
Kuartal I-2020, Laba WIKA Ambles 65% Jadi Rp 99 M

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Emiten konstruksi BUMN, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatatkan penurunan laba bersih yang cukup signifikan pada periode kuartal pertama tahun ini.
Pandemi Covid-19 menyebabkan proyek infrastruktur harus tertunda dan menyebabkan laba bersih WIKA anjlok 65% menjadi Rp 99,21 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 285,89 miliar.
Penurunan laba bersih ini menyebabkan nilai per saham dasar turun menjadi Rp 11,07 per saham dari tahun sebelumnya Rp 31,87 per saham.
Dalam laporan keuangan konsoldiasian yang dipublikasikan WIKA, perseroan membukukan pendapatan Rp 4,19 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini. Perolehan ini turun 35,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 6,50 triliun.
Pendapatan bersih ini disumbang masing-masing oleh segmen infrastruktur dan gedung Rp 2,68 triliun. Selanjutnya, energi dan industrial plant sebesar Rp 667,64 miliar. Industri, realty dan properti memberikan andil pendapatan Rp 666,22 miliar dan Rp 181,21 miliar.
Sementara itu, beban pokok pendapatan turun dari sebelumnya Rp 5,78 triliun menjadi Rp 3,69 triliun.
Seperti dituliskan sebelumnya, Wijaya Karya termasuk BUMN konstruksi yang terkena dampak dari pandemi Covid-19. Fokus pemerintah dalam menangani virus Corona jenis baru menyebabkan banyak pengerjaan proyek infrastruktur harus tertunda.
Dalam pengumuman yang disampaikan manajemen Wijaya Karya, perseroan memperkirakan, penghentian sementara proyek akan berlangsung lebih dari tiga bulan, seiring diberlakukannya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Dari total 208 proyek berjalan hingga April 2020, 13% di antaranya dihentikan sementara atau suspend pada seluruh bagian proyek. Proyek-proyek ini memberikan andil sekitar kurang dari 25% dari pendapatan secara konsolidasian sepanjang tahun 2019.
"Sedangkan sekitar 23% proyek berada dalam kondisi slow down yang di mana terdapat perlambatan di beberapa bagian seperti mobilisasi tenaga kerja dan pembatasan jumlah pekerja di lapangan akibat physical distancing," kata manajemen WIKA, dalam keterbukaan informasi, Kamis (28/5/2020).
Pada perdagangan Rabu (10/6/2020), saham WIKA terpantau melemah 6,55% ke posisi Rp 1.285 per saham. Sedangkan, sejak awal tahun ini terkoreksi 35,43%.
(dob/dob) Next Article Kereta Cepat Jakarta-Bandung Disetop, Saham WIKA Anjlok 4%