
La Nina Bakal Ganggu Produksi, Harga CPO Kok Tak Gerak?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Setelah sempat menyentuh level RM 2.700/ton pada perdagangan intraday kemarin, harga CPO hari ini Kamis (23/7/2020) flat. Kini pasar dibayangi oleh ancaman penurunan output.Â
Pada 11.10 WIB, harga CPOÂ untuk kontrak pengiriman Oktober di Bursa Malaysia Derivatif stagnan di RM 2.656/ton. Kemarin harga CPOÂ memang sempat melambung tinggi. Namun pada akhirnya reli terpangkas dan harga ditutup di RM 2.656/ton.
Menurut Dewan Negara-negara Penghasil Minyak Sawit (CPOPC), total produksi minyak sawit di produsen utama Indonesia dan Malaysia diperkirakan akan jatuh pada tahun 2020 akibat terhambat oleh beberapa faktor seperti kurangnya tenaga kerja, cuaca kering tahun lalu dan penggunaan pupuk yang lebih rendah.
Fenomena La Nina yang membawa cuaca yang lebih basah dari normal ke Indonesia dan Malaysia juga dapat mempengaruhi produksi dan panen tanaman. "Potensi La Nina pada paruh kedua tahun ini akan mengurangi prospek peningkatan produksi," kata CPOPC dalam sebuah laporan yang dirilis pada hari Rabu.
Hujan lebat yang mengguyur Indonesia dan Malaysia baru-baru ini telah memicu terjadinya banjir di Kalimantan. Banjir tentu akan menjadi faktor yang mempengaruhi produksi/output.
CPOPC memperkirakan produksi minyak sawit mentah Indonesia tahun ini akan 1-2 juta ton di bawah tahun lalu 44 juta ton. Output di negara tetangga Malaysia diperkirakan turun 4,3% menjadi 19 juta ton.
"Tekanan tanpa henti dari LSM (organisasi non-pemerintah) untuk menghentikan penanaman kelapa sawit, serta perlambatan penanaman baru karena harga rendah hingga 2019 dan kebijakan moratorium yang sedang berlangsung, pasti akan membuat pertumbuhan produksi Indonesia rendah," CPOPC kata.
Kelompok-kelompok lingkungan dalam beberapa tahun terakhir telah mengkritik industri minyak sawit terkait praktik pembukaan hutan tropis yang luas.Â
Meski ada ancaman penurunan output, harga CPO malah sulit bergerak naik. Sentimen pemberatnya adalah penurunan harga minyak nabati jenis lain di pasar. Harga kontrak minyak kedelai di bursa Dalian turun 1,8% sementara untuk minyak sawitnya turun 1,15%.
Selain itu, dalam beberapa hari terakhir, harga minyak mentah juga cenderung flat. CPOÂ merupakan salah satu bahan baku biodiesel yang merupakan bahan bakar substitusi minyak. Sehingga pergerakan harga minyak juga akan menjadi sentimen bagi harga komoditas ini.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾Â INDONESIA
(twg/twg) Next Article Waspada La Nina, Produksi Minyak Sawit Merana