
Imbas PSBB, Laba Unilever Semester I Drop Jadi Rp 3,6 T

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan laba tahun berjalan sepanjang semester I-2020 sebesar Rp 3,62 triliun, atau turun 2,16% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,70 triliun di tengah kenaikan tipis pendapatan perusahaan selama 6 bulan tahun ini.
Mengacu data laporan keuangan, pendapatan UNVRÂ naik 1,5% menjadi Rp 21,77 triliun dari sebelumnya Rp 21,46 triliun. Perseroan mencatatkan kenaikan signifikan atas beban umum dan administrasi mencapai Rp 2,15 triliun dari sebelumnya Rp 1,99 triliun.
Manajemen UVR menyatakan pada kuartal kedua, penjualan bersih memang mengalami penurunan imbas dari kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Direktur Keuangan Unilever Indonesia, Arif Hudaya menyampaikan, pertumbuhan penjualan ini didorong oleh pertumbuhan penjualan domestik sebesar 1,6%, meskipun pada kuartal kedua tahun ini, perseroan menghadapi tekanan dengan penjualan dengan penurunan sebesar 1,2%.
"Kuartal II merupakan periode yang penuh tantangan terutama untuk unit Unilever Foods Solution (UFS) yang konsumennya adalah Hotel, Restoran & Café (Horeca)," tutur Arif Hudaya, dalam keterangan pers, Jumat (24/7/2020).
Arif melanjutkan, secara rinci, penjualan domestik retail tanpa UFS menunjukkan performa pertumbuhan positif sebesar 2,4% pada semester pertama tahun ini, atau tumbuh 0,4% di kuartal kedua.
Mencermati kondisi penuh tantangan dan perubahan, saat ini, kata dia, perseroan fokus kepada tiga hal yaitu melindungi kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan karyawan.
Selanjutnya, untuk memastikan keberlangsungan bisnis dan pemenuhan kebutuhan produk untuk membantu konsumen menghadapi keseharian di masa yang penuh tantangan ini.
Terakhir, turut berkontribusi membantu masyarakat luas dalam berbagai upaya mengatasi pandemi Covid -19.
Pada perdagangan Kamis ini (30/7) sesi I, saham UNVRÂ melorot 0.30% di level Rp 8.225 /saham dengan kapitalisasi pasar Rp 313,78 triliun. Selama 3 bulan terakhir, saham UNVRÂ melesat 16,20%.
(tas/tas) Next Article Pendapatan Unilever (UNVR) Naik 4% Jadi Rp 41 T di 2022