
20 Saham BUMN Babak Belur, Bisa Rebound Gak Hari Ini?

Salah satu sentimen yang menggerakkan saham BUMN yakni upaya perombakan direksi dan komisaris BUMN yang dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir. Selain itu juga dilakukan restrukturisasi besaran untuk memangkas jumlah BUMN dari 114-an menjadi 70-80 BUMN saja.
Ditambah lagi sebelumnya sentimen utang BUMN dan dana talangan juga sempat menggerakkan harga saham emiten pelat merah. Persoalan utang ini pun menjadi sorotan pelaku pasar, salah satunya ekonom Faisal Basri. Dia menyoroti utang pemerintah kepada BUMN yang kian membengkak.
Dengan utang besar, maka BUMN akan kesulitan dalam menjalankan operasional dan potensi bisnisnya. Apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini, di mana banyak perusahaan yang cashflow terganggu.
"BUMN selama 5 tahun terakhir menanggung beban melebihi kemampuannya," kata ekonom senior INDEF Faisal Basri dalam diskusi virtual, Rabu (10/6).
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan jumlah perusahaan BUMN yang akan mendapatkan tambahan suntikan dana mencapai 12 perusahaan. Posisisi BUMN yang strategis bagi pertumbuhan ekonomi dinilai menjadi alasan suntikan pendanaan ini.
Menkeu menjelaskan dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN), posisi perusahaan BUMN memiliki pengaruh yang besar bagi kehidupan masyarakat Indonesia.
"Ada 12 BUMN yang mendapatkan dukungan. PLN akan mendapatkan tambahan subsidi diskon listrik yang diperpanjang, penyertaan modal negara [PMN], dan pembayaran kompensasi dari piutang pemerintah yang akan dibayarkan sebesar Rp 45,4 triliun," jelas Sri Mulyani dalam video conference, Rabu pekan ini (3/6/2020).
Berikut 12 perusahaan BUMN tersebut:
1. PT PLN Rp 45,4 triliun
2. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA)
3. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)
4. PT Hutama Karya Rp 11 triliun
5. PT Kereta Api Indonesia Rp 3,5 triliun
6. PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia Rp 6 triliun
7. PTPN Rp 4 triliun
8. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Rp 2,5 triliun
9. Perum Perumnas Rp 650 miliar
10. PT Pertamina (diberikan dalam bentuk pembayaran biaya kompensasi)
11. PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) Rp 500 miliar
12. Perum Bulog Rp 10,5 triliun