
Awan Kelam Industri Migas, Exxon PHK 1.900 Karyawan

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - ExxonMobil mengumumkan akan memangkas 1.900 pekerjaan di Amerika Serikat (AS) atau sekitar 15%. Ini merupakan bagian dari pemotongan biaya global karena pandemi Covid-19 yang telah memengaruhi permintaan dan harga energi.
"Dampak Covid pada permintaan produk Exxon Mobil telah meningkatkan urgensi pekerjaan efisiensi yang sedang berlangsung," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP, Jumat (30/10/2020).
Raksasa minyak AS itu mengatakan karyawan akan diminta mengajukan diri secara sukarela dan pemutusan hubungan kerja (PHK) paksa. Perusahaan menegaskan ini hasil reorganisasi yang sedang dilakukan.
Dalam dua tahun ExxonMobil telah menyatakan akan memangkas 14.000 posisi di perusahaan. Ini akan dilakukan dua tahun hingga 2022.
Saat ini, perusahaan memiliki sekitar 88.000 pekerja pada akhir 2019. Termasuk 75.000 karyawan tetap dan sekitar 13.300 pekerja kontrak.
Harga minyak AS saat ini diperdagangkan di bawah US$ 40 per barel, lebih dari US$ 15 lebih rendah dari tahun lalu. Penurunan itu telah menekan pendapatan di raksasa minyak termasuk ExxonMobil, yang akan merilis laporan keuangan pada hari Jumat ini.
Saham ExxonMobil naik 2,2% menjadi US$ 32,27 dalam perdagangan Kamis sore di Wall Street. Bursa AS sendiri kemarin ditutup positif karena sentimen baik laporan perusahaan teknologi.
(sef/sef) Next Article Terbesar di Sektor Energi, ADNOC Teken Deal Rp 293 T
