²©²ÊÍøÕ¾

Wow...Bakal Ada Deal Gede! Indosat & Tri Bakal Merger?

tahir saleh, ²©²ÊÍøÕ¾
22 December 2020 07:56
foto : detik.com/Ari Saputra
Foto: detik.com/Ari Saputra

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Raksasa keuangan asal Hong Kong, CK Hutchison Holdings Ltd. dikabarkan mendekati kesepakatan dengan Ooredoo QPSC asal Qatar, berkaitan dengan rencana konsolidasi operasi telekomunikasi dua anak usaha mereka di Indonesia.

"CK Hutch sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk menggabungkan bisnis telekomunikasi di Indonesia dengan PT Indosat, kata sumber Bloomberg yang mengetahui rencana ini, dikutip Selasa (22/12/2020).

Hutchison memiliki bisnis operator Tri yakni ke PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia), sementara Ooredoo memiliki sekitar 65% saham PT Indosat Tbk (ISAT) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berdasarkan data laporan keuangan ISAT per September 2020, pemegang saham Seri B ISAT yakni Ooredoo Asia Pte Ltd 65%, Pemerintah RI 14,29%, dan publik 20,71%.

Dengan jumlah saham Ooredoo mencapai 3.532.056.600, maka nilai saham dengan memakai harga saham terakhir Rp 5.500 milik Ooredoo senilai Rp 19.43 triliun

"Kesepakatan akan melibatkan penawaran secara tunai dan saham," kata para sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena diskusi tersebut bersifat pribadi.

"Kedua perusahaan [Hutchison dan Ooredoo] ditetapkan untuk menjadi pemegang saham signifikan dalam entitas gabungan," kata sumber tersebut. Pengumuman bisa datang secepatnya minggu ini. Struktur pasti dari setiap kesepakatan potensial di Indonesia belum diselesaikan, sementara negosiasi masih bisa ditunda atau bahkan bisa batal, kata mereka.

Hingga saat ini, perwakilan CK Hutch dan Ooredoo belum memberikan pernyataan resmi terkait dengan kabar ini.

Bloomberg melaporkan, Hutchison Asia Telecommunications, yang menampung bisnis telekomunikasi CK Hutch di Indonesia, Vietnam, dan Sri Lanka, memiliki sekitar 48,8 juta akun pelanggan aktif di tiga negara, menurut laporan keuangan sementara terbaru.

Indonesia menyumbang HK$ 3,95 miliar (setara US$ 510 juta), atau 87% dari total pendapatan Hutch Asia dalam 6 bulan pertama tahun 2020. Ini adalah satu-satunya pasar Hutch Asia yang membukukan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) positif.

Tahun lalu, CK Hutch juga disebutkan melakukan pendekatan awal ke Axiata Group Bhd soal potensi merger operasi telekomunikasi mereka di Indonesia.

Konglomerasi Hong Kong yang didukung oleh taipan Victor Li ini secara informal menyatakan minatnya untuk menjajaki kombinasi bisnis nirkabel lokalnya sendiri dengan PT XL Axiata, Tbk (EXCL).

Tapi pada September 2019 itu, manajemen EXCL tidak memberikan pernyataan detail. "Kami tidak bisa memberikan tanggapan mengenai informasi yang spekulatif dan di luar otoritas kami. Bila membutuhkan informasi lebih lanjut, silakan menghubungi Axiata Group sebagai pihak yang terkait," kata Group Head Corporate Communication XL Axiara Tri Wahyuningsih, kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Kamis (12/9/2019).

Selain Tri, di Indonesia, grup bisnis ini melalui Hutchison Ports (anak usaha CK Hutschison) juga bermitra dengan BUMN pelabuhan, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II untuk membentuk Jakarta International Container Terminal (JICT) yang mengelola terminal peti kemas di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sementara Hutchison Asia Telecom adalah anak usaha dari Grup CK Hutchison, perusahaan yang dibangun oleh konglomerat Hong Kong, Li Ka-Shing.


(tas/tas) Next Article Kabar Merger Indosat-Tri Indonesia, Saham ISAT Malah Ambruk!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular