²©²ÊÍøÕ¾

Tunjuk 4 Underwriter, Jasa Marga Terbitkan Obligasi Rp 2 T

tahir saleh, ²©²ÊÍøÕ¾
18 August 2020 10:23
Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) Kembali Dibuka Secara Bertahap (Dok. Jasa Marga)
Foto: Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) Kembali Dibuka Secara Bertahap (Dok. Jasa Marga)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Emiten BUMN pengelola jalan tol, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) akan menerbitkan obligasi dengan target emisi sebanyak-sebanyaknya Rp 2 triliun. Obligasi tersebut adalah Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga Tahap I Tahun 2020.

Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan pada Selasa (18/8/2020), obligasi ini menjadi bagian dari PUB II Jasa Marga senilai total Rp 4,5 triliun.

Ada empat seri obligasi tersebut yakni Seri A dengan tenor 3 tahun, Seri B tenor 5 tahun, Seri C tenor 7 tahun dan Seri D akan jatuh tempo dalam waktu 10 tahun. Hanya saja perusahaan belum menentukan kupon dari masing-masing seri obligasi tersebut.

Perseroan menunjuk PT BNI Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau underwriter dan PT Bank Mega Tbk. (MEGA) sebagai wali amanat.

Adapun masa penawaran awal obligasi berlangsung pada 18 Agustus 2020- 28 Agustus 2020. Penawaran umum dijadwalkan pada 2 September 2020-3 September 2020. Sementara perkiraan tanggal efektif pada 31 Agustus, perkiraan tanggal penjatahan 4 September dan estimasi obligasi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 September 2020.

Obligasi berkelanjutan ini mendapat peringkat AA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Seluruh dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi tahap I ini akan digunakan untuk modal kerja, di antaranya namun tidak terbatas pada pemeliharaan jalan tol dan sarana penunjang jalan tol, serta peningkatan fasilitas dan sarana penunjang jalan tol.

Sepanjang semester I-2020, Jasa Marga mencatatkan penurunan signifikan atas laba bersih menjadi Rp 105,73 miliar, ambles 90% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai laba bersih Rp 1,06 triliun.

Penurunan tajam laba bersih ini terjadi di tengah pendapatan perusahaan khususnya pendapatan jalan tol yang turun 18% menjadi Rp 3,91 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 4,74 triliun. Pendapatan non tol naik menjadi Rp 433,29 miliar dari sebelumnya Rp 416 miliar.

Sementara itu pendapatan bisnis konstruksi juga melorot 72% menjadi Rp 2,43 triliun dari sebelumnya Rp 8,68 triliun. Dengan demikian, total pendapatan perusahaan menjadi Rp 6,77 triliun dari sebelumnya Rp 13,83 triliun atau ambles 51%.


(tas/tas) Next Article Jasa Marga Tawarkan Obligasi dengan Pokok Rp 2 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular