
Bukan Resesi, Negeri Telenovela Jatuh ke Jurang Depresi?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Ekonomi Meksiko kembali berkontraksi alias minus. Bahkan ekonomi negara itu mungkin bisa jatuh ke jurang depresi.
Bagaimana tidak, ekonomi terus minus dari pertengahan 2019 lalu sebagaimana terlihat dalam catatan Trading Economics. Dan kini, dalam pembacaan final PDB kuartal II 2020, dalam basis tahunan (YoY), ekonomi kembali -18,7%.
Padahal di kuartal I 2020, ekonomi juga -1,3%. Sebelumnya di 2019, ekonomi di kuartal II sudah -1,1%, kuartal III minus 0,4% dan kuartal IV -0,7%.
Sektor industri di kuartal II ini merosot 25,7%, lebih cepat dari penurunan sebelumnya 2,6%. Manufaktur -29,6%, sementara konstruksi -34,2% dan pertambangan -4,8%.
Jasa mengalami kontraksi 15,6%. Di mana perdagangan ritel -28,9 dan perdagangan grosir -21,7%. Sementara hotel dan restoran -70,4% dan jasa budaya, rekreasi dan olahraga -76,9%.
Secara kuartalan (QtQ), ekonomi negara Telenovela -17,1%. Ini merupakan penurunan terbesar setelah -1,2% di kuartal I di basis yang sama.
Sementara itu dalam pernyataannya Bank Sentral Meksiko menyebut ekonomi mengalami kemerosotan tajam sejak 'Great Depression. Pandemi corona (Covid-19) menjadi penyebab.
Skenario paling optimis, tetap menunjukkan pertumbuhan yang lamban hingga akhir 2021, bahkan sebelum corona menyerang.
"Terlalu dini untuk mengatakan kapan kita akan kembali ke level sebelum krisis," kata Gubernur bank sentral Alejandro Diaz de Leon, pada pembacaan Rabu (26/8/2020) malam dikutip dari Reuters.
Dalam skenario optimis, ekonomi bakal -8,8% di 2020 dan rebound 5,6% di tahun depan. Dalam skenario terburuk, di 2021 ekonomi cuma tumbuh 1,3%.
"Data untuk kuartal kedua mengonfirmasi bahwa ekonomi Meksiko mengalami penurunan kuartalan terburuk dalam delapan dekade terakhir, setelah kehancuran pada tahun 1932 yang disebabkan oleh 'Great Depression'," kata Alfredo Coutino, ekonom di Moody's Analytics.
"Tidak adanya langkah-langkah stimulus untuk mengurangi dampak pada perusahaan dan keluarga."
Pandemi corona telah menginfeksi 568.621 orang dan menewaskan 61.450 orang di Meksiko. Analis menilai Meksiko menjadi negara yang ekonominya terpukul paling keras di Amerika Latin.
Sebenarnya dalam ekonomi tidak ada patokan yang pasti dalam pendefinisian resesi maupun depresi. Indikator resesi yang paling umum dipakai sampai saat ini adalah kontraksi PDB riil dua kuartal berturut-turut yang diajukan oleh ekonom Julius Shiskin pada 1974 silam.
National Bureaus of Economic Research (NBER) AS memiliki definisi lain yang lebih komprehensif dalam memandang resesi. Versi NBER resesi adalah penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang tersebar di seluruh ekonomi, berlangsung lebih dari beberapa bulan, biasanya terlihat dalam PDB riil, pendapatan riil, lapangan kerja, produksi industri, dan penjualan grosir-eceran.
Depresi sendiri dilihat sebagai suatu bentuk kontraksi yang parah dari resesi. Penyusutan output yang terjadi biasanya lebih dalam dan kontraksinya berlangsung lama. Salah satu 'Great Depression' yang tercatat dalam sejarah terjadi pada 1929 di AS.
(sef/sef) Next Article Meksiko Depresi Parah, Mata Uang Peso Masih Kuat Lho!