²©²ÊÍøÕ¾

Anies Izinkan Mal Buka 15 Juni, Saham Pemiliknya Terbang

Tri Putra, ²©²ÊÍøÕ¾
05 June 2020 16:13
Pengunjung saat membeli makanan di Mall Summarecon Bekasi, Selasa (26/5). Pantauan ²©²ÊÍøÕ¾ Summarecon Mall Bekasi hingga kini masih beroperasi secara terbatas imbas pandemi COVID-19. Hanya toko makanan dan farmasi yang buka di pusat perbelanjaan ini. Namun untuk gerai makanan tidak melayani makan di tempat. Usai Presiden RI Jokowi meninjau  mall Summarecon dalam waktu dekat siap beroperasi secara penuh karena kasus positif virus Corona di wilayah tersebut sudah landai dan dikategorikan zona hijau. Nantinya pengunjung mal bakal dibatasi hanya 50% dari kapasitas normal. Begitu pula dengan gerai-gerai yang ada di dalamnya, kapasitasnya hanya boleh 50% dari kondisi normal. (²©²ÊÍøÕ¾/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Pusat Perbelanjaan (²©²ÊÍøÕ¾/ Muhammad Sabki)

´³²¹°ì²¹°ù³Ù²¹,Ìý²©²ÊÍøÕ¾Ìý±õ²Ô»å´Ç²Ô±ð²õ¾±²¹Ìý- Hari ini saham-saham emiten pengelola pusat perbelanjaan alias mal berhasil terbang setelah munculnya kepastian dari Gubernur DKI Jakarta Anies BaswedanÌýwaktu pembukaan mal.Ìý

"Pusat perbelanjaan atau mal dan pasar yang non-pangan, baru bisa dimulai pada hari Senin tanggal 15 Juni," ujar Anies, di Balai Kota, Selasa (4/06/2020).

Dengan adanya kepastian ini para pelaku pasar hari ini merasa lebih lega, maklum ketidakpastian adalah musuh utama pasar modal. Terpantau semua saham emiten pengelola mal berhasil ditutup di zona hijau.





Kenaikan paling tinggi pada hari ini dicatatkan oleh saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA). Pengelola Ciputra Mall ini harga sahamnya terbang 14,39% ke level harga Rp 755/unit.ÌýJuara dua jatuh kepada PTÌýSummareconÌýAgungÌýTbkÌý(SMRA), yang merupakan pemilikÌýSummareconÌýBekasi dan Summarecon Serpong yang berhasil terbang 14,15% ke level harga Rp 605/unit.ÌýSelanjutnya di posisi ketiga ada PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) yang naik 11,59% ke level harga Rp 462/unit.



Sebelumnya semenjak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta sejak Maret lalu pengelola mal dipaksa menutup usahanya, kalaupun diperbolehkan buka, tenant yang diijinkan beroperasi hanyalah tenant yang bergerak di industri tertentu seperti pasar swalayan, farmasi, dan restoran itupun dengan catatan tidak boleh makan di tempat.

Maka dari itu tidak heran mal-mal sepi pengunjung, dan pengelola mal juga kebinggungan dalam membayar pengeluaranya ketika pemasukan berkurang drastis. Hal ini membuat harga saham-saham pengelola mal dan sektor ritel yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) ambruk sejak dua bulan lalu.

TIM RISETÌý²©²ÊÍøÕ¾ÌýINDONESIA


(trp/trp) Next Article Diangkat Jokowi & Dibanting Anies, Begini Nasib Saham Mal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular