²©²ÊÍøÕ¾

Terungkap! Jual Bank Maspion, Ini Rencana Besar Alim Markus

Houtmand P Saragih & Monica Wareza, ²©²ÊÍøÕ¾
20 April 2020 08:36
Presiden Direktur Maspion Group, Alim Markus (²©²ÊÍøÕ¾/Chandra Gian Asmara)
Foto: Presiden Direktur Maspion Group, Alim Markus (²©²ÊÍøÕ¾/Chandra Gian Asmara)
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Bank Maspion Tbk (BMAS) baru saja mengumumkan bahwa perusahaan telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (conditional sales and purchase agreement/CSPA) atas saham perusahaan. CSPA ini ditandatangani dengan perusahaan asal Thailand Kasikornbank Public Company Limited.

Presiden Direktur Maspion Group Alim Markus mengatakan jual beli saham ini dilakukan untuk pengembangan perusahaan, baik untuk memperkuat permodalan dan pengembangan lainnya.

"Tentunya [jual beli saham ini] baik berguna bagi Bank Maspion dalam permodalan dan IT (Informasi & Teknologi)," kata Alim kepada ²©²ÊÍøÕ¾ akhir pekan lalu.



"Doakan makin sehat besar dan sangat bermanfaat bagi negara dan bangsa Indonesia," tambah Alim.

Pembelian saham ini dilakukan Kasikornbank melalui anak usahanya Kasikorn Vision Co. Ltd (KVision). CSPA telah ditandatangani pada 13 April 2020 lalu.

Transaksi ini akan diselesaikan setelah seluruh persyaratan dalam CSPA dipenuhi dan fit and proper pemegang saham disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dalam keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan pekan lalu, transaksi ini nantinya akan memberikan akses jasa perbankan yang lebih luas kepada perusahaan kepada investor Thailand yang berinvestasi di Indonesia.

Selain itu, dengan bertambahnya kepemilikan Kasikornbank di bank ini dapat membantu pengembangan digital banking milik bank ini.

Perlu diketahui, saat ini Kasikornbank telah memiliki 9,99% saham di Bank Maspion. Rencana pembelian saham ini telah disetujui oleh Bank of Thailand.

Secara rinci, berikut kepemilikan saham yang akan dijual oleh Bank Maspion:
  • PT Alim Investindo (kepemilikan 62,01%), akan menjual 602,50 juta saham atau setara dengan 13,56
  • PT Maspion (kepemilikan 12,46 %), akan menjual 314,24 juta saham atau setara dengan 7,07%
  • PT Husin Investama, melepas 125 juta saham atau setara dengan 2,81%
  • PT Maspion Investindo melepas 109,37 juta saham atau setara dengan 2,46%
  • Lima pemegang saham individual dengan total kepemilikan 182,36 juta saham atau 4,11%

"BNP Paribas merupakan satu satunya penasehat keuangan untuk PT Alim Investindo (Maspion Group) teruntuk transaksi jual-beli atas saham perseroan kepada KVision," tulis manajemen, Rabu (15/4/2020).


[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]



Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan di tengah pandemi Covid-19 masih belum ada bank yang mengajukan rencana konsolidasi (merger dan akuisisi), baik bank lokal maupun bank asing, begitu juga lembaga keuangan lainnya. Namun OJK tetap membuka kesempatan bagi perusahaan tetap melakukan aksi korporasi.

"Belum ada [pengajuan]. Silahkan corporate action silahkan jalan sendiri," kata Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK dalam diskusi virtual dengan ²©²ÊÍøÕ¾, Kamis (16/4/2020).

Wimboh mengatakan konsolidasi perbankan ini ditujukan untuk menjaga agar kondisi bank tetap aman, sehingga ketika pemegang saham tak mampu lagi menyetorkan modal, ada baiknya untuk mencari mitra strategis.

"Itu kan corporate action silahkan ajalah, pemilik ga bisa setor kan suruh cari partner," imbuh dia.

Pernyataan berkaitan dengan mulai adanya aksi korporasi akuisisi perbankan RI oleh investor asing. Bank yang baru-baru mengumumkan rencana akuisisi adalah dua bank asal Thailand, yakni Bangkok Bank dan Kasikornbank. Masing-masing bank ini akan mengakuisisi bank dalam negeri yakni PT Bank Permata Tbk (BNLI) dan PT Bank Maspion Tbk (BMAS).

Sementara itu, dari dalam negeri PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) telah mengakuisisi dua bank sekaligus. Pertama adalah PT Bank Royal Indonesia yang dirampungkan pada November 2019. Bank BCA akan menguasai 99,99% saham Bank Royal dan sisanya BCA Finance.

Kemudian, bank milik grup Djarum ini juga mengakuisisi PT Rabobank Indonesia. Akuisisi ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat (conditional sales purchase agreement/CSPA) antara kedua pihak pada 11 Desember 2019, namun masih harus mendapat persetujuan OJK.

Lalu berapa kira-kira harga tebus Kasikornbank untuk beli 30,01% atau setara dengan 1.333.482.808 saham BMAS?

Jika mengacu pada harga rata-rata pada perdagangan Kamis ini (16/4) di level Rp 314/saham, maka para pemegang saham lama termasuk Grup Maspion akan menerima dana setidaknya Rp 419 miliar. Belum ada informasi terkait berapa harga 'deal' dari transaksi ini.

Transaksi ini nantinya akan diselesaikan setelah seluruh persyaratan dalam CSPA dipenuhi dan fit and proper pemegang saham disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Saat ini Kasikornbank telah memiliki 9,99% saham di Bank Maspion. Rencana pembelian saham ini telah disetujui oleh Bank of Thailand. Kasikornbank pertama kali masuk di Bank Maspion pada 28 Agustus 2017 dengan membeli 9,99% saham bank milik Grup Maspion yang didirikan oleh pengusaha lokal Alim Markus ini.

Setelah kabar resmi ini dipublikasikan, data BEI mencatat, pada perdagangan Kamis sesi I (16/4/2020), saham BMAS langsung meroket 25% di level Rp 320/saham dengan nilai transaksi Rp 36,89 miliar dan volume perdagangan 117.300 saham. Dalam sepekan harga saham Bank Maspion tercatat melonjak 60%.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular