tahun ini," kata analis Capital Economics Alex Holmes. "Inflasi tidak mungkin menghalangi," lanjutnya.
Sebelumnya, data yang keluar hari ini menunjukkan indeks harga konsumen atau inflasi pada Desember naik 1 % dibandingkan tahun sebelumnya. Inflasi inti, yang tidak termasuk makanan segar, barang dan jasa, naik 1,4% YoY di bulan Desember.
"Untuk tahun 2020, pertumbuhan diharapkan secara bertahap membaik, dengan dukungan yang berkelanjutan dari pengeluaran rumah tangga dan kinerja ekspor yang lebih baik. Aktivitas investasi diharapkan dapat mencatat pemulihan sederhana, didukung oleh proyek yang sedang dan baru berlangsung, baik di sektor publik maupun swasta," tulis BNM.
Menteri Keuangan Malaysia Lim Guan Eng juga mengatakan data-data ekonomi terbaru menunjukkan ekonomi akan berkembang pada kecepatan yang lebih cepat dalam beberapa bulan mendatang. "Prospek ekonomi Malaysia akan semakin cerah karena ketegangan perdagangan AS-China mereda," katanya.
Untuk keseluruhan tahun 2019, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Malaysia 4,7%. Tahun ini, perekonomian negeri jiran itu diproyeksi ekonomi sebesar 4,8%.
(miq/miq) Next Article Malaysia Tahan Lagi Suku Bunga 3,00%
BNM terakhir kali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Mei 2019. Pemangkasan itu dilakukan ketika pertumbuhan ekonomi di Malaysia mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan karena ketegangan perdagangan yang berkepanjangan antara dua mitra dagang utama, yaitu AS dan China.
Nikkei Asian Review menulis, keputusan itu dilakukan di saat inflasi sedang 'jinak'. Keputusan itu juga diambil untuk menopang perekonomian dalam menghadapi ancaman ketegangan perdagangan dagang antara AS-China dan risiko geopolitik lainnya.
Menurut analis, keputusan BNM didorong oleh ekspektasi bahwa inflasi kemungkinan akan tetap 'jinak' dalam beberapa bulan mendatang. Apalagi BNM tampak lebih optimistis terkait prospek pertumbuhan.
"Kami pikir kemungkinan akan ada penurunan suku bunga lagi, mungkin pada paruh kedua tahun ini," kata analis Capital Economics Alex Holmes. "Inflasi tidak mungkin menghalangi," lanjutnya.
![]() |
Sebelumnya, data yang keluar hari ini menunjukkan indeks harga konsumen atau inflasi pada Desember naik 1 % dibandingkan tahun sebelumnya. Inflasi inti, yang tidak termasuk makanan segar, barang dan jasa, naik 1,4% YoY di bulan Desember.
"Untuk tahun 2020, pertumbuhan diharapkan secara bertahap membaik, dengan dukungan yang berkelanjutan dari pengeluaran rumah tangga dan kinerja ekspor yang lebih baik. Aktivitas investasi diharapkan dapat mencatat pemulihan sederhana, didukung oleh proyek yang sedang dan baru berlangsung, baik di sektor publik maupun swasta," tulis BNM.
Menteri Keuangan Malaysia Lim Guan Eng juga mengatakan data-data ekonomi terbaru menunjukkan ekonomi akan berkembang pada kecepatan yang lebih cepat dalam beberapa bulan mendatang. "Prospek ekonomi Malaysia akan semakin cerah karena ketegangan perdagangan AS-China mereda," katanya.
Untuk keseluruhan tahun 2019, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Malaysia 4,7%. Tahun ini, perekonomian negeri jiran itu diproyeksi ekonomi sebesar 4,8%.
(miq/miq) Next Article Malaysia Tahan Lagi Suku Bunga 3,00%
Most Popular